YANG SEMENTARA DAN YANG ABADI.


                               YANG SEMENTARA DAN YANG ABADI

PENDAHULUAN:

   Perkataan “SEMENTARA”, lebih umum bila dibanding dengan kata “FANA”. Perkataan “Fana” lebih berbau keagamaan, sedangkan kata “Sementara” berlaku secara umum dan lebih mudah dikenal.
   Jika berbicara sesuatu HAL sebagai yang sementara, maka pasti sudah terbayang adanya yang TETAP.
   Misalnya KTP: Ada KTP yang sementara dulu sebelum memperoleh yang TETAP. Demikian pula dengan SIM.

BODY:
   Saudara2ku yang dikasihi Tuhan Yesus,
   Hidup Manusia itu  bersifat SEMENTARA.  Rasul Petrus melukiskannya seperti  bunga rumput.
   Mari kita Baca: 1 Petrus 1:24: “Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering dan bunga gugur,...”
   Ini dia kutip dari Yesaya 40:6-8: .....”Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.
   

   Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamnya”.
   Jadi Manusia mempunyai sifat SEMENTARA, dilukiskan sebagai bunga rumput. Bunga rumput itu adalah sejenis tanaman yang sangat terkenal di tanah Palestina.
   BUNGA RUMPUT—berbunga pada waktu pagi dan mengering pada waktu sore, LALU gugur.
   Di waktu berbunga, maka bunga rumput itu sangat indah.  Namun sangat disayangkan, keindahannya itu TIDAK TAHAN LAMA.  Keindahannya hanya SEMENTARA.  Setelah sore hari, maka tak ada lagi yang indah.
   Apakah kita bisa setuju dengan lukisan tadi, bahwa manusia dan hidupnya hanya SEMENTARA saja?.
   Jika kita melihat seseorang yang meninggal dunia (seperti almarhum....), itulah buktinya...Sebab meskipun umurnya sudah ____tahun, tetapi rasanya seperti baru kemarin kehadirannya.  Usia yang sekian itu dirasakan relatif SINGKAT/PENDEK.
   Namun,..saudara2ku,...Rsl.Petrus tidak hanya menyebutkan hal yang SEMENTARA saja.
   

   Kita baca 1 Petrus 1:25 “tetapi Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya”.  Disini ia mengatakan bahwa INJIL atau Firman Allah itu KEKAL.  Dan yang sementara itu akan di ubah jadi KEKAL. Yakni dengan satu syarat, syaratnya  ialah: YESUS KRISTUS.  Hanya Dia lah yang sanggup mengubah yang SEMENTARA menjadi yang KEKAL/Abadi.  Manusia bersifat sementara, karena dosa-dosanya tak mungkin ditebus oleh dirinya sendiri.
   Oleh karena itu, yang penting bagi manusia ialah: Apakah manusia itu dalam kesementaraannya SEMPAT berkenalan dengan Yesus pemberi kekekalan itu?  Dan menerima Dia sebagai Juruselamat pribadinya?.

KONKLUSI:
   Walau kita saat ini mengetahui bahwa almarhum telah mengakhiri hidupnya yang sementara, namun kita perlu yakin bahwa ada yang Abadi yang sudah tersedia baginya.  KENAPA?....Karena dalam kesementaraannya itu, ia sempat berkenalan dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.  Sehingga janji untuk memperoleh Hidup Kekal itu telah menjadi PENGHARAPAN baginya.
   Yang sementara itu telah ia tinggalkan dan ia tinggal menunggu yang kekal itu.
   

   Saudara2ku,...
   Karena itu, marilah kita merelakan kepergian almarhum. Tidak perlu memberatkan kita dan tak perlu disedihkan secara berlebih-lebihan.  Sebab kita percaya bahwa ia saat ini telah TENANG. Tinggal menunggu yang kekal/yang Abadi itu.  Dia saat ini telah beristirahan/TIDUR dengan tenang—menunggu pagi yang cerah itu.
   Tidak lagi seperti keadaan tubuhnya selama hidupnya yang acapkali mengalami kesakitan dan penderitaan.
   Berbahagialah bagi keluarga yang berduka, karena Yesus yang mau merubah yang SEMENTARA itu menjadi yang KEKAL bila kita tetap SETIA dan berserah kepada Allah.    AMIN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.