YAKUB SANG PENIPU (PASSD9T2-2022)
YAKUB SANG
PENIPU (Jacob the Supplanter)
Nast: “Kata Esau:’Bukankah tepat Namanya Yakub, karena ia telah dua kali
menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula
berkat yang untukku’.’Lalu katanya:’Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain
bagiku?”. (Kejadian 27:36).
SDABC: Esau mengeluh pahit bahwa Yakub sekarang telah
menipu dia dua kali. Benar, dia, Esau, telah menjual hak kesulungannya kepada
Yakub; tapi sekarang, terlambat, dia menyadari kebodohannya.
Yakub mengambil keuntungan dari dia yang sekarang dia lihat sebagai apa adanya—perampokan.
1.Pelajaran ini akan berfokus pada
beberapa aspek yang sangat disfungsional dari keluarga Ishak dan keluarga
Laban.
Esau dan Yakub sudah bertarung di dalam rahim Ribka!
Kejadian 25:21-26: v.22 “Tetapi anak-anaknya bertolak tolakan di
dalam rahimnya dan ia berkata: “Jika demikian halnya mengapa aku hidup?” Dan ia
pergi meminta petunjuk kepada Tuhan.” Anak kembar—yang pertama warnanya merah,
seluruh tubuhnya berbulu—Esau. Adiknya..tangannya memegang tumit Esau—Yakub.
Ishak berumur 60 tahun pada waktu mereka lahir.
2. Banyak orang Kristen, terutama mereka
yang hanya membaca Perjanjian Baru, membaca cerita singkat dari cerita ini
dalam Roma 9:10-13 dan menyimpulkan bahwa Allah telah mentakdirkan
manusia/predestines people dan bahwa dalam hal ini mereka tidak
punya pilihan. Ini adalah kesalahan membaca bagian dari kitab Roma ini. Seseorang
perlu kembali ke Perjanjian Lama dan meninjau kembali konteks kutipan yang
digunakan oleh Paulus untuk melihat kesalahan pemahaman ini.
Allah telah mengatakan bahwa Esau dan keturunannya akan melayani
Yakub dan keturunannya.
Namun, ini bukan masalah moral yang merampas kebebasan siapa pun.
Ayat yang menyatakan bahwa Allah mengasihi Yakub dan membenci Esau dikutip
dari Maleakhi 1:2-3 yang ditulis ratusan tahun setelah peristiwa Yakub dan Esau
terjadi.
Ketika pernyataan ini ditulis, sebagian besar keturunan Esau telah
menghilang dari bumi ini; keturunan Esau ditaklukkan beberapa waktu yang berbeda
dan, akhirnya, benar-benar dikuasai oleh orang-orang Nabatean pada sekitar
300 SM.
Dengan demikian, pernyataan ini hanyalah sebuah catatan tentang apa yang
telah terjadi dan bukan sebuah prediksi atau takdir dari apa yang akan
terjadi.
Minggu: YAKUB dan ESAU. (Kepribadian
Yakub & Esau).
3. Sejak dari kandungan ibu mereka, lahir
dan seterusnya, saudara kembar ini berbeda /tidak sama.
Perbedaan antara dua bersaudara
ini dengan segera terpenuhi melalui perilaku dan pilihan mereka.
Seperti Ismael (Kej.21:20), Esau adalah seorang pemburu yang
terampil, seorang laki-laki yang suka berada diluar rumah di ladang terbuka, sedangkan
Yakub adalah laki2 yang lembut yang lebih suka tinggal di rumah.
Esau dicintai oleh ayahnya, sedangkan Yakub di cintai oleh ibunya
(Kej.25:28). Sifat rohani dan sensitive Yakub berbeda dengan sifat keras dan
fisik Esau.
Kata Ibrani ‘tam’ (diterjemahkan “ringan”), yang
mengkualifikasikan Yakub, adalah kata yang sama yang mencirikan Ayub (Ayub
8:20) dan Nuh (Kej.6:9).
Demikian juga, kata kerja yashab (diterjemahkan “tinggal”),
yang berarti “duduk” menunjukkan temperamen Yakub yang tenang dan meditative
(bdk.Maz.84:4;Maz.91:1).
Informasi mengenai karakter mereka ini mengantisipasi peristiwa makan
tersebut, yang akan menentukan prioritas masing-masing (Kej.25:29-31).
Yakub telah memikirkan makna rohani dari berkat hak kesulungan yang
sangat ingin ia dapatkan;
Esau sebaliknya, tidak menyibukkan diri dengan hal-hal di luar
kehidupannya dan tidak tertarik pada apa yang bisa terjadi setelah
kematiannya. Tidak seperti Esau, yang
berorientasi pada waktu sekarang. Yakub berorientasi pada kehidupan masa depan
dan sangat peka terhadap nilai2 rohani, namun begitu bersemangat untuk
mengamankan berkat hak kesulungan pada saat itu di mana ia menggunakan sarana2
material untuk tujuan itu. (he uses material
means for that purpose)
Ironisnya, Yakub memiliki cukup iman untuk “melihat” nilai2 rohani dan
keuntungan untuk masa depan dari sebuah hak kesulungan, tetapi tidak cukup
iman untuk memercayai Allah untuk hal itu (bandingkan Kejadian 27:41-45).
Sebelum penetapan keimamatan, hak kesulungan “mencakup bukan hanya
warisan harta duniawi, tetapi juga keutamaan dalam hal yang rohani. Ia yang
menerimanya harus menjadi imam dari pada keluarganya”—Ellen G.White, Alfa
dan Omega,jld.1 hlm.204. Permintaan Esau (Kej.25:30 menunjukkan bahwa, baginya,
hak kesulungan (the birthright) tidak memiliki makna rohani, dia hanya
peduli dengan kepuasan yang segera (immediately gratification).
Karena itu, ia mengabaikan/memandang rendah hak kesulungannya
(Kej.25:32,34; bdk.Ibr.12:16,17)
4. Esau menunjukkan fakta bahwa
penglihatannya hanya untuk saat ini dan kenikmatan fisiknya. Di sisi lain,
Yakub lebih peduli tentang berkat di masa depan, bahkan bukan berkat yang
datang kepadanya secara pribadi tetapi untuk anak cucunya.
Ibrani 12:16,17 -Janganlah ada orang…yang mempunyai nafsu yang
rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan…
5. Konflik meningkat ketika Esau
pulang dengan sangat lapar dan setuju untuk menjual hak kesulungannya demi
semangkuk sup kacang merah. Kisah ini ditemukan dalam Kejadian 25:27-34.
6.
Kita tahu bahwa pada usia 40, Esau telah memilih untuk menikahi dua
wanita Het yang membuat hidup Ishak dan Ribka sengsara. Setelah pengalaman
itu, kita memiliki dua catatan tentang Esau dan istrinya sbb:
Kej.26:34,35 “Ketika Esau telah berumur 40 tahun, dia mengambil Yudit,
anak Beeri orang Het dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya. v.35. Kedua
perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.
Kej.27:46 –Keluhan Ribka karena kedua isteri Esau.
7. Rupanya tidak mengetahui bahwa
Esau telah “menjual” hak kesulungannya kepada Yakub dan sekitar 30 tahun
setelah Esau menikahi dua wanita itu, Ishak, pada usia 130 tahun dan buta, telah
memanggil Esau dan memintanya untuk mendapatkan beberapa makanan hasil
buruannya dan mempersiapkannya untuk dia sehingga dia bisa memberkati Esau
dengan hak kesulungan.
Kisah ini ditemukan dalam Kejadian 27.
“Janji2 yang telah dibuat/diberikan kepada Abraham dan diteguhkan kepada
anaknya, dipegang oleh Ishak dan Ribka sebagai tujuan yang besar kerinduan
serta harapannya.
Esau dan Yakub mengetahui/familiar akan janji-janji ini.
Mereka telah diajar untuk menghargai hak sulung sebagai satu perkara
yang amat penting, karena hal itu mencakup bukan hanya warisan harta duniawi,
tetapi juga keutamaan dalam hal yang rohani (Spritual pre-eminence).
Ia yang menerima harus menjadi imam dari keluarganya, dan dari garis
keturunannya itu Penebus dunia akan datang.” Ellen G. White, Alfa dan
Omega, jld.1 hlm,204.
8. Masalah2 dan perbedaan2 pendapat ini
menyebabkan penipuan besar terhadap Ishak.
“Esau tidak memberi tahu ayahnya bahwa dia telah menjual hak
kesulungannya kepada Yakub, dan menegaskannya dengan sumpah.
Ribka telah mendengar kata-kata Ishak, dan dia telah ingat kata2 Allah,
Yang lebih tua akan melayani yang lebih muda, dan dia tahu bahwa Esau telah
meremehkan hak kesulungannya dan menjualnya kepada Yakub. Dia membujuk Yakub
untuk menipu ayahnya, dan dengan penipuan menerima berkat dari ayahnya, yang
dia pikir tidak dapat diperoleh dengan cara lain. Yakub pada awalnya tidak mau
melakukan penipuan ini, tetapi akhirnya menyetujui rencana ibunya.―Ellen G.
White, Spirit of Prophecy,* vol. 1, 106.2-107.[Yakub dan Esau berusia 70
tahun saat itu!]
“….Bukan niatnya untuk mengucapkan kebohongan langsung, tetapi begitu di
hadapan ayahnya dia tampaknya telah melangkah terlalu jauh untuk mundur, dan
dia memperoleh berkat yang didambakan dengan menipu.(atas anjuran ibunya).
Yakub dan Ribka berhasil dalam tujuan mereka, tetapi mereka hanya
mendapatkan kesulitan dan kesedihan dengan penipuan mereka. Allah telah
menyatakan bahwa Yakub harus menerima hak kesulungan, dan firman-Nya akan
digenapi pada waktu-Nya sendiri seandainya mereka menunggu dengan iman bagi Dia
untuk bekerja bagi mereka.
Tetapi seperti banyak orang yang sekarang mengaku sebagai anak-anak Allah,
mereka tidak mau menyerahkan masalah ini ke tangan-Nya. Ribka menyesali dengan
pahit nasihat yang salah yang dia berikan kepada putranya; itu adalah cara
untuk memisahkannya darinya, dan dia tidak pernah melihat wajahnya lagi.
Sejak saat ia menerima hak kesulungan, Yakub dibebani dengan penghukuman diri.(Self
condemnation).
Dia telah berdosa terhadap ayahnya, saudaranya, jiwanya sendiri, dan
terhadap Allah.
Dalam satu jam singkat dia telah bekerja untuk pertobatan seumur hidup.
Adegan ini tampak jelas di hadapannya di tahun-tahun berikutnya, ketika
tindakan jahat putra-putranya menindas jiwanya.―Ellen G. White, Patriarchs and
Prophets* 180.2-3.†
9. Komunikasi jenis/seperti apa yang
terjadi dalam keluarga itu? Apakah Ishak satu-satunya yang tidak tahu bahwa
Esau telah menjual hak kesulungannya? Bukankah seharusnya Esau memberitahu
ayahnya?
10. Sulit untuk mengetahui apakah Ishak
benar-benar tertipu oleh semua tindakan istrinya dan Yakub; dia jelas curiga.
(Kejadian 27:18-29) Bagaimanapun, ia terus memberkati Yakub.
11. Tinjau dengan cermat peran
masing-masing dari empat peserta dalam kisah ini: Ishak, Ribka, Esau, dan
Yakub.
Apakah ada di antara mereka yang benar-benar tidak bersalah?/berdosa. Tinjau
perbuatan, karakter, dan motif masing-masing peserta. Lihatlah semua kebohongan
dan penipuan yang terlibat.
Apa yang diajarkan hal ini kepada kita tentang sifat manusia secara
umum dan kasih karunia Allah?
Ishak: Tidak
berkonsultasi dengan istrinya, tidak mengenali karakter sebenarnya dari
anak-anaknya, mengabaikan firman Allah, dan mencoba untuk menggagalkan rencana Allah.
Ribka: Diasumsikan dia mengerti kehendak Allah, berdebat
dengan suaminya, merencanakan penipuan, berlari di depan Allah (mendahului
Tuhan), dan bersekongkol dengan Yakub untuk menipu suaminya.
Esau: Menghina hak kesulungan, tidak peduli dengan hal-hal
rohani, hidup untuk sesaat/live for the moment, dan memilih untuk mengabaikan
janji Allah.
“Esau tumbuh dengan mencintai kepuasan diri sendiri(self gratification)
dan memusatkan semua minatnya/interestnya pada saat ini (in the present). Tidak
sabar menahan diri, dia senang dengan mengejar kebebasan liar, dan lebih awal
memilih kehidupan pemburu. Namun dia adalah favorit ayah.
Gembala yang pendiam dan cinta damai [Ishak] tertarik dengan keberanian
dan semangat putra sulung ini, yang tanpa rasa takut melintasi gunung dan
gurun, pulang ke rumah dengan permainan untuk ayahnya dan dengan kisah-kisah
menarik tentang kehidupannya yang penuh petualangan”.
―Ellen G. White, Patriarchs
and Prophets* 177.2.
“Yakub: Telah Berbohong, bersekongkol, iri/cemburu, berlari di depan Allah(mendahului
Allah), menipu ayahnya, dan lebih banyak tinggal di rumah.
Yakub, bijaksana, rajin, dan perhatian, selalu memikirkan masa depan
daripada yang sekarang, puas tinggal di rumah, sibuk mengurus ternak dan
mengolah tanah. Ketekunannya yang sabar, hemat, dan pandangan ke depan dihargai
oleh sang ibu. Kasih sayangnya dalam dan kuat, dan perhatiannya yang lembut dan
tak henti-hentinya menambah jauh lebih banyak kebahagiaannya daripada kebaikan
Esau yang kasar/ribut/gaduh/keras dan sesekali (Occasional kindness)
Bagi Ribka, Yakub adalah putra tersayang.―Ellen G. White, Patriarchs
and Prophets* 177.2.
Senin: TANGGA YAKUB.
12. Setelah metode licik dan menipu
untuk mendapatkan hak kesulungan dan takut akan hidupnya, Yakub melarikan
diri dari hadapan Esau dan orang tuanya, tidak pernah melihat ibunya lagi.
13. Yakub pasti bertanya-tanya seperti
apa masa depannya dan bagaimana hubungannya dengan/kepada Allah jika dia
melarikan diri dari Kanaan. Adalah merupakan kepercayaan banyak orang kuno
bahwa dewa yang berbeda ditugaskan ke wilayah/territori yang berbeda di bumi.
Yakub mungkin bertanya-tanya dalam hatinya, apakah dia melarikan diri ke
Haran dan ke rumah pamannya Laban apakah dia masih bisa menerima berkat Allah.
Tentu saja, Ishak pasti juga sudah mengajarinya kebenaran.
14. Tapi, segera dalam perjalanannya,
dia memiliki pengalaman di mana dia tidur di alam terbuka dengan batu untuk sebuah
bantal dan memiliki mimpi terkenal "tangga Yakub."(Jacob’s ladder).
(Kejadian 28:10-22: 1)
·
Yakub
berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. v.12-bermimpi, di bumi ada
didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit..dst.
v.13-berdirilah Tuhan disampingnya…tanah tempat engkau berbaring ini akan
Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. v 14-dan olehmu serta keturunanmu
semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. v 16-Ini tidak lain dari rumah
Allah, ini pintu gerbang sorga. v.22-akan selalu kupersembahkan sepersepuluh
kepadamu. (Gagasan persepuluhan
jauh sebelum kebangkitan bangsa Israel).
14. Situasi
seperti apa yang mungkin membuat kita melakukan hal seperti itu dewasa ini? Apa
arti mimpi Yakub tentang tangga yang menghubungkan surga ke bumi?
Dalam
mimpi ini, Yakub melihat tangga luar biasa terhubung dengan Tuhan. Kata
kerja Ibrani yang sama, natsav, merujuk pada tangga yang
“didirikan” (Kej.28:12) dan Tuhan yang “berdiri” (Kej.28:13), seolah-olah
tangga dan Tuhan adalah hal yang sama.
Tangga itu terkait dengan upaya Babel untuk mencapai surga. Seperti
Menara Babel mewakili upaya manusia untuk naik dan mencapai Tuhan, tangga
Betel menekankan bahwa akses kepada Tuhan dapat dicapai hanya melalui Tuhan
yang datang kepada kita, dan bukan melalui upaya manusia.
Adapan “batu” tempat Yakub meletakkan kepalanya dan bermimpi, itu
menjadi symbol beth-El, “rumah Allah” (Kej.28:17; bandingkan dengan Kej.28:22),
yang menunjuk kepada Bait Suci, tempat kudus, pusat aktivitas penyelamatan
Tuhan bagi umat manusia.
Adapun "batu" di mana Yakub meletakkan kepalanya
dan bermimpi, itu menjadi simbol beth-El, "rumah Allah" (Kej. 28:17;
bandingkan dengan Kej. 28:22) [keduanya yang baru saja kita baca], yang
menunjuk ke bait suci, kaabah, pusat kegiatan Allah yang menyelamatkan bagi
umat manusia.
15. Cerita tentang Yakub tidur di alam terbuka
dengan batu untuk bantalnya cukup familiar. (Kejadian 20:10-22) Bandingkan
pengalaman Yakub pada kesempatan itu dengan kisah para pembangun Babel dalam
Kejadian 11:1-9.
Bayangkan Yakub menceritakan kisah ini kepada anak-anaknya.
Ungkapan “gerbang surga”/gate of heaven, yang hanya muncul disini
(Kej.28:17) dari seluruh Alkitab Ibrani, mengingatkan pada nama “Bab-El”
(“gerbang Allah”) dan demikianlah sia-sia usaha dari orang Babel yang tidak
pernah mencapai “gerbang surga itu”.
Frasa “pintu gerbang surga” setara dengan frasa “rumah Allah” yang
merujuk pada “tempat ini” yaitu pada “batu” tersebut (Kej.28:18,19); tempat
ini, kembali lagi merupakan tempat di bumi dari “tangga” itu (Kej.28:12)
menurut mimpi Yakub.
Oleh karena itu, sebagai penghubungan surgawi dari “rumah Allah” di bumi
“gerbang surga” menunjuk ke tempat tinggal surgawi atau bait suci.
16. Menarik untuk dicatat bahwa setelah
melihat tangga dari surga, Yakub berjanji untuk memberikan persepuluhan
kepada TUHAN. Ini bukan karena dia mengharapkan berkah tambahan dari Allah,
melainkan karena dia bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepadanya.
Karena Allah adalah Tuhan yang peduli, dan memelihara kebutuhan jasmani
Yakub, dan karena Allah adalah sumber dari semua yang dia miliki (Kej.28:22),
Yakub menjawab dengan berjanji untuk memberikan persepuluhannya kepada Tuhan.
Ayat Alkitab tidak menunjukkan bahwa Yakub memenuhi dua nazarnya
mengenai tempat kudus (sanctuary) dan persepuluhan. Hanya pada bagian Allah
mengenai kesepakatan yang dicatat dalam kitab Kejadian. Yakub akan mengakui peranan Allah ketika dia
mengarahkan pada pengalamannya akan perlindungan Tuhan (Kej.35:3; bandingkan
Kej.46:3,4).
Pada nantinya, pembangunan Bait Suci oleh Israel, tanda penyembahan
kepada Allah surgawi, dan penetapan persepuluhan, tanda keberadaan Allah bumi,
menunjukkan bahwa Yakub juga memenuhi janji-janjinya.
[EGW:] Yakub
berpikir untuk mendapatkan hak atas hak kesulungan melalui penipuan, tetapi dia
telah mendapati/menemukan dirinya kecewa. Dia pikir dia telah kehilangan
segalanya, hubungannya dengan Allah, rumahnya, dan semuanya, dan di sana dia
menjadi buronan yang kecewa.
Tapi apa yang Allah lakukan? Dia telah memandangnya dalam kondisi putus
asa, Dia melihat kekecewaannya, dan Dia melihat ada materi di sana yang akan
mengembalikan kemuliaan Allah.
Segera setelah Dia melihat kondisinya, Dia menghadirkan tangga mistik,
yang melambangkan Yesus Kristus.
Inilah manusia, yang telah kehilangan semua hubungan dengan Allah, dan Allah
surgawi telah melihat padanya dan setuju bahwa Kristus akan menjembatani jurang
yang telah dibuat oleh dosa.
Kita mungkin pernah melihat dan berkata, saya merindukan surga tetapi
bagaimana saya bisa mencapainya? Saya tidak melihat cara. Itulah yang
dipikirkan Yakub, dan Allah menunjukkan kepadanya penglihatan tentang tangga,
dan tangga itu menghubungkan bumi dengan surga, dengan Yesus Kristus.
Seseorang dapat memanjatnya, karena dasarnya terletak di atas bumi dan
putaran paling atas mencapai surga.—Ellen G. White, Ellen G. White Comments,
The SDA Bible Commentary,* vol. 1, 1095.3. Bandingkan dengan Christ Triumphant
86.3-4.
Selasa: SANG PENIPU TERTIPU (The
Deceiver Deceived).
17. Akhirnya, Yakub tiba dengan selamat
di daerah Laban. Apa pengalaman pertamanya di sana? (Kej.29:1-14).
18. Yakub setuju untuk bekerja selama
tujuh tahun untuk mendapatkan hak istimewa menikahi putri Laban yang cantik,
Rahel. Pada akhir waktu itu, entah bagaimana, dia ditipu untuk menikahi Leah,
anak perempuan yang lebih tua! Seminggu kemudian, dia diizinkan menikahi Rachel
dengan syarat dia akan bekerja tujuh tahun lagi untuk Laban. Di mana Rachel
selama pernikahan pertama itu?
19. Sulit untuk membayangkan dari
perspektif barat modern kita bagaimana ini bisa terjadi!
Apakah Lea dan Rachel adalah bagian dari penipuan ini? Atau, apakah
Rachel terkurung di suatu tempat tanpa sempat berbicara dengan Yakub tentang
apa yang sedang direncanakan?
20. Apakah Yakub mabuk di pernikahannya dan
malam itu?
Meskipun Yakub adalah penipu, dia sendiri telah ditipu/tertipu.
Bagaimana kita bisa belajar untuk mempercayai Allah ketika kita tidak
melihat “keadilan” sedang dilakukan, ketika kita melihat orang yang melakukan
kejahatan lolos begitu saja, atau ketika kita melihat orang yang tidak bersalah
menderita?―
21. Inilah saat-saat paling penting bagi
kita untuk memiliki pandangan sejarah yang lebih besar dan penuh kontroversi
dan bahwa kita dapat melihat akhir dari awal dan bahwa hasil akhirnya akan
benar.
Sekarang
Yakub mengerti apa artinya menjadi korban penipuan. Ironisnya, Tuhan mengajari
Yakub tentang penipuannya sendiri melalui tipu daya Laban. Meskipun Yakub
sebagai “penipu” (Kej.27:12) tahu betul arti penipuan, dia terkejut Ketika dia
menjadi korban penipuan. Karena itu, dia mengajukan pertanyaan,”Apalah yang
telah kauperbuat kepada aku ini?”…Mengapakah engkau menipu aku?”.(Kej.29:25)
yang menunjukkan bahwa dia tahu penipuan itu salah.
22. Kemudian, Leah mulai memiliki
anak. Enam putra datang satu per satu, bersama dengan seorang putri. Empat
putra lainnya lahir dari dua selir/gundik Yakub.(Zilpa dan Bilha).
23. Pada akhir 14 tahun bekerja untuk
Laban agar menikahi putrinya:
Kejadian 29:15: Kemudian berkatalah Laban kepada Yakub:”Masakan karena
engkau adalah sanak saudaraku, engkau bekerja padaku dengan cuma-cuma?
Katakanlah kepadaku apa yang patut menjadi upahmu”. Yakub: “Aku mau bekerja
padamu 7 tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda.
Rabu: BERKAT KELUARGA (The Blessing of
the Family)
24. Setelah 14 tahun bekerja untuk Rahel
dan juga Leah, negosiasinya dengan Laban menghasilkan enam tahun lagi bekerja
untuknya, menerima domba dan kambing sebagai pembayarannya. Bagi Yakub—ini
merupakan beban, namun ini juga merupakan tahun-tahun yang paling berbuah.
Selama waktu itu, ia menjadi ayah dari sebelas
putra dan satu putri. Percaya atau tidak, kebanyakan dari mereka akan memiliki
nama mereka tertulis di gerbang Yerusalem Baru! (Wahyu 21:12).
25. Kisah anak-anak yang dilahirkan
Yakub dicatat dalam Kejadian 29:31-30:22.
Tuhan membuka kandungan Lea, dan dia memiliki seorang putera Ruben,
yang namanya mengandung kata kerja ra’ah yang berarti “melihat”. Karena Tuhan “melihat” bahwa dia tidak di
cintai oleh Yakub (Kej.29:31), anak ini adalah kompensasi atas rasa sakit dan
penderitaannya. Selain itu, dia memberi
nama Simeon, yang mengandung kata kerja shama’, “mendengar” kepada putera
keduanya, karena Tuhan telah “mendengar” (shama) kedalaman dan penghinaan rasa
sakitnya dan, karenanya, merasa kasihan padanya sama seperti Dia mendengar
penderitaan Hagar (Kej.29:33).
Anak laki2 Lea “Simeon” juga akan bergema bersama-sama anak laki2 Hagar
“Ismael” yang berarti “Tuhan telah mendengar”(Kej.16:11). Saat Lea melahirkan anak terakhirnya, dia
memanggilnya Yehuda, yang artinya “pujian”.
Lea tidak mengacu pada rasa sakitnya atau bahkan berkatnya lagi. Dia
hanya berfokus pada Tuhan dan memujiNya atas anugerah-Nya. Anehnya, hanya
ketika Lea tidak dapat melahirkan kembali maka Tuhan “mengingat” Rahel dan
membuka rahim Rahel.(Kej.30:22). Rahel,
isteri tercinta, harus menunggu 7 tahun setelah pernikahannya, dan 14 tahun
setelah pertunangannya dengan Yakub, untuk mendapatkan anak laki2 pertama
(Kej.29:18,27, bandingkan dengan Kej.30:25)
Dia memberinya nama “YUSUF” untuk menandakan bahwa Allah telah
“menghapuskan”(‘asaf’) aibku. dan akan menambahkan(‘yasaf’)
seorang anak laki2 lagi bagiku” (Kejadian 30:23,24).
Betapapun
salahnya beberapa tindakan ini, Tuhan masih dapat menggunakan tindakan ini, bahkan
jika Dia tidak memaafkannya, untuk menciptakan bangsa dari keturunan Abraham.
Kamis: YAKUB PERGI (Jacob leaves).
Dan putra terakhirnya (Yusuf)-- adalah nenek moyang Yesus.
>>Baca Kejadian 30:22,25 –
Tadinya Yakub pasif kepada penipuan yang dilakukan Laban terhadapnya.
Tetapi, saat kelahiran putra pertama Rahel yaitu Yusuf, Yakub akhirnya mencapai
tahun ke 14 “pelayanan” terhadap Laban (Kej.30:26), dan sekarang
mempertimbangkan untuk meninggalkan Laban kembali ke Tanah Perjanjian.
26. Dengan cara apa cerita ini
mengungkapkan bahwa tujuan Allah akan digenapi di surga dan di bumi terlepas
dari kelemahan dan kesalahan manusia?
27. Sangat menarik bahwa Yakub sangat
bersedia bekerja sama dengan rencana Laban. Penting untuk diperhatikan bahwa
Yakub sedang menunggu petunjuk Tuhan untuk hidupnya.
28. Laban dan anak-anaknya menjadi
bermusuhan dengan Yakub dan keluarganya. Jadi, di bawah arahan Allah, Yakub
melarikan diri, lagi-lagi menggunakan tipu daya. Kemudian, Yakub takut sebelum
bertemu Esau.
Akhirnya, Allah menyatakan diri-Nya dalam suatu
mimpi yang menenangkan Yakub yang dalam keadaan sedih.
Hal lain yang meyakinkan Yakub untuk menghadapi murka Esau adalah permusuhan
anak-anak Laban yang merasa bahwa Yakub telah menipu ayah mereka dari
kekayaannya.
29. Menarik untuk diperhatikan bahwa Abraham
menjadi ayah dari delapan anak laki-laki, hanya satu yang akan menjadi ayah
dari warisan yang dijanjikan. Kemudian, Ishak menjadi ayah dari dua putra;
sekali lagi, hanya satu dari putra-putra itu yang akan menjadi ayah dari
warisan itu.
Akhirnya, Yakub melahirkan 12 putra dan putri, dan putra-putranya
dicatat sebagai nenek moyang orang beriman.
Dua mentalitas telah dinyatakan melalui kontras antara Yakub dan Esau.…
Mengapa jenis orang yang diwakili oleh Yakub adalah orang-orang yang
menyenangkan Allah? Apakah semua nilai (all the values of Esau) Esau
(menikmati makanan enak, olahraga, kekuatan/stamina, cinta ayahnya) kurang
berharga daripada nilai-nilai yang dihargai Yakub (meditasi,
kelembutan, cinta ibunya)?
(Mengapakah jenis orang yang digambarkan
oleh Yakub adalah orang yang menyenangkan Allah?. Apakah semua yang
diterima Esau---kurang berharga daripada yang dilakukan oleh Yakub?.)
===================
Komentar
Posting Komentar