PELIHARALAH KASIH PERSAUDARAAN (PASSD13T1-2022)
1.Pertimbangkan komentar-komentar
tentang Ibrani 13.
Paulus menyimpulkan/mengakhiri suratnya dengan beberapa nasihat bagi
pendengarnya yaitu:
>>”peliharalah kasih persaudaraan” (Ibrani 113:1), kemudian
>> “jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang”.(Ibrani
13:2), dan-
>>”ingatlah akan orang-orang hukuman…(dan)
>> “ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang”
(Ibrani 13:3).
>> “hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan
janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.”(Ibr.13:4), dan
>> “janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu
dengan apa yang ada padamu.”(Ibr.13:5).
>> “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada
mereka”.(Ibrani 13:17), dan untuk >> “berdoalah terus untuk kami.”(Ibrani
13:18), untuk-
>>”saling menasihati setiap hari”(Ibrani 3:13).
>> “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling
mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan
diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita”.(Ibrani 10:24,25), juga
untuk memperhatikan-
>>”Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari
kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan
kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang”.(Ibrani 12:15).
Surat itu, secara keseluruhan, adalah “kata-kata nasihat.” (Ibrani
13:22).
2. Apa maksud Paulus ketika dia berkata,
“Peliharalah kasih persaudaraan” Ibrani 13:1/“Biarlah kasih persaudaraan terus
berlanjut” (RSV*)?
Kita tidak hanya untuk mengembangkan hubungan antara diri kita sendiri
dan Yesus Kristus, tetapi juga kita harus bergabung sebagai sebuah kelompok
untuk bekerja bersama sebagai sebuah gereja untuk menyelesaikan pekerjaan yang
perlu dilakukan untuk menyelesaikan Injil.
Kita harus bangga dengan saudara seiman kita/We should be proud of our
brothers and sisters in the faith dan membantu mereka dengan segala cara yang
kita bisa. Kita harus melakukan bagi mereka apa yang telah Yesus lakukan bagi
kita.
3. Seberapa baik yang kita lakukan hari
ini dalam keramahan/hospitality, melawat(visiting), mendukung narapidana dan
mereka yang telah dianiaya, menghormati pernikahan, menghindari ketamakan,
mengingat dan menaati para pemimpin gereja, dan berdoa untuk mereka? (Ibrani 13:2-19;
10:24-25; 12:15-17).
4. Akhir-akhir ini kita jarang mendengar
tentang kasih kepada saudara-saudari seiman.
Sementara kita perlu menjangkau orang-orang di sekitar kita yang tidak
percaya atau yang tidak memahami Kekristenan sepenuhnya, apakah tanggung jawab
khusus kita kepada anggota gereja lainnya?
Apakah kita melakukan upaya yang serius dalam menentukan kebutuhan
sesama Kristen dan sesama Advent serta membantu mereka dengan kebutuhan mereka?
Sayangnya, hari ini kita memiliki program pemerintah untuk mencakup
hampir setiap keadaan kecelakaan/darurat.
Dengan demikian, masyarakat merasa tidak perlu bertanggung jawab
terhadap tetangganya/sesamanya manusia.
5. Kekristenan mulai adalah sebuah pergerakan
yang nyata. Pikirkan semua perjalanan yang dilakukan Paulus.
MINGGU: MEMELIHARA UMAT TUHAN (Caring For God's People)
Paul melakukan banyak perjalanan yang bahkan tidak kita ketahui. Paulus
menginstruksikan kita mengingat untuk menunjukkan keramahan
bahkan kepada orang2 asing.
6. Tinjau Kejadian 18:2-15. Ini
adalah kisah Abraham dan Sarah, menyambut tiga orang asing yang ternyata adalah
Yesus dan dua malaikat dan kemudian Sarah, tertawa menanggapi prediksi/ramalan
mereka tentang kehamilannya! Apakah Sarah masuk ke dalam Fasal tentang iman
karena dia menertawakan ramalan Tuhan dan kemudian berbohong tentangnya hal itu?
Kisah tentang Abraham yang menyambut Yesus dan dua malaikat ini adalah suatu
pengingat yang gamblang tentang apa yang bisa terjadi jika kita gagal menyambut
orang asing ke rumah kita.
7. Mengapa Yesus perlu menderita ketika
Dia datang ke bumi ini? Jika Yesus telah menjalani kehidupan yang sangat
nyaman, dan mati dengan sederhana, kematian yang tidak rumit, apakah kita akan
berpikir bahwa Dia tidak benar-benar seperti salah satu dari kita? Sebaliknya/sebagai
gantinya, Allah telah merencanakan agar Yesus menjalani kehidupan seperti kita
dan bahkan lebih sulit lagi dari kita manusia.
Dan Dia bisa saja menyebutkan bahwa Setan dan semua malaikat jahatnya
melakukan segala yang mereka bisa untuk membuat kehidupan Yesus menjadi sulit/difficult,
bahkan tidak mungkin/impossible!
8. Bagaimana seharusnya hubungan yang
tepat antara anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan mereka yang berada
di penjara? Di zaman kita, orang tidak masuk penjara karena gagal membayar
hutang mereka. Namun demikian, ada cerita yang jelas tentang orang-orang yang
dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pembunuhan yang menjadi orang
Kristen yang setia, bahkan Advent Hari Ketujuh, karena seseorang melayani
mereka di penjara.
Paulus sadar bahwa pendengarnya telah kehilangan harta benda dan bahkan
diancam akan dibunuh.
9. Ada pelayanan penjara yang luar biasa
di beberapa bagian dunia yang telah membawa banyak orang kepada Tuhan. Tapi,
tidak mudah di Amerika Serikat akhir-akhir ini untuk mengunjungi orang-orang di
penjara. Namun, haruskah kita mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengunjungi para tahanan di zaman kita? Apakah maksud Paulus bahwa setiap
anggota gereja harus mencoba mengunjungi para tahanan? Jika tidak, siapa yang
secara khusus harus berusaha melakukan itu?
10. Paulus menulis kepada sekelompok
pemuda yang mungkin sebagian atau semuanya berasal dari lingkungan yang sangat
kafir dan lingkungan seksual bebas. Jadi, sebagai bagian dari kata penutupnya,
dia menasihati mereka untuk menjaga kesucian pernikahan Kristen mereka. (Ibrani
13:4-5)
SENIN: KETAMAKAN DAN AMORALITAS SEKSUAL.
(Covetousness and sexual immorality).
11. Paulus menyadari bahwa hubungan
seksual terlarang/amoralitas seksual dan keserakahan adalah dua
ancaman besar bagi kasih persaudaraan.
Selain itu, masyarakat Yunani-Romawi lemah dalam hale tika seksual.
Standar ganda adalah umum; ini memungkinkan laki-laki melisensikan hubungan
seksual mereka selama mereka bijaksana/merahasiakannya.
Paulus memperingatkan, bagaimanapun, bahwa Tuhan akan menghukum para
pezina.
12. Apakah kita pernah cenderung
membiarkan kebiasaan/praktek/adat sosial
mempengaruhi kita? Mungkinkah ini salah satu godaan Setan yang paling berhasil?
Di zaman kita, sangatlah mudah untuk membawa segala macam pengaruh yang
sangat tidak kristiani ke dalam rumah kita melalui televisi dan Internet.
Standar macam apa yang harus kita pertahankan sehubungan dengan
kejahatan yang terus-menerus ini?
13. Namun, dalam konteks ini, Paulus
mengakui sebuah fakta penting.
1 Korintus 5:9-11 “Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu
jangan bergaul dengan orang-orang cabul….ay.11 …supaya kamu jangan bergaul
dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul,
kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang
demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.”
14. Salah satu masalah yang disinggung
dalam pelajaran ini yang dapat menimbulkan banyak pertanyaan di zaman kita
adalah pertanyaan tentang homoseksualitas. Bagaimana seharusnya
kita berhubungan dengan homoseksualitas berdasarkan ayat-ayat berikut? (1
Kor.6:9-10; Ef.5:5; 1 Tim.1:9-10; Wahyu 21:8; Wahyu 22:15). Ef.5:5 “”Karena
ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah,
artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan
Allah.
15. Masalah utama lainnya yang diakui
Paulus adalah “cinta akan uang”. 1
Timotius 6:10:”Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.” Paulus
menyebut “cinta uang” sebagai sumber dari semua kejahatan.
16. Jadi, apa yang Paulus sarankan dalam
banyak tulisannya tentang bagaimana kita harus berhubungan dengan cinta uang?
Pertama-tama, kita harus puas dengan apa yang kita miliki.
Namun, lebih dari itu kita harus menerima janji Tuhan bahwa Dia “tidak akan
pernah membiarkan kita atau meninggalkan kita.” (Ibrani 13:5) Di mana kita
harus menarik garis antara bersiap untuk keadaan darurat yang mungkin datang
dalam hidup kita atau bahkan persiapan untuk pensiun versus menimbun uang?
17. Haruskah orang-orang Masehi Advent
Hari Ketujuh merasa bahwa mereka tidak perlu mempersiapkan keuangan untuk masa
pensiun? Atau, bersiap untuk keadaan darurat keluarga?/prepare for family
emergencies.
2 Kor.9:8 “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada
kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah
berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” Pilipi 4:11-12.
18. Berdasarkan nasihat dari Paulus ini,
menarik untuk disadari bahwa jika seseorang memperhatikan dengan seksama
pekerjaan biro iklan yang mendominasi di dunia Barat, orang akan
berpikir bahwa seks dan uang adalah daya tarik utama dalam hidup! (the
main attractions in life).
19. Ada kontras/pertentangan yang
menarik antara instruksi yang diberikan kepada Musa untuk disampaikan kepada
Yosua dan apa yang kemudian dikatakan oleh bangsa itu kepada Yosua.
Ulangan 31:6-8; Yosua 1:5, Yosua 1:16-18. Ayat 17 “sama seperti kami
mendengarkan perintah Musa, demikianlah kami akan mendengarkan perintahmu.
Hanya, Tuhan, Allahmu, kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa.”
SELASA: INGATLAH PEMIMPIN-PEMIMPINMU
(Remember Your Leaders).
20. Paulus menjawab pertanyaan tentang
bagaimana kita harus berhubungan dengan kepemimpinan gereja.(to the church
leadership).
Bacaan dari Ibrani 13, beberapa di antaranya telah kita baca sebelumnya: Ibrani 13:7-17 “Ingatlah akan
pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.
Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
>>nasehat untuk “mengingat” para pemimpin di masa lalu dan untuk “menaati” para pemimpin di masa kini.
21. Apa yang dapat kita lakukan, sebagai
individu Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh, untuk memperkuat dan meningkatkan
hubungan kepemimpinan-keanggotaan dalam jemaat dan denominasi kita di seluruh
dunia? Siapakah pemimpin gereja yang perlu kita ikuti? Apakah itu semua?
22. Sudahkah mereka menetapkan/menentukan
suatu standar yang layak untuk ditiru?
Bagi Paulus, peringatan/remembrance dan pujian terbesar ialah meniru
(emulation). Dengan cara ini, Paulus telah menambahkan para pemimpin pendiri
jemaat ke dalam daftar para pahlawan setia yang harus dipertimbangkan dengan
cermat oleh orang percaya. Daftar ini mencakup para pahlawan iman dalam Ibrani
11, dan Yesus, teladan iman yang sempurna, dalam Ibrani 12. Penulis selanjutnya
mencatat bahwa Yesus “tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya”(Ibrani 13:8). Ia sangat kontras dengan guru-guru palsu yang
berubah seiring waktu dan yang ajarannya menjadi “beragam” dan “aneh” (Ibrani
13:9 NKJV).
Panggilan untuk mengingat para pemimpin dalam Ibrani 13:7 dinyatakan
kembali dengan istilah yang lebih kuat di bagian akhir. Orang-orang percaya di
nasihati untuk menaati para pemimpin, karena mereka menjaga jiwa mereka.
Para pemimpin dijelaskan disini sebagai gembala yang bertanggungjawab
atas kesejahteraan rohani jemaat, kawanan mereka, dan yang akan memberikan
pertanggungjawaban kepada Tuhan untuk keadaan rohani mereka(lihat juga 1
Ptr.5:1-4, 1 Kor.3:10-15). Tentu saja,
gagasan itu harus berlaku untuk semua pemimpin gereja kita, serta semua
tingkatan denominasi saat ini.
RABU: WASPADALAH TERHADAP AJARAN YANG
BERAGAM DAN ANEH (Beware of Diverse And Strange Teachings).
23. Paulus memperingatkan terhadap
ajaran yang aneh dan beragam. (strange and diverse teachings).
Baca lagi: Ibrani 13:9: “Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai
ajaran asing./Jangan biarkan segala macam ajaran asing/aneh menuntunmu.
24. Menurut Anda apa yang Paulus
maksudkan ketika dia berbicara tentang ajaran yang aneh dan beragam? Beberapa
orang berpendapat bahwa dia mungkin berbicara tentang perbedaan antara daging
yang HALAL dan yang HARAM.
Ada beberapa alasan untuk percaya bahwa itu BUKAN subjek utamanya.
25. Untuk memahami apa yang terjadi pada
pertemuan “general conference” di Yerusalem seperti yang tercatat dalam Kisah
Para Rasul 15, kita perlu memahami bahwa konferensi tersebut diadakan karena
Paulus, Barnabas, Silas, dan lainnya dari Antiokhia yang pergi ke barat telah
merasa bebas untuk bertobat
dan mengundang orang-orang percaya
non-Yahudi ke dalam gereja.
Pertanyaannya kemudian menjadi: Haruskah orang-orang percaya non-Yahudi
itu diminta untuk mempraktekkan sunat dan mengikuti semua persyaratan
tradisional Yahudi lainnya sebelum mereka bisa menjadi orang Kristen?
Para pemimpin gereja yang sangat berorientasi pada hukum dari Yerusalem
merasa bahwa itu adalah kebutuhan mutlak. Paulus, yang mengakui kebenaran dan
telah bekerja dengan orang-orang dari bagian lain dunia, bersikeras bahwa
mengikuti praktik-praktik Yahudi itu tidak perlu.
Jadi, tujuan dari konferensi itu adalah untuk menentukan apakah orang
Kristen non-Yahudi dapat diterima ke dalam persekutuan gereja dengan mantan
orang Yahudi yang masih ragu tentang praktik Yahudi mereka.
(Kisah Para Rasul 15:7-11; 19-20.)
26. Bagaimana seharusnya kita memahami
Roma 14 dan 1 Korintus 8 & 10 dalam konteks ini?
Roma 14:1-10 ayat 1-5: “Terimalah orang yang lemah imannya
tanpa mempercakapkan pendapatnya. Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan
segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran
saja. Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa
yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah
menerima orang itu. Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang
lain?.Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya
sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus
berdiri.
Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang
lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin
dalam hatinya sendiri.” Ayat 10: “Tetapi engkau, mengapakah
engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan
Allah.”
1 Korintus 10:23-11:1 -ayat 27 “Kalau kamu diundang makan oleh seorang
yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang
dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan2 hati nurani.”
1 Kor.11:1 “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut
Kristus.” (Imitate
me, then, just as I imitate Christ.―Good News Bible.)
27. Membaca lebih luas dalam Perjanjian
Baru, sangat jelas bahwa mengikuti apa yang Yesus katakan seperti yang tercatat
dalam Yohanes 6, kita dapat mengesampingkan semua ritual dan adat-istiadat
Yahudi yang sebelumnya karena kasih karunia datang langsung dari Allah; kita
bisa mendekati-Nya di singgasana-Nya di surga seolah-olah kita adalah imam.
Yesus, Imam Besar kita yang setia, telah memimpin jalan ke ruang takhta
Allah sendiri. Ini akan melindungi kita dari disesatkan oleh ajaran-ajaran
aneh.
Ibrani 6:19-20 “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa
kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, dimana Yesus telah masuk
sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi
Imam Besar sampai selama-lamanya.” Baca
Ibrani 13:10-14.
KAMIS: PERGI KEPADA YESUS DI LUAR KEMAH
( Go to Jesus Outside the Camp).
28. Sudah diketahui bahwa Yesus telah disalibkan
di luar tembok kota. Para penulis Alkitab telah membandingkan
pengalaman itu dengan peringatan2/teguran2 dalam zaman Perjanjian Lama bahwa
segala sesuatu yang mencemarkan harus dilakukan di luar perkemahan.
Apa alasan dari peringatan2/teguran2 ini?
Tempat di luar gerbang adalah yang paling najis dari seluruh perkemahan.
Bangkai hewan kurban dibakar di sana (Im.4:12).
Para penderita kusta juga dikeluarkan dari perkemahan (Im.13:46) dan
penghujat serta penjahat lainnya dieksekusi di sana.(Im.24:10-16,23; 1 Raja
21:13; Kis.7:58).
Peraturan2 ini mengandaikan bahwa hadirat Tuhan ada di dalam
perkemahan. Segala sesuatu yang najis
dibuang ke luar karena Tuhan tidak ingin melihat sesuatu yang “najis” atau “tidak
senonoh” di dalamnya (Bil.5:3, Ul.23:14).
Yesus menderita di kayu salib di luar Yerusalem (Yoh.19:17-20).
Ini menekankan rasa malu yang dilemparkan kepada-Nya (Ibrani 12:2).
29. Apakah kita siap untuk menderita rasa malu karena keyakinan kita?
Apakah kita malu dikenal sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh? Apa yang
kita katakan ketika orang bertanya kepada kita jika kita adalah orang Advent?
(What do we say when people ask us if we
are Adventists?)
30. Menarik untuk diingat bahwa pada
hari-hari setelah keluar dari Mesir, Tuhan memilih untuk menempatkan tempat
kudus-Nya/kaabah-Nya di tengah-tengah perkemahan Ibrani.
Secara paradoks, Ibrani menyarankan ,bahwa kehadiran Tuhan sekarang
berada di luar perkemahan.
Tindakan mengikuti Yesus di luar kemah tidak hanya berarti “menanggung
celaan-Nya” atau rasa malu, tetapi juga “pergi kepada-Nya” (Ibr.13:13) sama
seperti orang2 Israel yang “mencari Tuhan” pergi “ke luar perkemahan” di padang
gurun Ketika Musa memindahkan kemah Tuhan dari perkemahan setelah kontoversi
anak lembu emas (Kel.33:7).
Catatan ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap Yesus oleh orang-orang
yang tidak percaya juga menyiratkan penolakan terhadap Tuhan, seperti dilakukan
Israel pada kemurtadan anak lembu emas (Kel.32,33). Dengan demikian, jalan
penderitaan dan rasa malu juga merupakan jalan kepada Tuhan.
JUMAT:
31. Sebagai orang Kristen, kita
dinasihati untuk meninggalkan pengaruh yang merusak dari dunia tempat kita
hidup.
“Sesudah kecurahan Roh Kudus,…(orang-orang percaya) bergembira karena
manisnya perhubungan orang-orang suci.
Mereka lemah lembut, memikirkan kepentingan orang lain, menyangkal diri
sendiri, rela berkorban untuk kebenaran.
Dalam pergaulan mereka setiap hari satu dengan yang lain, mereka
menyatakan kasih yang telah diperintahkan oleh Kristus ke atas mereka. Dengan
perkataan dan perbuatan yang tidak mengasihi diri sendiri mereka berusaha
menyalakan kasih ini dalam hati orang-orang lain.
“Tetapi berangsur-angsur suatu perubahan datang. Orang-orang percaya
mulai melihat kekurangan2 pada orang-orang lain.
Memikir-mikirkan akan kesalahan-kesalahan, memberikan tempat kepada
kritik yang tidak enak, mereka kehilangan pandangan akan Juruselamat dan
kasih-Nya.
Mereka menjadi lebih ketat dengan upacara2 secara lahiriah, lebih teliti
dengan teori daripada kebiasaan iman.
Dalam semangat mereka untuk menghukum orang-orang lain, mereka lupa akan
kesalahan2 mereka sendiri.
Mereka kehilangan kasih persaudaraan yang diperintahkan oleh Kristus,
dan lebih menyedihkan dari semuanya, mereka tidak sadar akan kekurangan
mereka.
Mereka tidak menyadari bahwa kebahagiaan dan kesukaan sedang keluar dari
kehidupan mereka, dan setelah menutup kasih Allah dari hati mereka, tidak lama
kemudian mereka akan berjalan dalam kegelapan.
“Yohanes, menyadari bahwa kasih saudara
besaudara sedang pudar di dalam siding, mendesak orang2 percaya keperluan yang
tetap akan kasih ini. Surat-suratnya kepada sidang penuh dengan buah pikiran
ini: “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi,” ia
menulis, “sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi,
lahir dari Allah, sebab Allah itu kasih. Dalam hal inilah kasih Allah
dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah tela mengutus Anak-Nya yang
tunggal ke dalam dunia, supaya kita beroleh hidup.
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah
telah mengasihi kita dengan mengutus anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa
kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikan mengasihi kita,
maka haruslah kita juga saling mengasihi.”
Ellen G.White, Alfa dan Omega,jld.7,hlm.462,463.
32. Apakah tanggung jawab kita terhadap
anggota2 gereja lainnya?
Apakah hubungan kita dengan Yesus Kristus adalah satu-satunya hal yang
penting dalam Kekristenan kita? Atau, apakah kita memiliki tanggung jawab
kepada anggota lain di gereja?
Apakah implikasi dari "cinta persaudaraan"?
33. Itu adalah kepercayaan umum di
antara orang Kristen Yahudi sebelumnya, bahwa melakukan hal-hal ritual tertentu
seperti makan makanan upacara, atau bahkan disunat, dll adalah cara untuk
meningkatkan hubungan Anda dengan Tuhan.
Meskipun ia adalah mantan “orang Farisi dari orang-orang Farisi”, Paulus
mengatakan bahwa semua pendekatan seperti itu kepada Tuhan hanyalah sementara
dan tidak permanen.
Anugerah yang Tuhan tawarkan adalah satu-satunya cara permanen menuju
hubungan yang benar dengan Tuhan.
34. Seperti yang Paulus temukan dengan
sangat jelas, argumen2 tentang apa yang boleh atau tidak boleh dimakan
menyebabkan banyak perpecahan di dalam gereja.
Dan perbedaan-perbedaan itu adalah atas hal-hal yang berbeda. Misalnya,
makanan upacara (ceremonial meals) yang digunakan oleh beberapa mantan Yahudi,
makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, atau bahkan makan daging yang
halal atau yang tidak halal adalah beberapa perbedaan pendapat di gereja
mula-mula.
35. Di tempat-tempat seperti Korintus
dan Roma, sudah menjadi kebiasaan umum bahwa daging dan khususnya anggur yang
dibawa ke pasar pertama kali telah dipersembahkan kepada dewa-dewa kafir di
kuil-kuil dekat pintu masuk kota; akan diasumsikan bahwa jika seseorang makan
atau minum apa pun yang telah dipersembahkan kepada dewa pagan, dia sedang
menyembah dewa itu.
Paulus meyakinkan/telah menjamin teman-teman Kristennya bahwa apa pun
yang dilambangkan oleh dewa-dewa kafir itu, mereka tidak dapat mempengaruhi
makanan dengan cara apa pun!
36. Bagaimana seharusnya kita memahami
nasihat Paulus tentang tunduk kepada pemimpin?
Dalam sistem pemerintahan yang demokratis atau representatif, desakan
untuk patuh dan tunduk kepada para pemimpin terdengar agak otoriter.
Haruskah klaim seperti itu dibuat hari
ini? Jika demikian, bagaimana seharusnya kita sebagai anggota gereja di seluruh
dunia menanggapinya?―
37.
Instruksi yang jelas dalam Ibrani 13 tampaknya menyarankan bahwa para pemimpin
harus diikuti ketika mereka, pada gilirannya, dengan jelas mengikuti teladan
Yesus.
1 Korintus 11:1: Tirulah aku, sama
seperti aku meniru Kristus.―Alkitab Kabar Baik.*
38. Kita hidup di dunia di mana
kepemimpinan politik sangat bervariasi dari raja hingga presiden hingga
diktator, dll. Bagaimana seharusnya kita sebagai orang Kristen yang hidup di
lingkungan2 yang berbeda ini berhubungan dengan para pemimpin pemerintahan?
Bagaimana hal itu seharusnya berdampak pada hubungan kita dengan para pemimpin
gereja?
39. Haruskah kepemimpinan diikuti hanya
jika seseorang setuju (agree) dengan pemimpin itu?
40. Pikirkan tanggapan/response Paulus
terhadap keputusan2 yang dibuat pada konferensi yang dicatat dalam Kisah Para
Rasul 15. Lihat Roma 14 dan 1 Korintus 8 & 10.
Paulus, yang telah mengerti/memahami kondisi2 di mana para petobatnya
hidup, telah menasihati mereka untuk memikirkan masalah-masalah yang terlibat
dan bijaksana dalam tindakan2 mereka daripada secara membabi buta mengikuti
arahan yang diberikan oleh para pemimpin gereja yang tidak terbiasa
(unfamiliar) dengan keadaan2/lingkungan2 mereka.
41. Apakah kita bebas mempraktekkan
etika2 situasi seperti itu?
=======
Komentar
Posting Komentar