Surat Untuk Orang Ibrani Dan Untuk Kita (PASSD1T1-2022)


(The Letter to the Hebrews and to Us).

 Ayat hafalan: “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” (Ibrani 10:36).

 

1. Pelajaran ini akan berfokus pada orang-orang yang kepadanya kitab Ibrani ditulis. Tidak ada yang benar-benar yakin siapa mereka. Namun, kami memiliki beberapa petunjuk. Beberapa orang berpendapat bahwa kitab Ibrani ditulis kepada sekelompok pelajar muda yang mencoba belajar bagaimana menjadi rasul. Perhatikan kata-kata ini:

 

   Kitab Ibrani awalnya dibaca dan diterima oleh gereja Kristen mula-mula sebagai surat dari rasul Paulus. Kepenulisan Paulus atas Ibrani ditunjukkan dengan dimasukkannya Ibrani di antara surat-surat Paulus dalam manuskrip Yunani. Dalam manuskrip paling awal yang masih ada, sekitar tahun 200 M, Ibrani ditempatkan tepat setelah surat Paulus kepada jemaat di Roma. Hari ini, kita menemukan Ibrani tepat sebelum surat-surat umum Perjanjian Baru: Yakobus; 1 dan 2 Petrus; 1, 2, dan 3 Yohanes; dan Yudas.

2. Ada tiga hal yang ditekankan dalam pelajaran ini: (1) Genre Ibrani, (2) Audiens Ibrani, dan (3) “Hari-hari terakhir” di mana para pembaca Ibrani hidup/tinggal.

4. Apakah kitab Ibrani surat biasa dengan salam di awal ditinggalkan?  Atau, apakah itu khotbah yang direkam/was recorded dan dikirim ke gereja-gereja dalam bentuk sebuah surat?

   Paul characterizes his work as a “word of exhortation” (Heb. 13:22), which is best understood as an oral discourse. Similarly, during their first missionary journey, Paul and Barnabas on Sabbath attend the synagogue in Antioch in Pisidia. The synagogue leaders ask Paul and Barnabas if they have “any word of exhortation for the people” (Acts 13:15, NRSV). Paul stands up and delivers the evangelistic-synagogue sermon, recorded in Acts 13:16-41.

5. Saran lain yang mengisyaratkan gagasan bahwa kitab Ibrani adalah sebuah khotbah adalah fakta bahwa Paulus berbicara kepada pendengarnya dalam bentuk orang pertama jamak. Artinya, dia menggunakan we/us/our dengan cara yang sangat khas dalam bahasa Yunani aslinya. Paulus jelas berusaha untuk mengidentifikasi dengan pendengarnya sambil tetap menegaskan otoritasnya dalam mengarahkan mereka.

6. Saran lain bahwa ini pada awalnya adalah sebuah khotbah adalah sebagai berikut: (Pertimbangan lain bahwa kitab Ibrani adalah sebagai sebuah khutbah/this was originally as a sermon):

   Ketiga, ada beberapa referensi untuk berbicara; dan mendengar daripada menulis dan membaca. (Ibr.2:5; Ibr.5:11; 6:9; 8:11;11:32).

   Saran lain bahwa ini mungkin awalnya sebuah khotbah adalah cara Paulus menggunakan eksposisi dan nasihat di seluruh buku. Paul mendiskusikan beberapa masalah dan kemudian berbicara dengan audiensnya tentang bagaimana mereka seharusnya merespons dan apa yang seharusnya mereka telah lakukan.

 (Kesimpulan: Kitab Ibrani dirancang, setidaknya pada awalnya, sebagai sebuah khotbah).

7. Ada khotbah-khotbah lain di dalam Alkitab. Matius 5-7 dikenal sebagai Khotbah di Bukit.

   Apa yang dicatat Matius dalam Matius 5-7 bukanlah satu khotbah yang singkat; melainkan, itu adalah poin-poin tinggi yang dikumpulkan dari sejumlah khotbah.

8. Kita juga memiliki khotbah yang sangat menarik dari Stefanus yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 7 sebelum dia dibunuh dengan dirajam. Namun, sangat mungkin bahwa kitab Ibrani pada awalnya merupakan khotbah tunggal yang lebih panjang. Ini mungkin merupakan “khotbah Kristen lengkap” paling awal yang kita miliki. Dan apa yang kita lihat dalam khotbah ini? Khotbah ini sangat rumit! (is very complicated).

 

I. MINGGU: AWAL YANG MULIA (A Glorious Beginning).

9. Surat itu tampaknya ditujukan kepada orang-orang Kristen, baik Yahudi maupun non-Yahudi karena dia tidak membuat perbedaan dalam khotbah ini; ditujukan kepada orang-orang Kristen yang setelah menerima pekabaran Kristen mulai mengalami kesulitan. Beberapa dipermalukan dan dianiaya. (Ibrani 10:32-34) Yang lain memiliki masalah keuangan. (Ibrani 13:5-6) Yang lain tampaknya hanya lelah dan mulai mempertanyakan nilai sebenarnya dari iman mereka. (Ibrani 3:12-13). Dan tujuan Paulus, tentu saja, adalah untuk mendorong orang dan menantang mereka untuk terus mempraktekkan Kekristenan mereka dan membagikannya kepada orang lain.   

   Secara umum, orang-orang yang dia ajak bicara tampaknya memiliki pengalaman yang luar biasa pada saat pertobatan awal mereka. (Ibrani 2:3-4)

Hebrews 2:3-4:

   3How, then, shall we escape if we pay no attention to such a great salvation? The Lord himself first announced this salvation, and those who heard him proved to us that it is true. 4At the same time God added his witness to theirs by performing all kinds of miracles and wonders and by distributing the gifts of the Holy Spirit according to his will. American Bible Society. (1992).

(Bagaimanakah kita akan luput, jikalauu kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mejizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.”)

10. Perikop ini menyiratkan bahwa pembaca/audience Ibrani tidak pernah mendengar Yesus sendiri berkhotbah; sebaliknya, mereka telah menerima Injil dari para penginjil yang telah mengumumkan kepada mereka kabar baik tentang keselamatan.   

   Ingatlah bahwa Paulus sendiri belum pernah melihat Yesus.

11. Lebih dari itu, ada banyak bukti pengalaman bahwa Kekristenan memiliki kuasa yang nyata.

   Orang-orang telah dibangkitkan dari kematian; mereka telah disembuhkan dari penyakit yang mengerikan; setan telah diusir; dll. Apa yang diperlukan untuk meyakinkan Anda bahwa cerita seperti itu benar? Mukjizat terjadi bahkan sampai hari ini, meskipun tidak banyak orang yang mengetahuinya.

   Ada kisah-kisah terdokumentasi tentang orang-orang yang dibangkitkan dari kematian di zaman kita.

12. Salah satu bukti paling luar biasa bahwa orang-orang Kristen itu mengalami hal-hal ajaib adalah fakta bahwa mereka dapat berbicara dengan lancar dan jelas dalam bahasa apa pun yang mereka butuhkan untuk berbicara.

   Karunia ajaib ini [berbicara dalam bahasa lain pada saat dan setelah Pentakosta] adalah bukti kuat kepada dunia bahwa tugas mereka memiliki meterai Surga. Sejak saat itu bahasa para murid murni, sederhana, dan akurat, baik mereka berbicara dalam bahasa ibu mereka atau dalam bahasa asing.  Ellen G. White, The Act of the Apostles* 39.

13. Paulus menggunakan contoh2 dari Perjanjian Lama untuk memperingatkan pendengarnya agar tidak berpaling dari Allah.

   Ibrani 12:25-29 “Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?....

 

II.SENIN: PERJUANGAN (The Struggle)

14. Saat Anda memikirkan pertobatan Saulus yang kemudian menjadi Paulus di jalan menuju Damaskus atau pertobatan 3000 orang pada hari Pentakosta, apakah Anda berharap bahwa Anda memiliki semacam pertobatan yang hampir ajaib seperti itu? Di mana di dalam atau di sekitar Yerusalem semua orang itu dibaptis? Di mikvah? Atau, di kolam Siloam? Ketika Anda memikirkan kembali pertobatan Anda sendiri, apakah yang Anda pikirkan?

16. Jika Anda berpikir tentang masyarakat pagan di mana orang-orang Kristen itu mencoba mempraktikkan agama Kristen mereka, seharusnya jelas bahwa perilaku mereka telah berubah. Mereka telah menetapkan semacam batas (boundary) antara diri mereka sendiri dan rekan-rekan mereka. Sayangnya, orang-orang Yahudi memiliki penghalang (bariers) terhadap bangsa-bangsa lain. Hal ini membuat mereka lebih sulit untuk menjangkau orang-orang di masyarakat. Orang-orang di komunitas merasa dihakimi oleh mereka. Apakah itu benar bisa dilakukan bagi orang Advent hari ini? Apakah itu membuat lebih sulit untuk menyebarkan Injil kepada orang lain?

   Ibrani 10 dan 13 menunjukkan bahwa banyak dari orang-orang muda Kristen itu telah menderita penganiayaan yang serius, bahkan kehilangan hampir semua harta milik mereka.

17. Pikirkan tentang pengalaman Paulus sendiri dan semua yang dia derita. (Lihat Kisah Para Rasul 16:19-22; Kisah Para Rasul 17:1-9; dan 2 Korintus 11:21-29.)>>di Filipi ditangkap bersama Silas-dituduh sebagai pengacau kota, orang banyak membenci mereka, juga mendera mereka.(hamba perempuan yang memiliki roh petenung). Juga di Tesalonika—mereka di ganggu mengabarkan injil oleh orang2 Yahudi.

Paulus mendukung dirinya sendiri (Paul supported himself.)

18. Bagi orang Kristen untuk menderita seharusnya tidak mengejutkan. Pikirkan kisah Musa (Ibrani 11:24-26) dan tentang orang-orang Kristen yang dicatat dalam 1 Petrus 4:14-16.

19. Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang apa yang terjadi, pertimbangkan kata-kata ini:

  Untuk “menanggung penghinaan karena Kristus” secara sederhana berarti mengidentifikasi diri sendiri bersama Kristus serta menanggung rasa malu dan perlakukan kejam yang tersirat dari hubungan ini.

 

 III. SELASA: RASA TIDAK ENAK (Malaise –Unhappiness)

20. Jadi, dengan mempertimbangkan semua masalah itu, mengapa menurut Anda beberapa orang Kristen tampaknya jatuh ke dalam semacam malaise/Rasa Tidak Enak/Unhappiness?

 (Ibrani 2:18; 3:12-13; 4:15; 10:25). Tantangan yang dihadapi orang percaya. What were some of the challenges the believers were facing?.—to experience difficulties.

21. Dan Teladan utama dalam melewati masa-masa sulit yang luar biasa dan diperlakukan dengan sangat buruk adalah teladan Kristus. Baca: Ibrani 12:3, 12-13 –tekun menanggung bantahan yang sehebat itu…kuatkanlah tangan yang lemah…

22. Ketika ada "kekecewaan." Penginjil Kristen telah menemukan bahwa ini adalah saat-saat ketika Iblis datang dengan serangan balik. Pertimbangkan kasus Elia. Setelah Elia di ilhami dan membantu pembunuhan 850 “nabi” yang telah dipekerjakan oleh Izebel,] >>Baca: 1 Raja2 19:1-4.

   (Itu adalah depresi serius! Apakah dia melupakan pemeliharaan Allah? Apakah dia lupa apa yang telah Allah lakukan untuknya?]

  “Ia (Elia) merasa takut bahwa reformasi yang dimulai dari Karmel tidak akan tahan lama, dan rasa was-was memenuhi dirinya….ia kehilangan pegangan pada Allah.  Lupa akan Allah, Elia melarikan diri terus dan lari terus, sampai ia menemukan dirinya sendiri di tanah yang tandus sendirian.” E.G.White, Alfa & Omega,jld.3 hlm.131,132.

23. Jadi, apa yang Allah lakukan untuk Elia? Ingatlah bahwa Allah memiliki rencana segera untuk membawa Elia ke surga dengan kereta yang berapi-api. (1 Raja-raja 19:5-18)

  v.11 “Go out and stand before me on top of the mountain,” the LORD said to him. Then the LORD passed by and sent a furious wind that split the hills and shattered the rocksCbut the LORD was not in the wind. The wind stopped blowing, and then there was an earthquake but the LORD was not in the earthquake. 12After the earthquake, there was a fire but the LORD was not in the fire. And after the fire, there was the soft whisper of a voice. [What kind of wind was that? What kind of earthquake? What kind of fire?]

4He answered, ALORD God Almighty, I have always served you you alone. But the people of Israel have broken their covenant with you, torn down your altars, and killed all your prophets. I am the only one left and they are trying to kill me.

  

IV. RABU: MAJU BERSAMA ( Press Together)

Marilah kita menganalisa bagaimana Allah membantu Elia pulih dari keputusassannya?.

  Pertama, He cared for his physical need—he provided food and let him rest. Dia memperhatikan kebutuhan fisiknya. Dia menyediakan makanan dan membiarkannya istirahat.  Kemudian di dalam gua, Dia dengan ramah menegurnya—“Apakah kerjamu di sini, hai Elia?—dan membantunya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Dia bekerja dan memenuhi tujuan-Nya. Tuhan tidak berada dalam angin kencang, gempa bumi atau api, tetapi dengan suara yang lembut.  Kemudian, Tuhan memberi Elia pekerjaan untuk dilakukan dan meyakinkannya.

24. Apa yang Allah lakukan untuk Elia? Apa yang mungkin Dia lakukan untuk kita? Paulus menekankan beberapa hal:

(1) Orang Kristen harus/akan memperhatikan kebutuhan fisik rekan-rekan seiman.

(2) Mereka harus/tidak akan “hanyut” secara bertahap, mengembangkan “hati yang jahat dari ketidakpercayaan/of unbelief.” (Ibrani 3:12)

(3) Iman mereka bertumbuh dengan mengingat pentingnya kehadiran yang konsisten di pertemuan-pertemuan gereja. (Ibrani 10:25)

 

V.KAMIS: ZAMAN AKHIR INI (These Last Days).

 

25. Salah satu tantangan menarik dalam memahami tulisan Paulus terdapat dalam Ibrani 1:2.(“maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.) >> ini point nya tentang waktu.

   Jika Paulus diilhami oleh Allah, mengapa dia menyebut orang-orang pada zamannya sebagai yang hidup “pada hari-hari terakhir ini”? Paulus melanjutkan kemudian dalam buku (dalam Ibrani 9:26-28; 10:25,36-38; dan 12:25-28) untuk menunjukkan bahwa Tuhan akan segera kembali dan tidak akan ada penundaan yang lama.

   "Janji Tuhan" akan segera digenapi. (Ibrani 10:36-38) Namun, itu hampir 2000 tahun yang lalu! Apakah itu salah? Apakah ilham Allah tidak memadai? Atau, masalahnya adalah kita yang hidup di zaman setelah Paulus, gagal melakukan apa yang seharusnya kita lakukan?

26. Beberapa kali, Paulus menggunakan contoh orang Ibrani yang mengembara di padang gurun sebagai perbandingan dengan pendengar yang dia ajak bicara. Kita tahu bahwa dalam beberapa kesempatan, anak-anak Israel digiring ke dalam pemujaan dewa kesuburan, tarian/dansa, dan praktik seksual yang pada akhirnya menyebabkan ribuan orang meninggal.

27. Dan Paulus mengerti betul bahwa lingkungan (environtment) di mana saudara2 Kristennya tinggal penuh dengan amoralitas dan ketamakan. Satu-satunya keselamatan mereka adalah mengikuti bimbingan guru mereka dan khususnya untuk mengarahkan pandangan mereka pada Yesus.(Ibrani 12:1-4).

28. Tentu saja, dengan pemahaman kita tentang sifat manusia dan keadaan orang mati, akan benar untuk mengatakan bahwa begitu seseorang meninggal, menutup matanya dalam kematian, hal berikutnya yang akan dia lihat adalah  kedatangan Yesus yang kedua. Jadi, baginya, itu akan menjadi "hari-hari terakhir"!

 (So, for him/her, it would be “the last days”!)

29. Dengan beberapa kata yang sangat penting dalam kitab Ibrani, Paulus berbicara kepada sekelompok orang Kristen baru. Dia mengingatkan mereka tentang pengalaman bangsa Israel keluar dari Mesir dan juga kondisi bangsa-bangsa lain yang tinggal di sekitar mereka.

30. Apakah menurut Anda surat Paulus cocok untuk kita hari ini? Berapa banyak hal yang Paulus tulis dalam surat ini yang menjadi masalah di zaman kita?. Amin.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.