YESUS PENGANTARA PERJANJIAN BARU (PASSD8T1-22)
(Jesus, The Mediator of the New Covenant)
PENDAHULUAN: No.1 dan 2 saja. Kemudian langsung ke no.3.
1.Pengantara adalah orang
yang menjadi penengah dalam suatu masalah yang terjadi dari dua pihak untuk
mendapatkan penyelesaian dari perselisihan dua pihak tersebut.
Atau dapat dikatakan bahwa pengantara adalah orang yang menjadi penghubung/jembatan
antara pihak pertama dengan pihak kedua sehingga terjadi perdamaian.
Pengantara secara hafiah berarti orang penengah. Dia berhubungan dengan
kedua belah pihak, dia menaruh simpati terhadap kedua belah pihak, dan kedua
belah pihak mempercayainya. Dia membawa keadilan, damai dan maksud baik.
2 Pelajaran kita saat ini mau
menunjukkan kepada kita mengapa dan bagaimana Yesus Kristus dapat dikatakan
sebagai pengantara perjanjian baru antara manusia dengan Allah pencipta.
Manusia telah jatuh ke dalam dosa. Sejak
saat itulah manusia telah mati didalam dosa dan hidup terpisah dari hadirat
Allah.
Semenjak manusia jatuh dalam dosa dengan
melanggar perintah Allah, memakan buah pohon yang ada di tengah-tengah taman
Eden (Kejadian 3 : 1 – 7) hidup mereka menjadi terpisah dari Allah, akhirnya
melahirkan pertentangan sehingga terjadi permusuhan antara Allah dan manusia.
Mereka kehilangan kemuliaan Allah. Tuhan memiliki sengketa dengan kita manusia
karena dosa (bnd. 1 Yohanes 3:4) dan hukuman yang tepat atas pemberontakan
manusia melawan Allah adalah hukuman kekal di Neraka.
Dalam keadaan berdosa, manusia tidak dapat
melakukan apapun untuk melepaskan diri dari dosa. Allah begitu membenci dosa
dan dosa berdiri antara kita manusia. Dosa menghalangi hubungan kita
dengan-Nya. Semua manusia adalah berdosa karena dosa yang kita warisi dari Adam,
serta dosa yang kita lakukan setiap hari. Upaya apapun yang kita lakukan untuk
melepaskan diri dari dosa tidak berarti apa-apa.
Hanya satu hukuman yang adil bagi dosa
adalah kematian (Roma 6:23), bukan hanya kematian jasmani saja tetapi juga
kematian kekal (Wahyu 20:11-15). Kita tidak dapat melakukan usaha untuk
mendapatkan keselamatan.
Perbuatan baik dan pemeliharaan hukum
sebanyak dan sebaik apapun tidak dapat membenarkan diri kita di hadapan Allah.
Dalam ketidak berdayaan manusia melepaskan
diri dari dosa, ada janji keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia.
Allah bertindak menyatakan pertolongan dengan menyelamatkan manusia dari dosa.
Allah menyatakan diri sebagai pengantara,
yaitu didalam Yesus Kristus melalui kematiaan-Nya di Kayu Salib, (bnd. 1
Petrus 1:18-19). Ia bertindak sebagai penengah bagi kita, (bnd. Ibrani 9:15).
Allah menaruh dan menyatakan kasih.
Allah membuka pintu anugerah sehingga kita
ada jalan untuk datang kepada Allah. Yesus adalah Pengantara yang Agung
sehingga kita dapat berdiri di hadapan Allah.
Di dalam Kristus ada perjanjian baru
menggantikan perjanjian pertama, di mana dalam perjanjian pertama umat Allah
memperoleh penebusan/ pengampunan dosa melalui pengorbanan darah kurban berupa
kambing jantan dan lembu jantan yang dipersembahkan imam di tempat kudus (bnd.
Imamat 16 : 21; Keluaran 24:5-8), namun
di dalam darah Kristus Yesus yang dicurahkan di atas kayu salib yang dilakukan
sekali untuk selama-lamanya menjadi
jaminan keselamatan yang sempurna
bagi manusia yang berdosa (Efesus 1:7-9).
Kristus menjadi pengantara bagi kita orang
berdosa dengan mati di kayu salib sehingga kita bisa menghampiri Tahta-Nya yang
Kudus (bnd. Efesus 2:12-16; 1 Petrus 2:24).
Yesus Kristus datang dan tinggal diantara
kita sehingga kita dapat bersekutu Kembali dengan Allah. Dia menjadi pengantara
yang sempurna untuk kita yang tidak sempurna (bnd.Yesaya 53:5).
Jadi…..
saudara-saudara, marilah sebagai orang-orang yang telah menerima anugerah Allah
melalui Yesus Kristus yang telah menjadi pengantara kita orang-orang berdosa
berusaha untuk hidup menyenangkan hati Tuhan dengan hidup sesuai dengan
Firman-Nya (perintah-Nya).
Marilah kita mengucap syukur kepada Allah
yang telah membuat Kristus Yesus pengantara bagi kita sehingga kita boleh penuh
keberanian masuk ke tempat Kudus (Ibrani 10:19), saling membantu
dalam pekerjaan Tuhan (Ibrani 10:24), senantiasa tekun beribadah kepada Tuhan
(Ibrani 10:25) serta bertekun didalam iman (Ibrani 10:36-39).
Mari kita hargai pengorbanan Kristus dengan
terus percaya dan menaruh pengharapan kita didalam Kristus. Jalani hidup yang
berkenan kepada Allah.
Kita berjuang untuk terus menjadi teladan
serta menciptakan hidup yang benar, membawa damai sejahtera dalam kehidupan
setiap hari. Demikian Firman Tuhan. Amin.
MULAI:
3.Dengan menjalani suatu kehidupan yang sempurna, dan kemudian
dengan mati menggantikan kita –Yesus telah mengantarai perjanjian baru yang
lebih baik/lebih mulia antara kita dan Allah.
Melalui kematian-Nya, Yesus membatalkan hukuman mati yang
dituntut oleh pelanggaran kita (canceled the penalty of death) dan memungkinkan
pernjanjian baru (new covenant). Note: Bukan 10 hukum yang di hapus/dibatalkan,
tetapi penalty yang dituntut oleh hukum apabila kita melanggarnya. Karena
tuduhan setan bhw manusia mustahil dapat menurut hukum—dan oleh karenanya akan
mati tidak mungkin diselamatkan. Tetapi karena penurutan Yesus yang sempurna,
kita tidak perlu mati.
4. Kebenaran ini telah dijelaskan dalam
Ibrani 10:5-10 yang menyatakan bahwa: Yesus telah menyatakan penurutan yang
sempurna yang dituntut oleh perjanjian itu.
Ini merujuk pada Mazmur 40, mengacu pada keinginan Mesias untuk
memberikan ketaatan/penurutan total kepada Tuhan.
Mazmur 40:8,9 “Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis
tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada
dalam dadaku”.
5. “Dalam konteks aslinya, frasa ini ['melakukan
kehendak-Mu'] menggambarkan kepatuhan moral pada kehendak Allah. Penulis
Ibrani menggunakan frasa untuk menunjukkan bahwa pengorbanan Kristus menggenapi
kehendak Allah dalam memberikan penebusan yang dapat diterima, yang tidak
disediakan oleh pengorbanan hewan." SDA BC Vol.7,p.460.
Melalui kehidupan-Nya Yesus telah mewujudkan penurutan perjanjian baru.
Dia adalah sebagai teladan bagi kita.
Kita diselamatkan oleh karena kematian-Nya dan penurutan-Nya yang
semputna.
MINGGU: PERLUNYA PERJANJIAN BARU (The
Need a New Covenant.)
6.Mengapa
perjanjian baru diperlukan (Ibr.7:11-19)
Menurut Ibrani, secara fakta bahwa Yesus telah diangkat menjadi imam
menurut ordo/peraturan Melkisedek—hal ini menyiratkan bahwa suatu perjanjian
baru telah di resmikan.
Perjanjian Lama telah diberikan atas dasar imamat Lewi ((brani
7:11). Imam2 Lewi telah bertindak
sebagai mediator2/perantara antara Allah dan orang2 Israel. Penulis menyimpulkan bahwa perubahan
keimamatan menyiratkan sebuah perubahan hukum keimamatan serta perubahan
perjanjian.(Ibr.7:12,18,19)
Issue/masalah
dengan perjanjian lama adalah—itu tidak dapat memberikan kesempurnaan
(Ibr.7:11). Dalam hal ini Paulus sedang
berbicara tentang ke imamatan Lewi dan pelayanannya (contoh: tentang kurban2,
pesta2 upacara, dll.).
Kurban2 hewan yang dipersembahkan tidak dapat memberikan pembersihan
yang benar dan total dari dosa dan akses kepada Allah (Ibr.10:1-4, Ibr.9:13,14;
Ibr.10:19-23).
7. Sistem itu adalah semacam ilustrasi
“kotak pasir”(sandbox) dari rencana keselamatan. (a kind of “sandbox”
illustration of the plan of salvation.) >>/Album ilustrasi2. Subject
lesson ttg rencana keselamatan.
Ke
imamatan Lewi kuno berdasarkan silsilah/geneology(dari Harun)-- tidak pernah
bisa menjawab pertanyaan2 yang paling penting dalam pertentangan besar, dan itu
tidak menghentikan dosa.
8. Secara fakta walaupun suatu
perjanjian baru diperlukan, itu tidak berarti bahwa Allah tidak adil/unfair
dengan Israel kektika Dia memberi mereka perjanjian Lama.
Pelayanan/upacara Lewi dan upacara2 bait suci di rancang untuk melindungi
mereka dari penyembahan berhala dan juga menunjukkan kepada mereka pada
pelayanan Yesus di masa depan(future ministry).
Kitab Ibrani menekankan bahwa kurban2 itu adalah “bayangan dari hal2
baik yang akan datang/a shadow of the good things to come”(Ibr.10:1, NKJV).
9.Dengan mengarahkan mereka kepada
Yesus, kurban2 itu seharusnya membantu umat itu menaruh harapan dan iman mereka
kepada Yesus, “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh.1:29;
Yes.53). Hal ini sama seperti yang
Paulus katakan: Hukum adalah “penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya
kita dibenarkan karena iman” (Gal.3:24).
Dengan kata lain, bahkan Sepuluh Perintah, sebaik dan sesempurna apa
pun, tidak dapat menyediakan/memberikan keselamatan (Rm.3:20-28,Rm.7:12-14).
Semua itu memberikan sebuah standar kebenaran yang sempurna, tetapi tidak
memberikan kebenaran, seperti halnya melihat ke cermin tidak dapat menghapus
kerut usia. Untuk kebenaran yang
sempurna, kita membutuhkan Yesus sebagai Pengganti kita (as our Substitute).
SENIN: BARU DAN DIPERBARUI (New and
Renewed).
10.Sifat
Pernjanjian baru.(nature of the new covenant)—Ibrani 8:10-12; Ul.6:4-6,
30:11-14 dan Yer.31:31-34.
Janji dari sebuah perjanjian baru
dalam kitab Ibrani kembali mengacu kepada kitab Yeremia. Menurut kitab Yeremia, janji Allah tentang suatu
perjanjian baru, sebenarnya adalah suatu pembaharuan perjanjian yang
pertama kali dibuat Allah dengan Israel melalui Musa (Yer.31:31-34).
Tetapi Yeremia 31 tidak secara tegas berbicara tentang perjanjian “baru”
tetapi tentang “pembaruan/renewal” perjanjian asli/yang mula2 dengan
Israel.
11.Kata Ibrani untuk baru, hadasha,
dapat memilik arti: “memperbaharui” dan “paling baru”--(renew and brand new).
The
issue/masalah dengan perjanjian lama bahwa umat itu: melanggarnya (Ibr.8:8,9).
Perjanjian itu tidak salah, orang-orangnya yang salah. Jika orang2 Israel telah melihat melalui
lambang2 kepada kedatangan Mesias dan menaruh iman didalam Dia, perjanjian itu
tidak akan hancur/rusak (broken).
Namun, ada banyak orang percaya di sepanjang sejarah Israel yang
memiliki hukum didalam hati mereka ( Maz.37:31, 40:8, 119:11, Yes.51:7)
12.Meskipun perjanjian baru adalah
pembaharuan dari perjanjian lama—ada pengertian
bahwa itu memang baru.
Karena ketidak setiaan umat itu,
janji2 yang dibuat Tuhan dibawah perjanjian Musa tidak pernah digenapi. Sekarang, berdasarkan jaminan yang diberikan
Anak (Ibr.7:22), Tuhan akan memenuhi tujuan perjanjian-Nya. Tuhan tidak
mengubah hukum-Nya atau menurunkan standarnya, sebaliknya, Dia mengutus
anak-Nya sebagai suatu jaminan dari janji2 perjanjian itu (Ibr.7:22, 6:18-20). Inilah mengapa perjanjian ini tidak memiliki
kutukan2, tetapi hanya memiliki berkat2 karena Yesus telah menggenapinya dengan
sempurna.
13. Dalam Ibrani 8: 10-12 ---Perhatikan bahwa dalam konteks ini, solusi
untuk masalah dosa adalah agar kita semua mengenal Allah dan mengenal Dia
dengan baik. (To know God and to know Him well). Jika itu terjadi, tidak
ada masalah dengan Allah yang mengampuni dosa-dosa kita; dan Dia tidak akan
lagi memperhatikan catatan kesalahan kita.
14. Tidak ada keturunan Lewi dalam
imamat Lewi yang bisa berdiri di surga dan membantah argumen Setan melawan
kita.
Jadi, pelayanan Yesus Kristus di Bait Suci surgawi mutlak diperlukan
jika kita ingin diselamatkan.
SELASA: PERJANJIAN BARU MEMILIKI
PENGANTARA YANG LEBIH BAIK.(The New Covenant has a better Mediator).
15.Mengapa Yesus
adalah seorang pengantara yang lebih baik dari perjanjian itu. Ibrani 8:1-6.
Istilah Grika untuk mediator/pengantara =
berasal dari kata mesos (“middle”/tengah2) yang bartinya: seorang yang berjalan
atau berdiri di tengah. Itu adalah merupakan istilah teknis yang merujuk pada
seseorang yang memenui fungsi2nya antara lain:
1) Seorang penengah
diantara antara dua pihak atau lebih.
2) Seorang
negosiator atau perantara bisnis (business broker),
3) Seorang saksi
yang sah/legal, atau—
4) Seorang yang
berdiri sebagai seorang jaminan/menjamin pelaksanaan kesepakatan/agreement.
16.Tetapi kitab
Ibrani menekankan fungsi yang ke 4.
-Yesus adalah penjamin/guarantor atau jaminan/surety dari perjanjian
baru (Ibr.7:22). Dalam Bahasa Ibrani, istilah mediator/”pengantara” setara
dengan penjamin/”guarantor”. Dia menjamin bahwa janji perjanjian akan
dipenuhi/digenapi.
Kematian Kristus memungkinkan penetapan perjanjian baru karena memenuhi
tuntutan perjanjian pertama dengan Israel, yang telah dilanggar(Ibr.9:15-22)
Dalam hal ini, Yesus adalah penjamin yang menanggung sendiri semua
kewajiban2 perjanjian yang telah dilanggar.
Dengan pengertian lain bahwa pemuliaan Yesus di sorga menjamin bahwa
janji2 Allah kepada umat manusia akan digenapi.(Ibr.6:19,20).
17.Yesus menjamin perjanjian itu karena
Dia telah menunjukkan bahwa janji2 Allah itu benar. Dengan membangkitkan Yesus dan mendudukkan
Dia di sebelah kanan-Nya, Bapa telah menunjukkan bahwa Dia akan membangkitkan
kita dana membawa kita kepada-Nya.
Yesus adalah Pengantara yang lebih besar daripada Musa karena Dia
melayani dalam Kaabah Sorgawi dan telah mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban
yang sempurna bagi kita (Ibr.8:1-5, 10:5-10). Wajah Musa memantulkan kemuliaan
Allah (Kel.34:29-35), tetapi Yesus adalah kemuliaan Allah(Ibr.1:3; Yoh.1:14).
Musa berbicara kepada Allah muka dengan muka (Kel.33:11), tetapi Yesus adalah Firman
Allah yang telah menjelma(Ibr.4:12,13; Yoh.1:1-3,14).
Renungan:
Ya, Kristus telah memenuhi tuntutan2 dari perjanjian untuk penurutan.
Dalam terang ini, apakah peran penurutan dalam kehidupan kita, dan mengapa itu begitu
penting?.
RABU: PERJANJIAN BARU MEMILIKI JANJI
YANG LEBIH MULIA( The New Covenant has better Promises).
18.Kita mengkin tergoda untuk berpikir
bahwa perjanjian baru memiliki “janji yang lebih mulia” dalam arti bahwa itu
memiliki pahala yang lebih besar (greater reward) daripada yang dimiliki
Perjanjian Lama (Mis: tanah air surgawi, kehidupan kekal, dll).
The truth is (Yang benar adalah bahwa Allah menawarkan pahala/upah yang
sama kepada orang percaya Perjanjian Lama seperti yang telah Dia tawarkan
kepada kita (Baca Ibr.11:13-16).
Dalam Ibr.8:6, “janji yang lebih mulia” adalah berbicara kepada berbagai
jenis janji (different kinds of promises).
Tuhan mengambil inisiatif dan membebaskan Israel dari Mesir dan berjanji
untuk memimpin mereka ke Tanah Perjanjian.
19. Sebagai tanggapan/response atas
perjanjian pertama yang diberikan kepada Musa di Sinai, umat itu berjanji tiga
kali bahwa mereka akan melakukan semua yang Allah minta mereka lakukan.
(Keluaran 19:8; 24:3,7) Israel selalu gagal memenuhi kesepakatan mereka.(agreement).
Apakah persamaan dan perbedaan antara dua janji2 ini? ( (Bandingkan Kel.24:1-8
dan Ibr.10:5-10).
Perjanjian antara Allah dan Israel disahkan dengan darah.
Darah ini telah dipercikkan ke atas dan kebawah altar/mezbah.
20.Umat Israel berjanji untuk mematuhi
semua yang Allah telah katakan.
“The condition/Syarat hidup kekal itu sekarang sama juga dengan di Taman
Eden—penurutan yang sempurna kepada hukum Allah, kebenaran yang sempurna. Jika
hidup kekal diberikan dengan syarat yang kurang dari itu maka kebahagiaan
semesta alam ini pun berada dalam bahaya. Jalan akan terbuka bagi dosa dengan
segala derita dan sengsaranya, menjadi kekal selamanya.” E.G. White,
Kebahagiaan Sejati, hlm.71.
21.Allah memenuhi tuntutan mutlak dari
perjanjian baru itu bagi kita karena Dia telah memberikan Anak-Nya sendiri
untuk datang dan menjalani kehidupan yang sempurna sehingga janji2 perjanjian
itu dapat digenapi didalam Dia, dan kemudian ditawarkan kepada kita, melalui
iman kepada Yesus.
Penurutan Yesus menjamin janji2 perjanjian itu (Ibr.7:22).
Tentu saja, mereka yang “di dalam Kristus” akan menikmati janji2 itu bersama
dengan Dia.
Yang kedua, Allah memberikan kepada kita Roh Kudus-Nya untuk
memberdayakan kita untuk memenuhi hukum-Nya.
KAMIS:P.B TELAH MEMECAHKAN MASALAH HATI
(The New Covenant has solved the problem of the heart.)
22.Membandingkan janji2 perjanjian
baru dari Yer.31:33 dan Yeh.36:26,27. Bagaimana hubungannya.
Dokumen perjanjian pertama ditulis oleh Allah di atas loh2 batu dan
telah disimpan di dalam tabut perjanjian sebagai saksi penting tentang perjanjian
Allah dengan umat-Nya (Kel.31:18, Ul.10:1-4).
Akan tetapi, dokumen2 yang ditulis di atas batu, bisa rusak; dan
gulungan, seperti yang dialami Yeremia, bisa dipotong dan dibakar (Yer.36:23).
Tetapi di dalam perjanjian baru Allah sekarang akan menuliskan hukum-Nya
di dalam hati umat itu.
23. Hati mengacu kepada pikiran, organ
ingatan dan pengertian (Yer.3:15, Ul.29:4), dan secara khusus di mana
keputusan2 dibuat secara sadar (Yer.3:10, 29:13). Janji2 ini tidak hanya menjamin
akses dan pengetahuan tentang hukum oleh semua orang, itu juga yang lebih
penting membawa perubahan di hati bangsa.
Persoalan Israel ialah bahwa dosa mereka di ukir “dengan pena besi”, “yang
matanya dari intan permata…diatas loh hati mereka” (Yer.17:1). Mereka memiliki
hati yang keras (Yer.13:10, Yer.23:17); oleh karena itu, tidak mungkin bagi
mereka untuk melakukan hal yang benar (Yer.13:23).
24.Yeremia tidak mengumumkan perubahan
hukum, karena problem dari bgs.Israel bukanlah hukum tetapi hati.
Allah ingin kesetiaan Israel menjadi suatu respons yang bersyukur
terhadap apa yang telah Dia lakukan bagi
mereka, jadi dengan demikian Dia telah memberikan Sepuluh perintah kepada
mereka yang mengungkapkan kasih-Nya dan perhatian-Nya bagi mereka (Kel.20:1,2).
Tuhan ingin Israel mematuhi hukum-Nya sebagai pengakuan bahwa Dia menginginkan
yang terbaik bagi mereka. Kepatuhan mereka menjadi ungkapan rasa syukur, suatu manifestasi
dari realitas hubungan mereka.
25.Hal yang sama berlaku hati ini bagi
kita. Kasih dan perhatian Yesus dalam mati bagi kita adalah pendahuluan(prologue)
dari perjanjian baru (Luk.22:20). True obedience (Penurutan sejati) datang dari
hati sebagai ungkapan kasih (Mat.22:34-40).
Kasih ini adalah tanda yang membedakan kehadiran Roh Kudus dalam
kehidupan umat percaya. Allah mencurahkan kasih-Nya kepada kita melalui Roh-Nya
(Roma 5:5), yang di ungkapkan dalam kasih (Gal.5:22).
Renungan:
Jika Israel kuno ingin mengasihi Allah, bahkan tanpa pemahaman tentang
kematian Kristus, mengapa seharusnya
kita mengasihi Allah lebih dari mereka?.
Bagaimana penurutan mewujudkan realitas dari kasih itu?.
36. Jadi, perhatikan kesimpulan dari apa yang telah kita pelajari sejauh
ini: Masalahnya tidak pernah pada hukum Allah; masalahnya adalah kita tidak
mengikuti nasihat Allah dan tidak menjalaninya dalam hidup kita sendiri.
JUMAT:
26.“Jika hati kita diperbarui dalam rupa/citra
Allah, jika kasih ilahi ditanamkan dalam jiwa, bukankah hukum Allah akan
dijalankan/dilaksanakan dalam kehidupan? Apabila prinsip kasih ditanamkan di
dalam hati, ketika manusia diperbarui menurut gambar Khalik yang
menciptakannya, janji perjanjian baru terpenuhi, “Aku akan menaruh hukum-Ku di
dalam hati mereka, dan menuliskannya dalam akal budi mereka”(Ibrani 10:16.) Dan
jika hukum itu tertulis di dalam hati, bukankah itu akan membentuk kehidupan/menjadi
cara hidup kita?
27.Penurutan—pelayanan dan kesetiaan
kasih—adalah tanda sejati dari penurutan itu. Demikianlah Kitab Suci berkata,
“Inilah kasih Allah, bahwa kita menuruti
perintah-perintah-Nya.” “Dia yang berkata, Aku mengenal Dia, dan tidak menuruti
perintah-perintah-Nya, adalah pendusta, dan kebenaran tidak ada di dalam dia.”
1 Yohanes 5:3; 2:4. Gantinya membebaskan manusia dari penurutan, iman, dan
hanya imanlah, yang membuat kita mendapat bagian anugerah Kristus, yang menyanggupkan
kita untuk menurut....
28.“Semakin dekat Anda datang kepada
Yesus, makin jelas kesalahanmu Anda lihat, karena pandanganmu semakin jelas,
dan kekurangsempurnaanmu akan jelas berbeda sekali dari keadaan-Nya yang
sempurna itu. Inilah bukti bahwa tipu-daya setan telah kehilangan kuasanya,
karena kuasa Roh Allah sudah menggerakkan Anda”.
“Kasih Allah yang dalam itu tidak dapat tinggal di hati orang yang tidak
menyadari dosa2nya sendiri. Jiwa yang telah diubahkan melalui karunia Kristus
akan mengagumi tabiat Ilahi-Nya; tetapi apabila kita tidak dapat melihat cacat
moral kita sendiri, ini merupakan satu bukti yang nyata bahwa kita belum
melihat keindahan dan kemuliaan Kristus.”
Ellen G.White, Kebahagiaan Sejati, hlm.69,70,74.
29. Dalam pelajaran sebelumnya, kita
telah membahas kasus Melkisedek. Tanpa mengulangi semua detail itu, kita
perhatikan bahwa Yesus Kristus adalah seorang Imam dalam ordo (menurut) Melkisedek.
Dan urutan Melkisedek lebih tinggi dari imamat Lewi.
30. Apa yang membuat ordo Melkisedek
lebih unggul dari ordo Lewi? Tiga hal:
1. Melkisedk adalah “tidak berbapa,
tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak
berkesudahan (Ibr.7:3). Di dunia Yunani-Romawi, tidak berbapa berarti anak
haram. Tidak beribu berarti anak tersebut berasal dari Wanita berstatus sosial
rendah. Namun, di dunia Yahudi, tanpa silsilah berarti orang tersebut tidak
dapat memenuhi syarat untuk menjadi imam Lewi. Apakah Melkisedek adalah sosok
Allah, seperti yang disimpulkan beberapa orang?. Tidak; dia muncul tiba2 di
tempat kejadian, dalam Kejadian 14, dan menghilang dengan cepat lagi, tetapi
tanpa menyebutkan latar belakang keluarganya.
31.Karena catatan Kejadian tidak
menceritakan tentang bapa, ibu, atau silsilahnya, Paulus menggunakan Melkisedk
sebagai teladan sempurna untuk sifat kekal Kristus. Ini di dukung oleh
pernyataan: “harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, tetapi
menyerupai Anak Allah, ia tetap menjadi imam selamanya” (Ibr.7:3).
2. Melkisedek lebih tinggi dari orang
Lewi karena dia memberkati Abraham, sang bapa bangsa (patriarch), yang
digambarkan sebagai orang yang menerima janji itu (Ibr.6:13, Ibr.7:6)
Jadi, “Memang tidak dapat disangkal, bahwa [Abraham] yang lebih rendah
diberkati oleh [Melkisedek] yang lebih tinggi (Ibr.7:7).
Melkisedk tidak hanya lebih tinggi dari orang Lewi karena imamatnya yang
terus menerus—tetapi dia juga lebih tinggi karena dia memberkati Abraham, yang
lebih rendah, pengembara yang mengembalikan persepuluhan.
3. Melkisedek lebih tinggi dari orang
Lewi karena “yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh
dari rampasan yang paling baik.” (Ibr.7:4). Cicit Lewi dan keturunannya pada
dasarnya mengembalikan persepuluhan melalui Abraham kepada imam Tuhan non Lewi
ini, Melkisedek (Ibr.7:9,10). Kurangnya silsilah Lewi tidak mencegah Melkisedek
menerima persepuluhan dari Abraham. Dengan cara yang sama, kurangnya silsilah
Lewi tidak dapat mencegah Yesus melayani sebagai imam.
32. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa
Melkisedek lebih tinggi dari orang Lewi karena imamatnya yang terus menerus;
Dia memberkati Abraham, nenek moyang orang Lewi, dan orang Lewi mengembalikan
persepuluhan ke Melkisedek melalui Abraham.
33. Jadi, bagaimana imamat Kristus lebih
unggul daripada imamat Lewi?
1. Pertama, Kristus menjadi imam melalui
“kuasa kehidupan yang tidak dapat dihancurkan” dan oleh penetapan Allah,
sebagaimana disaksikan oleh Mazmur 110:4; itu bukan melalui keturunan fisik
berdasarkan persyaratan hukum Harun (Ibr. 7:16, 17, NRSV; lihat Keluaran 29).
Imamat Kristus berhubungan erat dengan siapa Dia. Ya, Kristus mati, tetapi Dia
dibangkitkan (Ibr. 13:20). Dia "ditinggikan di atas langit" (Ibr.
7:26, NRSV) dan sekarang duduk "di sebelah kanan takhta Yang Mulia di
surga" (Ibr. 8:1, NRSV), di mana Dia "adalah mampu untuk
selama-lamanya menyelamatkan mereka yang datang kepada Allah melalui dia” (Ibr.
7:25, NRSV)….
2. Kedua, Kristus dikukuhkan sebagai imam
oleh Allah melalui sumpah: "'Tuhan telah bersumpah dan tidak akan berubah
pikiran, "Engkau adalah imam selamanya" '" (Ibr. 7:21, NRSV).
Sumpah adalah janji yang khidmat, sering kali membangkitkan kesaksian
ilahi. Karena Tuhan tidak dapat bersumpah dengan kuasa Ilahi yang lebih besar
ketika Dia menjanjikan keturunan Abraham, “Dia bersumpah demi dirinya sendiri,
mengatakan, ‘Aku pasti akan memberkati kamu dan melipatgandakan kamu’” (Ibr.
6:13, 14, NRSV). Kepada generasi Keluaran, Tuhan bersumpah, "'Mereka tidak
akan memasuki perhentian-Ku'" (Ibr. 3:11, NRSV). Ketika Tuhan bersumpah,
Dia akan setia menjalankannya. Itulah sebabnya Yesus telah “menjadi jaminan
perjanjian yang lebih baik” (Ibr. 7:22). Orang Lewi, sebaliknya, dilantik
menjadi imam atas perintah ilahi (Kel. 28:1), bukan dengan sumpah. Jadi,
Kristus lebih unggul dari mereka.
3.Akhirnya Kristus lebih tinggi dari imamat Lewi karena Dia
sempurna secara moral. Para imam dari garis keturunan Harun berkorban setiap
hari, meskipun pada akhirnya tidak efektif (Ibrani 10:1-4). Mereka
mempersembahkan korban terlebih dahulu untuk dosa mereka sendiri sebelum mereka
mempersembahkan untuk orang lain.
Sebaliknya, Kristus mempersembahkan diri-Nya sekali untuk selamanya
(Ibr.7:27).
Imam seperti itu cocok bagi kita,
karena Ia “yang saleh, tanpa noda, yang terpisah dari orang2 berdosa dan lebih
tinggi dari pada tingkat2 sorga” (Ibr.7:26). Kristus dipisahkan secara moral,
tidak bersalah, dan tidak ternoda oleh dosa. Sifat2 seperti itu membuat Kristus
lebih tinggi dari garis keturunan imam Harun (Kis.2:27, Ibr.4:15). Singkatnya,
Kristus lebih baik daripada orang Lewi, karena Dia tidak berbuat dosa,
dikukuhkan dengan sumpah, dan sempurna secara moral.
34. Dalam pelajaran ini, kita telah
melihat bahwa pelayanan Yesus Kristus mengikuti teladan Melkisedek jauh lebih
unggul daripada imamat Lewi karena Yesus ada di surga: (1) menjawab tuduhan
Setan terhadap kita, (2) mengamankan suatu keputusan yang benar dalam kasus kita,
(securing
a true verdict in our case), dan
(3) memungkinkan kita untuk hidup
bersama-Nya selamanya.
Amin.
Komentar
Posting Komentar