FROZEN SHOULDER (BAHU BEKU)
Frozen
shoulder adalah nyeri dan kaku di area bahu yang membuat penderitanya sulit
menggerakkan sendi bahu atau lengan atas. Keluhan ini dapat berlangsung selama
beberapa bulan, bahkan beberapa tahun.
Belum
diketahui apa yang menyebabkan frozen shoulder. Akan tetapi, ada beberapa
faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini, yaitu:
Berusia 40
tahun ke atas
Menderita
penyakit sistemik, seperti diabetes, penyakit Parkinson, tuberkulosis, penyakit
jantung, atau gangguan hormon tiroid (hipertiroid atau hipotiroid)
Mengalami
imobilitas (tidak dapat bergerak) dalam waktu lama, misalnya akibat stroke,
patah tulang lengan, pemulihan setelah operasi, atau cedera pada rotator cuff
(otot di sekitar bahu)
Gejala Frozen
Shoulder
Frozen
shoulder dapat sangat mengganggu aktivitas penderitanya. Berikut ini adalah
beberapa contoh gerakan yang sulit dilakukan penderita frozen shoulder:
Meraih barang
di tempat yang tinggi
Gejala frozen
shoulder umumnya berkembang secara perlahan dalam tiga tahap, yang setiap
tahapnya bisa berlangsung selama beberapa bulan. Tiga tahap tersebut adalah:
Tahap ini
ditandai dengan nyeri di setiap kali sendi bahu digerakkan, sehingga membuat
pergerakannya terbatas. Periode ini berlangsung 6–9 bulan.
Tahap kedua
atau frozen stage
Tahap kedua
ditandai dengan mulai berkurangnya nyeri, tetapi sendi bahu menjadi semakin
kaku dan sulit digerakkan. Periode ini bisa berlangsung selama 4 bulan sampai 1
tahun.
Tahap ketiga
atau thawing stage
Tahap ketiga
ditandai dengan pergerakan bahu yang mulai membaik. Tahap ini umumnya terjadi
selama 6 bulan sampai 2 tahun.
Pada beberapa
penderita frozen shoulder, nyeri pada sendi bahu bisa memburuk di malam hari
dan bahkan mengganggu tidur.
Meski dapat
mereda dengan sendirinya, frozen shoulder dapat menurunkan kualitas hidup
penderitanya karena membuat pergerakan dan aktivitas menjadi terganggu. Oleh
sebab itu, penderita disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter, agar dokter
dapat memberikan pengobatan untuk meredakan gejala dan mempercepat pemulihan.
Dokter akan
bertanya pada pasien mengenai gejala yang dialami dan riwayat penyakit yang
dimiliki. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bahu dan
lengan pasien dengan dua cara berikut:
Meminta pasien
melemaskan otot bahu dan mengarahkan lengan pasien ke gerakan tertentu, untuk
mengetahui jangkauan lengan pasien pada gerakan pasif
Dokter umumnya
dapat menentukan frozen shoulder melalui pemeriksaan fisik di atas. Namun, bila
diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen
atau MRI, untuk menyingkirkan kemungkinan bahwa keluhan pasien disebabkan oleh
kondisi lain, misalnya radang sendi (artritis).
Ada beberapa
metode pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter untuk mengatasi keluhan
akibat frozen shoulder, yaitu:
Obat-obatan
yang diberikan dokter bertujuan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Contoh
obatnya adalah aspirin, ibuprofen, dan sodium naproxen. Jika nyeri terus
terjadi, dokter mungkin akan memberikan suntikan kortikosteroid ke area bahu
yang bermasalah.
Terapi fisik
(fisioterapi) bertujuan untuk mengembalikan jangkauan lengan semaksimal
mungkin. Pada fisioterapi untuk frozen shoulder, pasien akan diajarkan
gerakan-gerakan yang dapat membantu proses pemulihan. Penting untuk diingat,
pengobatan dengan metode ini memerlukan komitmen pasien agar hasil terapinya
maksimal.
Manipulasi
bahu dilakukan dengan memberikan bius total terlebih dahulu, agar pasien
tertidur dan tidak merasakan nyeri saat manipulasi dilakukan. Setelah pasien
sudah dalam keadaan terbius, dokter akan menggerakkan bahu pasien ke berbagai
arah untuk melemaskan jaringan kapsul sendi yang tegang.
Distensi bahu
Distensi bahu
adalah prosedur penyuntikan air steril ke dalam kapsul sendi. Prosedur ini
bertujuan untuk meregangkan jaringan kapsul sendi bahu dan memudahkan
pergerakan sendi.
Artroskopi
Artroskopi
dilakukan dengan memasukkan alat kecil berkamera (artroskop) melalui sayatan di
sekitar sendi Artroskopi bertujuan untuk membuang jaringan parut dan jaringan
yang berlekatan di dalam sendi bahu.
Komplikasi
Frozen Shoulder
Komplikasi
yang mungkin muncul akibat frozen shoulder adalah kaku dan nyeri di bahu yang
berlangsung lama. Pada beberapa kasus, pasien bisa mengalami kaku atau nyeri
bahu sampai 3 tahun walaupun sudah mendapatkan obat-obatan.
Bagi pasien
yang dalam proses pemulihan dari cedera atau operasi, disarankan untuk selalu
menggerakkan lengan agar tidak terjadi frozen shoulder. Jika sulit menggerakkan
bahu, diskusikan dengan dokter mengenai jenis gerakan yang dapat diterapkan
untuk mempertahankan jangkauan gerak bahu.
Ditinjau oleh:
dr. Meva Nareza
Referensi
Challoumas, et
al. (2020). Comparison of Treatments for Frozen Shoulder – A Systematic Review
and Meta-analysis. JAMA Network Open, 3(12), pp. 1–28.
Tang, et al.
(2019). Physical Therapy for the Treatment of Frozen Shoulder – A Protocol for
Systematic Review of Randomized Controlled Trial. Medicine, 98(32), pp. 1–3.
Cleveland
Clinic (2019). Disease & Conditions. Frozen Shoulder.
Mayo Clinic
(2020). Diseases & Conditions. Frozen Shoulder.
Badii, C.
Healthline (2017). Frozen Shoulder.
Roberts, J.
Medscape (2020). Adhesive Capsulitis (Frozen Shoulder).
Starr, O.
Patient (2018). Frozen Shoulder.
I have this frozen shoulder condition and bursitis as well, I didn't put any medicine, just try to excersice and rotated as much as I can and gradually the soreness become less
BalasHapus