Tiga Pendukung Keluarga Bahagia.


Pendahuluan:

   Saudara-saudaraku yang kekasih dalam Tuhan Yesus,

   Keluarga bahagia adalah merupakan dambaan setiap orang, tetapi tidak semua orang yang berkeluarga bisa memperolehnya. Bahkan ada banyak keluarga yang mengalami kegagalan untuk mencapainya. Kenapa?.  Karena keluarga bahagia bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya.  Agar dapat mencapai keluarga bahagia maka sebuah keluarga memerlukan beberapa PENDUKUNG. Mari kita baca Matius 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.". Dari dalam ayat Alkitab ini, kita bisa mendapatkan 3(tiga) Pendukung Keluarga Bahagia, yang harus senantiasa mendampingi keluarga kita agar keluarga bahagia yang kita idam-idamkan dapat terjadi dalam kehidupan kita. Adapun ke tiga pendukung keluarga bahagia itu ialah:

1. Firman Tuhan. 2. Gereja, dan 3. Lingkungan (Masyarakat).     Apakah peranan ke tiga pendukung ini bagi keluarga kita?.

I. FIRMAN TUHAN 

   --Matius 7:24  menyatakan kepada kita bahwa orang yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan, dapat disamakan dengan seorang bijaksana. Seorang yang bijaksana tentu akan berhasil dalam membina rumah tangganya. Jadi, jalan untuk menuju keluarga bahagia adalah mendengarkan dan melakukan Firman Allah di dalam hidup berumah tangga.           Sehubungan dengan kehidupan berkeluarga ada 4(empat) unsur utama yang harus kita perhatikan dan terapkan dalam hidup berumah tangga, antara lain:

    1. PENGAMPUNAN: 

   Didalam doa "Bapa Kami" terkandung pengajaran yang sangat indah dan bermanfaat bagi kehidupan kita, khususnya dalam berumah tangga.  Mari kita baca Matius 6:12 "dan ampunilah kami akan  kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami." Setiap orang, memerlukan pengampunan dari Allah. Tetapi jarang diantara kita yang bersedia mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.  Mengapa kita mengampuni?. Kita mengampuni karena kita sudah memperoleh jaminan pengampunan atas dosa-dosa kita yang seberat apapun itu.     Pengampunan kepada orang lain merupakan peruwjudan bahwa kita meyakini pengampunan yang telah diberikan Allah bagi kita.     

   Jadi saudara-saudaraku,..jalan untuk menuju keluarga bahagia adalah menerapkan prinsip pengampunan ini dalam hidup berumah tanggga. Konflik boleh saja trjadi dalam keluarga, tetapi jika ada pengampunan, maka konflik itu akan selesai dengan segera. Suami/isteri mungkin saja suatu saat bisa lalai dan melakukan kesalahan. Misalnya saja,...isteri lupa menyiapkan air hangat untuk suaminya, atau suami suatu kali pulang rumah terlalu malam. Kesalahan-kesalahan itu bisa saja menyulut percekcokan dalam rumah tangga, tetapi bila ada pengampunan, percekcokan tidak akan berkepanjangan.

   Berapa kali kita mengampuni?. Seorang suami berkata, "Saya sudah mengampuni isteri saya sebanyak 5(lima) kali, sampai saya jadi bosan. Coba kalau orang lain, paling hanya sampai 3(tiga) kali saja, setelah itu kalau isterinya berbuat kesalahan lagi, tangan yang akan berbicara atau kalau perlu diceraikan saja. Apakah saya harus mengampuni dia lagi?." Tapi ingat Matius 19:6 "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceeraikan manusia." Petrus pernah bertanya kepada Tuhan Yesus dalam Matius 18:21 "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?. Sampai tujuh kali?. Orang Yahudi biasa mengampuni hanya tujuh kali. 

   Organisasi-organisasi yang ada biasanya hanya memberi maaf sampai tiga kali. Namun,...apa jawaban Tuhan Yesus kepada Pertrus?. Kita boleh baca dadalm Matius 18:22 "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."  Menurut hukum Musa, orang yang bersalah harus dibalas dengan setimpat.  Misalnya apa bila kita baca Keluaran 21:24; Matius 5:38 "Mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki."  Ini adalah Hukum Musa. 

   Tetapi Hukum Kasih adalah kebalikannya. Dikatakan bahwa orang yang bersalah kepada kita harus kita ampuni.  Istilah 70x70 kali--menunjukkan tentang betapa dalamnya seorang Kristen harus mengampuni orang yang bersalah kepadanya.       Pengampunan orang Kristen seharusnya tidak dapat diukur dan dihitung dengan cara apapun juga. Pengampunan orang Kristen adalah PENGAMPUNAN YANG TAK TERBATAS, sebagaimana pengampunan Allah juga tak terbatas.  Pengampunan orang Kristen tidak terbatas sampai tujuh kali, atau sampai 100 kali, bahkan sampai 490 kali. Kalau demikian, bagaimana hal itu bisa dilakukan?. 

   Memang hal itu tidak mungkin dilakukan oleh orang yang selalu mengukur dan menghitung berapa kali ia telah mengampuni. Sebagai contoh, suami tadi yang berkata bahwa ia telah lima kali mengampuni isterinya. Ia menghitung berapa kali ia telah mengampuni isterinya. Dengan kata lain, ia masih mengingat-ingat segala kesalahan isterinya pada masa yang lalu, walaupun ia mengatakan telah mengampuni kesalahan-kesalahan isterinya itu. Banyak orang mengatakan, "Aku mengampuni kesalahanmu", tetapi sebenarnya ia masih mengingat kesalahan orang itu.  Katakanlah seseorang memang sudah mengampuni, tetapi sebenarnya didalam hati ia mengatakan, "Baik, kali ini saya mengampuni kamu. Tetapi awas lain kali kalu kamu berbuat salah kepada saya lagi!."     Pengampunan orang Kristen bukanlah pengampunan sejenis itu.   Pengampunan Orang Kristen adalah seperti ini: "Saya mengampuni kesalahanmu, dan saya tidak mengingat-ingat kesalahan lagi." 

   Pengampunan jenis inilah yang di anugerahkan oleh Allah kepada kita, seperti yang di firmankan-Nya dalam Yesaya 43:25 "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."   Kita yakin, jika kita memiliki pengampunan jenis ini, maka kita akan sanggup mengampuni kesalahan orang lain, khususnya anggota keluarga kita. Dan ini merupakan modal yang besar untuk meraih keluarga bahagia yang kita cita-citakan.  Namun, pengampunan saja tidaklah cukup, sebab pengampunan memerlukan DASAR. Apakah itu?. Dasar pengampunan Kristen adalah KASIH. Kita tidak mungkin mengampuni jika kita tidak memiliki kasih. Demikian juga, kasih akan menjadi sia-sia tanpa ada pengampuan.

  2. KASIH : 

   Oleh sebab itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan prinsip yang kedua dari Firman Tuhan yang perlu kita terapkan dalam hidup berumah tangga yakni: KASIH.  Kita baca Matius 5:43-44."Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Kasih merupakan tiang penyanggah utama dari Kekristenan. Karena KASIH, Allah berkenan turun ke dunia ini, karena kasih Tuhan Yesus Kristus rela mati diatas kayu salib untuk menebus kita dari dalam dosa. 

   Karena kasih, kita yang dahulunya pemberontak, kita di ubah menjadi anak-anak Allah yang dikasihi-Nya, dan karena kasih, kita dipersatukan bersama orang-orang percaya lainnya menjadi satu keluarga, yaitu Keluarga Allah.  Jika orang Kristen kehilangan kasih, maka ia tak ada bedanya dengan orang dunia ini. Orang dunia tidak mengenal kasih yang berasal dari Allah, kasih yang tidak mengharapkan balasan, atau kasih yang tak bersyarat. Orang dunia hanya mengenal kasih manusiawi, kasih yang bersyarat. Kasih yang bersyarat mengatakan, "Aku mengasihimu, jika engkau mengasihi aku". 

   Tuhan Yesus mengajarkan satu jenis kasih, yakni kasih ilahi (yang berasal dari Allah). Kasih Ilahi mengatakan, "Aku mengasihi engkau, meskipun engkau tidak mengasihi aku". Anak-anak Tuhan tituntut untuk mengasihi orang yang tidak mengasihi dirinya. Mengasihi orang yang mengasihi kita itu wajar. Tetapi mengasihi orang yang tidak mengasihi kita itu istimewa, dan itulah yang harus dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Prinsip ini juga harus kita terapkan dalam kehidupan rumaha tangga. Ini sudah sewajarnya. Musuh pun harus kita kasihi, apalagi keluarga kita sendiri.  Keluarga Kristen harus menunjukkan kehidupan yang penuh kasih.  

   Saudara-saudaraku,...Keluarga merupakan tempat bertemunya pribadi-pribadi yang berbeda (suami dengan isteri, isteri dengan suami). Kepribadian anak yang satu berbeda dengan kepribadian anak yang lain, meskipun mereka dilahirkan dari rahim yang sama. Oleh sebab itu wajarlah didalam keluarga kadang-kadang terjadi perbedaan pendapat atau perselisihan. Tetapi yang menjadi pertanyaan ialah: Bagaimana sikap kita terhadap setiap anggota keluarga bila terjadi perselisihian?. Apakah kita masih menganggap mereka sebagai kekasih kita, ataukah sebagai musuh kita?. Firman Tuhan mengajar kita: Kalaupun engkau menganggap mereka sebagai musuh, kasihilah mereka.     Bagaimanapun juga kasihilah mereka, baik atau jelek, kasihilah mereka.

   3. KESETIAAN: 

   Setelah kita belajar tentang Pengampunan dan Kasih, kita akan belajar tentang KESETIAAN.  Ini adalah unsur ke tiga dari perkataan Tuhan Yesus yang harus kita perhatikan dan kita lakukan dalam hidup rumah tangga. Mari kita baca Matius 5:27,28 "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia didalam hatinya." Juga Keluaran 20:17 "Jangan ingin isteri sesamamu manusia... Mata diberikan Tuhan kepada kita supaya kita bisa melihat. Tetapi mata itu juga bisa dipakai setan untuk menjerumuskan kita kedalam dosa. 

   Firman Tuhan mengajar kita untuk berhati-hati dalam menggunakan mata.  Salah satu dosa yang dilakukan dengan mata adalah perzinahan. Konsep Tuhan Yesus mengenai perzinahan ialah: "Siapapun yang memandang lawan jenisnya dan menginginkannya, ia sudah berzinah". Tuhan Yesus sengaja memberi tekanan dalam hal ini dan mengetahui bahwa manusia memiliki kelemahan dalam hal ini.  Mari kita baca 1 Yohanes 2:16 "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."  Didalam mata kita, terdapat suatu keinginan untuk melihat. 

   Kita baca Pengkhotbah 1:8 "Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar".  Mata kita selalu ingin melihat apa saja. Dan jika keinginan itu dibuahi (dituruti tanpa kendali), maka keinginan itu dapat melahirkan dosa. Yakobus 1:15 "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." Ada banyak suami atau isteri menyeleweng oleh karena melirik wanita atau pria lain. Dengan lirikan, mereka mulai tertarik pada wanita atau pria itu.  Lalu mereka mulai membanding-bandingkan wanita atau pria itu dengan isteri atau suaminya.    

   Kesempatan tersebut dipergunakan iblis dengan sebaik-baiknya untuk berbisik kepada orang itu, "Eh, lihat wanita itu, lebih cantik daripada isterimu, bukan (suami).  Saudaraku,...jalan yang paling aman adalah: Arahkan perhatian pada satu wanita saja, yaitu isteri anda, atau pada satu pria saja, yaitu suami anda. Entahkah dia kurang cantik daripada wanita lain atau kurang gagah daripada pria lain, dia tetap isteri atau suami anda. Tidak ada wanita atau pria lain disisi anda selain dia yang sudah DITENTUKAN ALLAH BAGI ANDA.  Jadi, saudara-saudaraku,...PENGAMPUNAN, KASIH DAN KESETIAAN merupakan 3(tiga) perkataan Tuhan Yesus yang harus kita perhatikan dan terapkan dalam kehidupan keluarga kita.

  4. UTAMAKAN ALLAH DIDALAM SEGALA SESUATU (Mts.6:33; 22:37). 

   Matius 6:33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  Matius 22:37 "Jawab Yesus kepadanya:"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."  Saudaraku,..Namun ada lagi satu perkataan-Nya yang harus kita lakukan dalam kehidupan rumah tangga, yaitu: UTAMAKAN ALLAH DIDALAM SEGALA SESUATU. Baca ayat tersebut diatas.  Cintailah Tuhan dan utamakan Dia dalam segala hal. Yang menjadikan hidup kita bernilai tinggi dihadapan Allah sebenarnya bukan kekayaan, kedudukan, dan juga kepintaran atau kegagahan kita, tetapi penyerahan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Jika kita mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati dan mengutamakan Dia dalam segala hal, maka Tuhan akan menghargai kita dan mengalirkan berkat-Nya dalam kehidupan keluarga kita.  Sebab Ia telah berjanji bahwa "semuanya itu akan ditambahkan kepadamu". (Matius 6:33).  Jadi, utamakanlah Tuhan dalam hidup Anda. Biarkan Dia mengambil tempat yang teratas dalam hidup Anda dan dalam rumah tangga Anda. Inilah 4(empat) perkataaan Tuhan Yesus yang harus menjadi sahabat keluarga kita apabila kita menginginkan keluarga bahagia terwujud di dalam keluarga kita, yaitu PENGAMPUNAN, KASIH, KESETIAAN DAN UTAMAKAN ALLAH DIDALAM SEGALA SESUATU.

  II. GEREJA : 

   Pendukung keluarga bahagia yang ke 2 adalah; GEREJA.  Mungkin saudara-saudara heran dengan pernyataan ini dan bertanya, "Apa hubungan gereja dengan keluarga saya?".  Tetapi inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus didalam Matius 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu".  Marilah kita memperhatikan ungkapan "mendirikan rumah di atas batu" disini.  Mari kita hubungkan perkataan ini dengan perkataan Tuhan Yesus pada ayat yang lain yang terdapat dalam Matius 16:18 "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya."  Untuk memperjelas hubungan ke dua ayat itu, kita akan mengutip satu ayat lagi dalam 1 Korintus 3:11 "Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus."  Saudara-saudaraku,...Dasar untuk mendirikan sebuah rumah adalah BATU. Dasar berdirinya sebuah rumah tangga adalah Kristus. Demikian juga, dasar berdirinya gereja adalah Kristus. Rumah tangga dan gereja sama-sama berdasar pada Kristus. Oleh karena itu, ada hubungan antara keluarga dan gereja. Gereja merupakan pendukung dari keluarga. Sebagai contoh: Dalam pendidikan rohani anak-anak, kita dapat melihat betapa besar andil gereja bagi keluarga-keluarga.  Seharusnya pendidikan rohani anak-anak adalah tugas orang tua anak-anak itu, namun gereja telah membantu mereka dengan mengajar anak-anak itu dalam gereja di kelas anak-anak.  Sebenarnya masih banyak yang telah diberikan gereja bagi keluarga. Berapa banyak orang yang putus asa dalam hidupnya, namun setelah mendengar Firman Tuhan yang disampaikan di gereja dapat mengerti rencana Tuhan dalam hidupnya. Berapa banyak keluarga yang mengalami keretakan, namun setelah mereka mendengar Firman Tuhan dan oleh karena bimbingan dari hamba-hamba Tuhan di gereja, hubungan keluarga mereka dapat dipulihkan kembali. Berapa banyak anak-anak remaja yang nakal sampai membuat orang tuanya tidak bisa berbuat apa-apa, namun setelah mereka menemukan Kristus di gereja mengalami perubahan hidup. Oleh karena itu jadikanlah Gereja sebagai sahabat kental Anda.

   III. LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT YANG BAIK: 

   Lingkungan dan masyarakat memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keluarga. Meskipun orang tua mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan, namun jika anak-anaknya banyak bergaul dengan anak-anak yang nakal, maka kemungkinan anak-anak itu bisa terpengaruh oleh teman-temannya sehingga menjadi anak-anak nakal.  Ada sebuah keluarga Kristen. Namun salah seorang anaknya suka bergaul dengan teman-temannya yang terlibat dalam kejahatan Narkotik.  Sebenarnya anak tadi kalau di rumah baik, tetapi dia sulit untuk melepaskan diri dari teman-temannya, dan sulit untuk tidak mengikuti ajakan teman-temannya. Pada suatu saat dia dengan teman-temannya tertangkap oleh Polisi. Keluarganya sangat terkejut, sebab kalau di rumah anak itu baik-baik saja, tetapi mengapa dia sampai terlibat dalam kejahatan narkotik dan sampai tertangkap oleh Polisi. Kisah ini merupakan contoh betapa kuatnya pengaruh lingkungan bagi anak-anak. Kita perlu mengawasi lingkungan pergaulan anak-anak kita.  Pengaruh yang berasal dari luar dapat mempengaruhi suasana rumah tangga. Pengaruh yang jelek terhadap anak bisa mengurangi kebahagiaan keluarga kita.  Keluarga yang anaknya terlibat dalam kejahatan narkotik tadi merasakan kesedihan yang luar biasa.  Siapakah orang tua yang tidak sedih melihat anaknya ditangkap Polisi dengan tuduhan mengedarkan narkotik?.  Siapakah orang tua yang tidak malu, jika kabar tentang kenakalan anaknya didengar oleh banyak orang?. Kebahagiaan Rumah Tangga lenyap oleh karena pengaruh yang buruk dari lingkungan. 

   Sebaliknya lingkungan juga dapat memberikan pengaruh yang baik. Masyarakat yang baik dapat merangsang anak untuk hidup secara baik pula. Pergaulan dengan orang-orang percaya dapat membawa pengaruh yang baik. Oleh sebab itu, carilah lingkungan pergaulan yang baik. Ajarlah anak-anak  sejak kecil untuk senang bergaul dengan teman-teman se iman mereka. Ingatlah Firman Tuhan yang tertulis dalam 1 Korintus 15:33 "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik". 

   Kesimpulan: 

   Semua ini merupakan penuntun bagi keluarga Anda untuk menuju keluarga bahagia. Ingatlah setiap saat kepada 3(tiga) sahabat Keluarga Bahagia yaitu: FIRMAN TUHAN, GEREJA DAN LINGKUNGAN YANG BAIK. Amin

Pdt.H.M. Siagian MPTh.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

Keyakinan Menghadapi Tahun Baru.