DOA YANG DIJAWAB. AKA 23.
DOA YANG DIJAWAB*
Pendahuluan
Dalam Perang Dunia II, seorang penerbang
tertembak jatuh di lautan Pasifik. Untuk beberapa lama ia terapung-apung di
atas rakit karet dan tidak diketemukan orang. Akhirnya dalam keputusasaan ia
berdoa sebagai berikut: “Allah yang kukasihi, selama duapuluh tahun saya belum
pernah meminta sesuatu daripada-Mu. Jikalau Engkau mau mendengar akan doaku dan
menyuruh seseorang menyelamatkan saya, maka saya tidak akan mengganggu Engkau
lagi selama duapuluh tahun mendatang.”
Seorang penulis menyatakan bahwa terlalu
banyak orang memperlakukan Allah sebagai seorang pengacara atau sebagai seorang
dokter. Mereka datang kepada-Nya hanya bilamana mereka dalam keadaaan sakit
atau kesusahan. Banyak orang menganggap DOA itu sebagai sesuatu yang hanya
digunakan bilamana mereka dalam kesulitan besar dan tidak bisa mendapatkan
pertolongan dari tempat lain.
*DOA* adalah suatu cara bagi kita di dunia
ini dapat berkomunikasi dengan Bapa kita di surga. Kristus, ketika berada di
dunia ini, tidak berkomunikasi tatap muka dengan Allah sebagaimana yang Ia
telah nikmati di surga.
Karena itu Ia menggunakan banyak waktu berdoa,
karena inilah caranya Ia berbicara kepada Bapa-Nya.
Adam, sebelum jatuh ke dalam dosa, dapat
berjalan-jalan dan berbicara dengan Allah. *DOSA* yang telah memisahkan manusia
dari Allah dalam hal komunikasi tatap muka, tetapi kemudian Allah memberikan
kesempatan kepada manusia untuk berbicara kepada-Nya dengan doa. Alangkah suatu
kesempatan yang baik untuk bersekutu dengan Bapa kita di surga pada setiap
waktu dan pada setiap kesempatan.
Allah rindu agar kita membuka hati kita
kepada-Nya dan membawa kepada-Nya segala masalah kita untuk mendapatkan pertolongan.
Marilah kita pelajari bagaimana kita dapat berbicara kepada Allah agar doa kita
didengar dan dijawab.
Lukas 11:1 “Pada suatu kali Yesus sedang
berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari
murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang
diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.”
*Jawab*: Supaya mengajar mereka berdoa.
*Catatan*:
Seperti murid-murid Yesus, kita perlu belajar berdoa sebagaimana Yesus berdoa,
supaya Allah mendengar dan menjawab permohonan kita.
Lukas 11:2 “Jawab Yesus kepada mereka:”Apabila
kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.”
*Jawab*:
Kepada Bapa. Kita katakan: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu.
Yohanes 14:14 “Jika kamu meminta sesuatu
kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
*Jawab*: Dalam nama Yesus.
*Catatan*: Adalah karena jasa-jasa kehidupan
Kristus yang sempurna itu, sehingga kita bisa yakin datang kepada Allah dalam
doa.
Pilipi 4:6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada
Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
*Jawab*: Dengan ucapan syukur.
Yeremia 29:12,13 “Dan apabila kamu berseru dan
datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu
mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan
segenap hati,..”
*Jawab*: Dengan segenap hati.
Matius 7:7,8 “Mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang
mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Jawab: Mintalah, Carilah, Ketuklah.
Matius 7:11 “Jadi jika kamu yang jahat tahu
memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga!.
Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
*Jawab*: Ia akan memberikan yang baik kepada
setiap orang yang meminta kepada-Nya.
Roma 8:26 “Demikian juga Roh membantu kita
dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa;
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan.”
*Jawab*: Roh Kudus.
Markus 11:24 “Karena itu Aku berkata kepadamu:
apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya,
maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
*Jawab*: Percaya.
Yakobus 1:6,7 “Hendaklah ia memintanya dalam
iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan
gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.”
*Jawab*: Tidak menerima sesuatu dari Tuhan
(Doanya tidak dijawab).
1 Yohanes 5:14,15 “Dan inilah keberanian
percaya kita kepada-nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita
meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa
ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah
memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.”
*Jawab*: Permohonan-permohonan(apa saja)-- yang menurut
kehendak-Nya.
Yakobus 4:3 “Atau kamu berdoa juga, tetapi
kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta
itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”
*Jawab*: Salah berdoa—sebab kita meminta
dengan tujuan hendak dihabiskan untuk memuaskan hawa nafsu kita.
Mazmur 66:18 “Seandainya ada niat jahat dalam
hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.”
*Jawab*: Seandainya ada niat jahat dalam hati
kita—Tuhan tidak mau mendengar doa kita.
Amsal 28:9 “Siapa memalingkan telinganya untuk
tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.”
*Jawab*:
Orang-orang yang tidak mendengarkan hukum.
Epesus 6:18 “dalam segala doa dan permohonan.
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu
dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus,.” 1 Tesalonika 5:17 “TETAPLAH BERDOA”.
*Jawab*: Berdoa setiap waktu di dalam Roh –dengan
permohonan yang tak putus-putusnya. *Tetaplah Berdoa*
*Catatan*: Ini berarti bahwa kita harus
senantiasa berada dalam suatu sikap persekutuan dengan Allah—yaitu sikap
berdoa.
Mazmur 55:17-18 “Tetapi Aku berseru kepada
Allah, dan Tuhan akan menyelamatkan aku. Di waktu petang, pagi dan tengah hari
aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.”
*Jawab*: Di waktu petang, pagi dan tengah
hari. (Pagi, siang dan malam).
*Ilustrasi*:
Seorang penulis mengatakan bahwa, “*DOA*
adalah membuka hati kepada Allah seperti kepada seorang sahabat.” Itu adalah membagikan suka maupun duka kepada
Dia yang mempedulikan dan mengasihi. Betapa suatu kesempatan membagikan
perasaan kita yang mendalam kepada Allah!.
Sering kali sangat sulit menelpon seorang
kekasih karena saluran yang sedang sibuk. Betapa suatu kesempatan untuk
berbicara kepada mereka yang kita kasihi walaupun terpisah bermil-mil jauhnya.
Jutaan rupiah telah digunakan setiap tahun menggunakan telpon karena manusia
ingin berbicara kepada kekasih mereka.
Kita dapat berbicara kepada Raja semesta alam!.
Seringkali kita menanggung beban dan masalah
yang tidak perlu karena kita tidak mengambil waktu untuk berdoa!.
Marilah kita mengambil keputusan hari ini
bahwa kehidupan doa kita akan menjadi suatu pengalaman yang limpah dan
mendatangkan pahala sementara kita bersekutu dengan Allah.
Saluran-saluran kepada Raja semesta alam
tidak pernah terlalu sibuk; selalu ada saluran yang terbuka untuk doa yang
tulus.
Jika Anda belum dalam kebiasaan berdoa,
mulailah kebiasaan itu hari ini. Anda boleh mulai dengan salah satu doa dalam
Alkitab dan kemudian tambahkan beberapa kalimatmu sendiri, mengingat bahwa doa
adalah semata-mata berbicara kepada Allah seperti berbicara kepada seorang
sahabat.
Sebagai contoh, bukalah Mazmur 51.
Maukah Anda mengikuti mereka yang memohon
kepada Yesus Kristus, “Tuhan, ajarkan kami berdoa”?. (____)
*Bila Anda ingin didoakan, boleh dinyatakan
saat ini!.
Komentar
Posting Komentar