PILIHLAH KEHIDUPAN PASSD8T4-21

 

(Choose Life)

 Nast: 

 “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.” (Ulangan 30:19).

 Pendahuluan:

   Ada sebuah kisah yang menyedihkan: Tentang seorang wanita muda berusia 22 tahun, yang telah didiagnosis menderita penyakit mematikan yaitu Tumor otak. Bahkan dengan semua keajaiban pengobatan modern sekalipun, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali hanya memperpanjang rasa sakitnya saja.  

   Tetapi wanita muda bernama “Sandy,” ini,  tidak ingin mati.

   Jadi, dia punya rencana. Setelah dia meninggal, kepalanya akan dibekukan, ke dalam tong/wadah berisi cairan nitrogen , dengan harapan dapat melestarikan/memelihara sel-sel otaknya. Dan di sana kepala itu akan menunggu, apakah lima puluh tahun, seratus tahun, seribu tahun, sampai suatu saat di masa depan, ketika teknologi telah cukup maju sehingga otaknya, yang terdiri dari koneksi-koneksi saraf, bisa kemudian diunggah kedalam sebuah komputer. Dan ya, Sandy bisa "hidup" kembali, bahkan mungkin hidup selamanya.

   Ini sebuah kisah yang menyedihkan, bukan hanya karena dia akan meninggal di masa mudanya, tetapi karena di mana dia menaruh pengharapan kehidupannya.

   Sama seperti kebanyakan orang, Sandy menginginkan kehidupan, dia ingin untuk hidup. Tapi dia memilih sebuah cara yang, pada akhirnya, pasti tidak akan berhasil.

 Dalam pelajaran ini kita akan membahas pilihan-pilihan yang ditempatkan di hadapan Adam dan Hawa dan juga di hadapan anak-anak Israel serta dorongan/tawaran Allah kepada kita untuk memilih hidup daripada mati.

 Minggu: POHON KEHIDUPAN (The tree of Life)

   Tidak seorangpun meminta untuk ada di dunia ini,bukan?. Kita tidak bisa memilih di mana dan kapan kita lahir dan siapa orang tua kita. Siapakah satu-satunya Manusia dalam sejarah yang dapat memilih orang tua-Nya? Yesus!

   Apa pendapat Anda tentang pilihan-Nya? (Lihat Matius 1.)

   Bahkan Adam dan Hawa tidak memilih untuk diciptakan. Kita mungkin memiliki keberadaan seperti mereka dan kehidupan seperti mereka karena sbg.manusia, kita telah diberikan kehidupan sebagai makhluk yang berakal bebas dan dijadikan dalam gambar Allah dan sebagai makhluk rasional dan mampu memubuat pilihan.

  Mari kita ulangi kembali apa yang Alkitab ajarkan tentang sejarah masuknya dosa.(Kejadian 2:8-9,15-17)

 “Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ayat 16: Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, ayat17: tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

  Bagi kita yang menerima seluruh Kitab Suci, penting untuk menyadari bahwa Wahyu 12 berbicara tentang peristiwa yang terjadi sebelum kisah Adam dan Hawa. Perhatikan kata-kata yang sangat menarik dari Ellen White tentang waktu itu.

   “Di tengah-tengah Taman Eden itu tumbuh pohon kehidupan, yang buahnya mempunyai kuasa untuk mengekalkan hidup.

   Seandainya Adam tetap menurut kepada Allah, ia akan terus bebas datang ke pohon ini, dan akan hidup selamanya. Tetapi setelah ia jatuh dalam dosa, ia tidak lagi diperbolehkan mengambil bagian dalam pohon kehidupan itu, dan ia menjadi takluk kepada kematian. Kalimat Ilahi, “engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil,” menunjuk kepada kematian total”. E.G.White, Alfa dan Omega, Jld.8,hlm.560.

 (Pohon kehidupan itu memberikan keabadian: Why 2:7;22:2,14)

   Karena dosa kita kehilangan akses ke pohon kehidupan itu.

   Terimakasih kepada Yesus dan rencana keselamatan itu, sehingga orang2 tebusan, yaitu mereka yang memilih kehidupan, akan memiliki akses ke pohon kehidupan sama seperti yang seharusnya kita miliki dari awal dunia ini.

 *Setan benar-benar percaya bahwa ada keajaiban di pohon kehidupan dan bahwa jika dia dan para malaikatnya dapat menipu Adam dan Hawa dan membuat mereka berdosa, maka dia dan para pengikutnya mungkin bisa mendapatkan akses ke pohon kehidupan, menguasai dunia ini, dan hidup selama-lamanya.!

>>Sejak awal, Allah ingin Adam dan Hawa memilih kehidupan.  Dua pohon di Taman Eden itu menampilkan pilihan eksistensial: Pilih Kehidupan, maka hidup selamanya; atau, pilih dosa, maka akan mati dan lenyap sama sekali.

>>Sangat menarik untuk memperhatikan bahwa pohon kehidupan yang disebutkan dalam pasal-pasal awal kitab Kejadian juga disebutkan dalam Wahyu 2:7 dan dalam Wahyu 22:2,14.

   Wahyu 2:7 “Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.”

   Whyu 22:2,14 “Di tengah-tengah jalan kota itu, ....ada pohon2 kehidupan yang berbuah 12 kali,tiap2 bulan sekali...14.Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu2 gerbang ke dalam kota itu.”

 Senin: TIDAK ADA JALAN TENGAH.

>>Mengapa Alkitab tampaknya hanya menyajikan dua pilihan: Hidup atau mati? (Tidak ada jalan tengah).

   Perhatikan ayat-ayat ini dari Kitab Suci. 

Yoh.3:16; Kejadian 7:22-23; Roma 6:23; Roma 8:6;

1 Yohanes 5:12.”Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup, barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.”

Apa artinya memilih Anak?

 >>Kita tidak diberi pilihan untuk duduk diatas pagar. Tidak ada jalan tengah. Kita memilih hidup, atau kita memilih kematian.  

   Kita memilih kematian dengan memilih untuk mengabaikan atau menolak tawaran kehidupan dari Allah. Apa yang akan kita pilih? Pada akhirnya, jawaban itu ada pada kita. Jadi, bukti apa yang kita miliki dari Kitab Suci tentang nasib akhir(final end) dari dosa dan orang-orang berdosa?

Obaja 15-16; Maleakhi 4:1-3 –Hari Tuhan: menyala seperti perapian, semua orang fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar...yang takut akan nama Allah akan diselamatkan.

       Selasa: KEHIDUPAN & KEBAIKAN, KEMATIAN & KEJAHATAN, 

BERKAT & KUTUK.

 >>Ulangan 30, bagian utama untuk pelajaran minggu ini, menunjukkan bahwa---ketika kita tidak menurut dan menolak untuk mendengarkan Allah, Dia akan tetap mencari kita dan mencari manfaat bagi kita.

    Jika kita mau bertobat dan kembali dari jalan-jalan kita yang jahat. (Lihat Ulangan 30:15-20.)

>>Apakah kita akan memilih hidup, kebaikan, dan berkat? Atau, apakah kita akan memilih kematian, kejahatan, dan kutukan?    

    Sebenarnya, ketika kita memilih jalan Setan, kita kehilangan kemampuan untuk memilih.

 >>Kepada umat Masehi Advent Hari Ketujuh yang memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang pertentangan besar antara yang baik dan yang jahat, dan lebih khusus lagi, antara Allah dan Setan mengenai karakter dan pemerintahan Allah, ketika kita mempelajari kitab Ulangan, itu mungkin membingungkan untuk menyadari bahwa Musa tidak menyebutkan apa pun tentang Iblis dalam buku itu.

Menurut Anda mengapa demikian?

>>Namun, Musa memang membuat hubungan yang jelas antara kasih – dasar pemerintahan Allah – dan ketaatan.

   Ulangan 30:15-20 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.....jika tidak menurut pasti binasa..kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu......

 >>Allah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dia mengerti kondisi hati manusia. Namun, Dia menawarkan janji kasih dan pemeliharaan-Nya jika mereka mau kembali setia dan menurut kepada Allah. Bukankah itu seharusnya menjadi pemikiran yang sangat menghibur? Menurut Anda apa yang dipikirkan oleh orang-orang yang pergi ke Asyur atau Babel tentang ayat-ayat ini? Kemudian, Tuhan melangkah lebih jauh dan berkata: Ulangan 30:11-14..

 Rabu: TIDAK TERLALU BERAT BAGIMU.

  Ulangan 30 dibuka dimana Tuhan mengatakan apa yang akan terjadi jika umat itu bertobat dan berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat.  Janji-janji yang indah yang telah ditawarkan kepada mereka. 

   Ulangan 30:1-10 –Ini mengajarkan kepada kita tentang kasih karunia Allah.  Apabila mereka berbalik, Tuhan Allah akan memulihkan keadaan mereka dan menyayangi. Mengumpulkan mereka kembali dari segala bangsa..mengumpulkan mereka kembali...dst.

   Ulangan 30:11-14 “Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini tidaklah telalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Ayat.14.firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.”

   Tuhan tidak meminta mereka utk melakukan sesuatu yg.terlalu berat untuk dilakukan.  Perintah Allah itu tidaklah terlalu “sulit” atau “misterius” bagi mereka untuk mengerti.

   Artinya: Mereka mengetahui perintah dengan cukup baik—dan perintah itu ada dalam hati mereka. Itulah sebabnya, tidak ada alasan untuk tidak menurut.

(Maksud ayat2 ini, bahwa Dia selalu hadir; Dia selalu bersama kita. Tidak perlu mengirim utusan untuk membawa Allah kembali kepada kita.)

>>Apakah kita memahami dengan jelas kehendak Allah bagi kita? Apakah kita memahami sepenuhnya apa artinya bekerja sama dengan Dia dalam setiap detail kehidupan kita? Apa dampaknya bagi kita?

>>”Ketika kehendak manusia bekerja sama dengan kehendak Tuhan, itu menjadi mahakuasa (Omnipotent). Apapun yang harus dilakukan atas perintah-Nya mungkin dicapai dalam kekuatan-Nya.  Semua penawaran-Nya memungkinkan (All His Biddings are enablings)”.  —Ellen G.White, Christ Object Lesson, p.333.1.

. >>Seperti yang kita ketahui dari membaca Roma 9-11, Paulus memiliki beban yang nyata bagi rekan-rekan Yahudinya.

   Jadi, dia memilih untuk mengulangi janji-janji dari Ulangan 30 kepada orang-orang Kristen Yahudi.

    Roma 10:6-10: ayat 8. Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan. Ayat 9. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Ayat.10. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”

 Kamis: SEBUAH PERTANYAAN TENTANG PENYEMBAHAN.

(A Question of Worship)

   Inti dari hubungan perjanjian antara Allah dan bangsa Israel adalah penyembahan.  Yang membuat mereka berbeda dari bangsa sekeliling mereka ialah karena mereka  sebagai sebuah bangsa yang menyembah Allah yang benar, sebagai lawan dari dewa2 dan dewi2 palsu dari dunia kekafiran.

 >>Sekali lagi, kita perhatikan bahwa satu-satunya peran yang dapat kita mainkan dalam keselamatan adalah memilih untuk mengikuti Allah dalam iman dan ketaatan. Jadi, apa yang harus disertakan dalam mengikuti Allah kita? Apa artinya menyembah Dia? Kita telah mencatat dalam pelajaran sebelumnya bahwa Tuhan itu Esa; tidak ada Tuhan yang lain. Dan Dia menolak gagasan tentang saingan apa pun. Jadi, bagaimana kita menjelaskan ini?

  Ulangan 4:19.”dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan Tuhan Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka.”

 >>Ini adalah bukti lain bahwa kitab Ulangan tidak mengakui kekuatan atau makhluk supernatural kedua. Apapun yang terjadi yang berada di luar kemampuan manusia untuk mencapainya dianggap dilakukan oleh para dewa; kita manusia tidak dapat sepenuhnya memahami apa yang sedang dilakukan para dewa.   

   Itulah pemikiran orang-orang yang dihadapi Musa. Tuhan tidak menyarankan bahwa Dia telah memberikan matahari, bulan, bintang, dan apa yang disebut dewa-dewa kepada bangsa lain untuk disembah. Dia hanya mengatakan bahwa itulah yang mereka sendiri telah memilih untuk dilakukan.

(Ul.8:19, 11:16, 30:17-19).

   >>Setelah membaca Wahyu 13, apakah jelas bagi Anda mengapa Allah merespon seperti yang Dia lakukan dalam Wahyu 14:6-12? Kita orang2 Advent percaya bahwa itu adalah pekabaran utama kita kepada dunia.

   Ada satu hal yang perlu kita perhatikan dalam melihat kontroversi besar dalam perikop2/bagian ini dalam Wahyu 13&14: Allah tidak menggunakan paksaan. Iblis akan menggunakan paksaan jika dia bisa lolos begitu saja. Tapi, Allah tidak pernah menggunakan paksaan. Allah hanya menarik dengan kasih.

 Jumat:

>>>Apakah kita sebagai orang Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh cenderung untuk menyembah allah lain? Tuhan macam apa yang mungkin kita sembah di zaman kita? Ingatlah bahwa apa pun yang kita anggap sebagai

nilai terbesar bagi kita bisa menjadi "dewa" kita!

>>>Penting untuk diperhatikan bahwa bahkan jika seseorang memilih untuk memberontak melawan Tuhan, orang itu tidak akan berakhir menderita siksaan kekal atau dalam lautan api yang tidak pernah berakhir!

  “Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus (Rom.6:23).  Sementara kehidupan adalah warisan orang yang benar, kematian adalah bagian dari orang jahat. Musa mengatakan kepada orang Israel,’Ingatlahlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan’ (Ul.30:15). Kematian yang disebutkan dalam ayat2 ini bukanlah yang diumumkan kepada Adam, karena seluruh umat manusia menderita hukuman pelanggarannya. Adalah ‘kematian yang kedua yang ditempatkan sebagai lawan dari kehidupan yang kekal’” E.G. White, Alfa dan Omega, jld.8,hlm 571.

 >>Mengapa Allah menantang kita untuk memilih Dia? Bukankah lebih baik jika Dia mewajibkan kita (Obligatory) memilih Dia? Apakah kita akan rela melepaskan kebebasan dan kemampuan kita untuk memilih? Tanpa kebebasan tidak ada kesempatan untuk mengasihi! (Without freedom there is no opportunity for love).

>>Seseorang berkata bahwa perbedaan antara filsuf dan nabi alkitabiah adalah bahwa filsuf membuat Anda berpikir, sedangkan nabi membuat Anda memilih.

 >>Memilih Allah adalah selalu benar! Itu benar hanya karena tidak ada Allah lain yang nyata/there is no other real God. (Ulangan 32:39) Jadi, menjadikan Allah sebagai pilihan permanen adalah sesuatu yang akan memengaruhi hidup kita (yang akan memberi dampak kdp.kehidupan kita) dan segala sesuatu yang kita lakukan.

>>Bagaimana dengan ungkapan yang membingungkan dalam Ulangan 32:39, “Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan”? Kita semua mengakui bahwa Tuhanlah yang menghidupkan. Tapi, bagaimana dengan pembunuhan itu?  

   Dalam ungkapan Ibrani kuno, adalah umum untuk membicarakan dua hal yang berlawanan dengan maksud untuk menjelaskan segala sesuatu di antara keduanya. Ketika Tuhan berkata, "Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan," Dia pada dasarnya mengatakan bahwa Dia bertanggung jawab atas segalanya, baik hidup maupun mati. Itu adalah satu cara dalam bahasa Ibrani untuk menandakan monoteisme.

>>Apa yang telah dicapai oleh totalitas pilihan dalam hidup Anda? Dapatkah Anda berpaling kepada Allah dan mengatakan bahwa Anda memilih Dia setiap hari dalam aktivitas Anda? Jika tidak, apa yang dapat kita lakukan untuk mengubah pemikiran dan kehidupan kita?  ===oo===

                                    

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.