YESUS PEMBERI PERHENTIAN (PASSD5T1-22)

 


Jesus, The Giver of Rest.

 Nast: “Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah” (Ibrani 4:9).

 Sejauh ini dalam kitab Ibrani, kita telah melihat bahwa Ibrani 1&2 berbicara tentang hubungan Yesus dengan semua anak2/ciptaan-Nya, termasuk para malaikat, para nabi, Musa, dll. Dengan kata lain, Ibr.1&2 berfokus pada pengukuhan Yesus sebagai penguasa dan pembebas umat Allah (As the ruler and Liberator of God’s people). 

 Ibrani 3&4 berbicara tentang semua yang ada di masa lalu, khususnya anak-anak Israel , yang gagal memasuki “perhentian” yang telah dijanjikan Allah kepada mereka.     

   Namun, dalam pasal-pasal ini (Ibani 3&4), Yesus diperkenalkan sebagai Dia yang akan memberikan perhentian itu.  Kitab Ibrani menggambarkan perhentian sebagai perhentian yang menjadi milik Allah dan sebagai perhentian Sabat.(Ibrani 4:1-11).

2.  Allah mengakui bahwa perhentian terakhir adalah dalam hubungan yang benar dan sempurna dengan-Nya.   

 Hubungan itu dapat dipraktikkan dengan secara hati-hati dengan menjalankan/memelihara Sabat hari ketujuh menurut petunjuk alkitabiah. Namun, sayangnya, sebagaimana dicatat dalam Ibrani 4:1-11, Israel tidak mengalami perhentian itu.

 Minggu: TANAH SBG.TEMPAT PERISTIRAHATAN (The Land As a Place of Rest).

1.Dalam Kejadian 15:13-21—Apa yang Tuhan janjikan kepada Abraham?.

   -Allah telah memperingatkan Abraham bahwa keturunannya akan melalui masa-masa yang sangat sulit (akan menjadi orang asing dalam suatu neneri, mereka akan diperbudak dan dianiaya selama  400 tahun lamanya----tetapi, pada akhirnya, mereka akan kembali dan mengklaim tanah tempat dia mengembara.

   Seluruh kisah Abraham dan keturunannya melalui perbudakan di Mesir cukup terkenal. Tapi, selama waktu itu melalui pekabaran yang diturunkan dari nenek moyang mereka, mereka tahu bahwa kepemilikan terakhir mereka adalah tanah Kanaan.

2. Apa yang tidak mereka sadari atau ikuti adalah fakta bahwa satu-satunya cara untuk menikmati istirahat dan keamanan di tanah yang diberkat Allah adalah dengan: (1) Mengikuti rencana-Nya bagi hidup mereka, (2) Belajar untuk memercayai-Nya, dan ( 3) Percaya pada rencana-Nya bagi mereka.

   Mereka tidak boleh mengadopsi praktik keagamaan yang mengerikan dari orang-orang yang tinggal di Kanaan.

   (Ulangan 12:1-14)

3. Perintah keempat yang diturunkan kepada orang Israel pada loh-loh batu di Gunung Sinai dan diulangi oleh Musa 40 tahun kemudian dalam Ulangan 5:12-15, menunjukkan dua hal yang harus diingatkan oleh hari Sabat kepada mereka:

(1) Sabat adalah untuk mengingatkan mereka akan penciptaan, dan bahwa Allah adalah Bapa terakhir mereka. Dia juga adalah Dia yang menopang hidup mereka/kita setiap menit.

   Tetapi, sangat mudah bagi kita sebagai manusia modern untuk terjebak dalam segala hal yang terjadi di sekitar kita dan semua yang kita anggap penting saat ini sehingga kita sangat membutuhkan hari Sabat untuk berhenti sejenak dan memikirkan apa yang benar-benar penting. Itulah yang disebut tirani yang mendesak!

(2) Hari Sabat juga untuk mengingatkan mereka akan semua hal luar biasa yang telah dilakukan Allah untuk mengeluarkan mereka dengan selamat dari Mesir.

(Sebagai peringatan penciptaan dan sebagai peringatan penebusan mereka dari Mesir.  Penciptaan dan penebusan keduanya di abadikan dalam perintah Sabat).

   Kita tidak menciptakan diri kita sendiri, dan tidak dapat menebus diri kita sendiri. Itu adalah pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan.

 

 SENIN: KARENA KETIDAKPERCAYAAN (Because of Unbelief).

4. Tapi, mengeluarkan mereka dari Mesir hanyalah permulaan.   

   Terbukti jauh lebih mudah untuk mengeluarkan Israel dari Mesir, daripada mengeluarkan “Mesir” dari Israel.

   Tantangan berikutnya adalah membawa mereka ke tanah Kanaan, mengikuti petunjuk2 Allah. Tetapi, seperti yang dikatakan Ibrani 3:12-19 kepada kita,  mereka gagal memasuki tanah seperti yang dijanjikan Allah.

   Tak lama setelah meninggalkan Gunung Sinai karena mereka tidak percaya Allah, mereka tidak percaya dan tidak memiliki iman, mereka lebih memilih untuk percaya laporan palsu dari 10 mata-mata daripada laporan yang diberikan oleh Kaleb dan Yosua yang mengikuti petunjuk2 Allah.

   Semua mata-mata (Kaleb & Yosua) setuju bahwa itu adalah sebuah tanah yang indah. Mereka kembali dengan seikat anggur yang begitu besar sehingga harus dibawa diatas sebuah tiang/tonggak di antara dua orang! Mereka dapat melihat ke belakang dalam waktu singkat dan mengingat semua hal luar biasa yang telah Allah lakukan bagi mereka. Mengapa mereka melupakan janji Allah untuk membawa mereka masuk ke tanah itu?

12. Setiap hari mereka mengalami: (1) Makanan, (2) Air, (3) Perlindungan, dan (4) Tuntunan yang telah diberikan Allah kepada mereka. Pikirkan semua hal yang telah Allah lakukan untuk mereka.(Keluaran 40:36-38)

3. Namun, tetap saja mereka menolak untuk menerima bimbingan Tuhan atau mengikuti petunjuk-Nya.(Nehemia 9:15–17)

5. Paulus mengingatkan kita bahwa apa yang terjadi pada mereka tidak boleh terjadi pada kita kecuali kita kurang iman.  

   Seluruh penduduk dewasa Israel kecuali Kaleb dan Yosua dan Musa meninggal dalam pengembaraan mereka di padang gurun dan tubuh mereka berserakan di padang gurun.

   Mengapa begitu sulit bagi mereka untuk mempercayai Allah?

 

SELASA: HARI INI, JIKA KAMU MENDENGAR SUARA-NYA

(Today, If You Hear His Voice).

6. Jadi, apa yang bisa kita lakukan hari ini untuk membangun iman kita sendiri dan iman rekan-rekan seiman yang beribadah bersama kita? Baca lagi: Ibrani 4:4-8:

   Ay.7- …”Hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya..(“If you hear God’s voice today,..)    do not be stubborn.”

7. Janji yang gagal mereka penuhi ini diulangi seperti yang dilaporkan Daud dalam Mazmur 95 dan seperti yang dilaporkan Paulus dalam Ibrani 4:6-7. Tapi, bahkan mereka tidak memenuhi semua persyaratan.

   Jadi, Tuhan terus mengundang kita “hari ini” untuk masuk ke dalam perhentian-Nya.

   “Hari ini” adalah konsep penting di seluruh Kitab Suci. Ketika Musa memperbarui perjanjian Israel dengan Allah di perbatasan Tanah Perjanjian, dia menekankan pentingnya "hari ini" (Ul. 5:3, bandingkan Ul. 4:8, Ul. 6:6, dll.).

   Itu adalah suatu momen refleksi untuk mengenali kesetiaan Allah (Ul. 11:2-7) dan saat pengambilan keputusan untuk menaati Allah (Ulangan 5:1-3).

   Demikian pula/dengan cara yang sama, Yosua meminta orang-orang pada zamannya untuk “memilih sendiri pada hari ini siapa yang akan kamu layani” (Yos. 24:15, NKJV).

 

RABU: MEMASUKI PERHENTIAN-NYA (Entering Into His Rest).

8. Jadi, istirahat seperti apa yang Allah tawarkan kepada kita?   

   Dalam Ibrani 4:1,3,5,10, Paulus menjelaskan dengan sangat jelas bahwa orang Israel di masa lalu tidak menerima undangan Allah dan tidak mempercayai-Nya dan, dengan demikian, gagal memasuki “perhentian.”

   Tuhan tidak mengundang kita hanya untuk beristirahat. Kita diundang untuk masuk ke dalam perhentian-Nya.

9. Sepuluh Perintah yang dicatat dalam Keluaran 20 dan pengulangan dalam Ulangan 5 mengajak/mengundang kita untuk mengingat apa yang telah Allah lakukan bagi kita dan bagi para pendahulu kita dan menunjukkan kepada  kita pada penyelesaian pekerjaan Penciptaan-Nya.(Kel.31:18; 34:28).

   Perhentian Sabat merayakan bahwa Allah telah menyelesaikan pekerjaan penciptaan (Kel.2:1-3. Kel.20:8-11) dan penebusan.

   Pengukuhan Yesus/Jesus’ enthronement di bait suci surgawi merayakan bahwa Dia selesai mempersembahkan korban yang sempurna untuk keselamatan kita.(Ibr.10:12-14).

   Perhentian terakhir yang Tuhan janjikan kepada kita adalah dunia baru yang akan Dia ciptakan untuk kita setelah pertentangan besar berakhir/selesai.

   Yaitu “kota…yang direncanakan dan dibangun oleh Allah”.(Ibr.11:10) dan sebagai tanah air surgawi (Ibr.11:14-16).

   Itu adalah perhentian-Nya. Negeri yang sempurna, hari Sabat di negeri dimana takhta Allah akan berada di langit yang baru dan bumi yang baru.

 

KAMIS: SUATU CICIPAN AWAL AKAN CIPTAAN BARU (A Foretaste of New Creation).

10. Apakah Anda telah menemukan pemeliharaan Sabat sebagai suatu cita rasa surga?—Suatu cicipan awal akan Ciptaan Baru?.

   Yesaya 66:22-23 “Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman Tuhan.”

11. Tradisi Yahudi mendukung gagasan/ide tentang hari Sabat ini. Dalam buku Kehidupan Adam dan Hawa, oleh James H.Charlesworth,hlm.18 yang dibuat diantara 100 SM dan 200 M mengatakan: “Hari Ketujuh adalah sebuah tanda kebangkitan, perhentian dari zaman yang akan datang/the rest of the coming Age.”

12. Sudahkah kita belajar bagaimana menjadikan hari Sabat sebagai suatu cita rasa awal-- surga?( how to make the Sabbath a foretaste of heaven?)

   Sabat adalah untuk: Celebration(perayaan), kegembiraan/joy dan ucapan syukur/thanksgiving.  Ketika kita memelihara hari sabat, kita menunjukkan/menyatakan bahwa kita percaya janji2 Allah, bahwa kita menerima anugerah-Nya. Sabat adalah iman yang hidup dan bersemangat.

13. Mengingat fakta bahwa begitu banyak teman Kristen kita telah menolak Sabat dan beribadah pada hari Minggu, perhatikan komentar yang sangat menarik ini.

   Sangatlah penting bahwa Paulus dalam Bahasa Ibrani mengggunakan perhentian Sabat, dan bukan hari Minggu, sebagai symbol keselmatan melalui kasih karunia yang Tuhan tawarkan kepada kita.  Penggunaan perhentian Sabat dengan cara ini menyiratkan bahwa Sabat dihargai dan dipatuhi oleh orang percaya.  Namun, sejak abad ke 2 Masehi, kita menemukan bukti2 perubahan yang terjadi dalam gereja.  Pemeliharaan Sabat tidak lagi dianggap sebagai symbol keselamatan, dan sebaliknya dianggap sebagai symbol kesetiaan kepada Yudaisme dan Perjanjian Lama, yang harus diindari.  Marcion telah memerintahkan para pengikutnya untuk berpuasa pada hari Sabat sebagai tanda penolakan terhadap orang Yahudi dan Tuhan mereka.  Pemahaman tentang pemeliharaan Sabat sebagai symbol keselamatan telah hilang dan mati di gereja Kristen.

   Ellen White wrote:

The Sabbath is a sign of Christ’s power to make us holy. And it is given to all whom Christ makes holy. As a sign of His sanctifying power, the Sabbath is given to all who through Christ become a part of the Israel of God....

The Sabbath points them to the works of creation as an evidence of His mighty power in redemption. While it calls to mind the lost peace of Eden, it tells of peace restored through the Saviour. And every object in nature repeats His invitation, “Come unto Me, all ye that labor and are heavy-laden, and I will give you rest.” Matthew 11:28.—Ellen G. White, The Desire of Ages* 288.2-289.1.

   (Sabat adalah tanda kuasa Kristus untuk menguduskan kita. Dan itu diberikan kepada semua orang yang dikuduskan Kristus. Sebagai tanda kuasa pengudusan-Nya, hari Sabat diberikan kepada semua orang yang melalui Kristus menjadi bagian dari Israel milik Allah....

   Sabat mengarahkan/menunjukkan kepada mereka pada pekerjaan penciptaan sebagai bukti dari Kuasa-Nya yang besar dalam penebusan. Sementara itu mengingatkan kedamaian Eden yang hilang, itu menceritakan kedamaian yang dipulihkan melalui Juruselamat. Dan setiap benda di alam mengulangi undangan-Nya, “Datanglah kepada-Ku, semua yang berjerih lelah dan berbeban berat, dan Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” Matius 11:28.—Ellen G. White, The Desire of Ages* 288.2-289.1.)

14. Apakah kita memahami dengan jelas perbedaan antara memelihara Sabat yang dimaksudkan Allah sebagai mencicipi surga/as a foretaste of heaven(sbg.cicipan awal akan Surga), dan melakukannya secara legalistik, hanya untuk memenuhi persyaratan2/requirements?

 

PEMELIHARAAN  SABAT HARI PERHENTIAN MASIH ADA.

   Definisi “perhentian atau istirahat” dalam Ibrani 4:9.

   Menurut SDA Bible Commentary, kata yang diterjemahkan sebagai “istirahat” dalam Bahasa Ibrani 4:9 berasal dari Bahasa Yunani: “sabbatismos” yang berarti “istirahat atau perhentian(dari aktivitas sebelumnya),” yang kemudian digunakan berarti “pemeliharaan Sabat,” yang berasal dari kata kerja “sabbatizi, (“beristirahat”, “berhenti”, “memelihara hari Sabat.”

   Kata “Sabbatizo” digunakan 7x dalam LXX (Septuagint—terjemahan Yunani-Yahudi dari P.L.), secara harafiah adalah Sabat Hari Ketujuh (Kel.16:30), sabat-sabat lainnya (Im.23:32), dan 5 kali tanah itu berhenti di tahun sabatikal (Im.26:34,35; 2 Taw.36:21)….. Sebuah studi linguistic tentang kata sabbatismos dalam Ibrani 4:9 lebih merujuk kepada “istirahat” Hari Sabat mingguan, atau “istirahat” atau “perhentian” dalam ari umum.

   Karena Yosua tidak dapat memimpin Israel ke dalam “perhentian” rohani (katapausis, ay.8), sabbatismos (ay.9) masih tersedia untuk orang Kristen.  Mengharuskan bahwa kita tetap sama dengan apa yang ada sebelumnya untuk memulainya.

·        Dari ayat 1, 6 jelas bahwa apa yang tersedia bagi umat Allah di zaman Perjanjian Baru adalah katapausis, di dalam ayat 9 dikatakan bahwa sabbatismos tetap ada. Untuk menyetakan masih tersedia bagi “umat Allah” adalah hari Sabat mingguan, dan menyatakan bahwa Yosua telah gagal memimpin bangsa Israel dalam memelihara Sabat mingguan.

15. Apakah perhentian yang dicatat dalam Ibrani 4:9 yang masih tinggal (tersisa) untuk orang Kristen?

16. Ellen G. White menyatakan bahwa perhentian yang dibicarakan Paulus dalam Ibrani 4:9 adalah perhentian kasih karunia. Bagaimana kita masuk ke dalam perhentian kasih karunia itu?

17. Apakah kita siap/bersedia untuk masuk ke dalam sebuah kemitraan/partnership dengan Allah atas dasar hubungan iman yang benar/sejati yang akan mempersiapkan kita untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.