YUSUF, PANGERAN MESIR (PASSD12T2-2022)

 


            YUSUF PANGERAN MESIR (Joseph, Prince of Egypt)

Nast: “Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: “Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir”.(Kejadian 41:41).

 

1. Dalam pelajaran ini, kita sampai pada akhir kisah Yusuf. Yusuf adalah wazir/Perdana Menteri Mesir yang berkuasa, dan negara itu baru memasuki tujuh tahun kelaparan.

2. Ketika saudara-saudara Yusuf muncul di hadapannya untuk pertama kalinya, dia tidak tahu rias wajah/their makeup atau karakter mereka. Jadi, Yusuf mulai menerapkan sejumlah tes untuk melihat apakah karakter mereka telah berubah.

   [Saudara2nya sendiri akan membungkuk/bow di hadapannya tanpa mengetahui siapa dia (Kejadian 42).

   Saudara2 Yusuf akan merendahkan diri ketika Yusuf memaksa mereka untuk kembali dengan Benyamin (Kej.43), dan ketika keselamatan Benyamin terancam, mereka takut (Kej.44)—mereka akan memohon kasih karunia di hadapan orang yang berkuasa ini, yang mereka lihat “seperti Firaun”.

   Pada akhirnya, ketika Yusuf mengungkapkan identitasnya, mereka akan memahami bahwa, meskipun/terlepas dari apa yang telah mereka lakukan, Tuhan telah mendatangkan kebaikan dari semuanya itu.

  Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

   Perjalanan bolak balik mereka dari Yusuf kepada ayah mereka, dan rintangan yang mereka hadapi, membuat mereka mengingat tindakan jahat mereka kepada Yusuf dan ayah mereka, dan mereka menyadari kesalahan mereka terhadap Allah.

   Saudara2 Yusuf menjalani seluruh pengalaman itu sebagai suatu penghakiman Ilahi (a divine judgment). Namun kesimpulan emosional yang mengharukan, yang membuat semua orang menangis dan gembira, juga berisi pekabaran pengampunan bagi mereka, meskipun/terlepas dari tindakan2 kejahatan mereka yang tidak dapat dibenarkan.

 

Minggu: YUSUF BERKUASA (Joseph Rise To Power).

3. Setelah pendahuluan itu, menarik untuk memperhatikan tanggapan Firaun terhadap penafsiran Yusuf tentang mimpinya.   

   Dia tampaknya tidak peduli dengan Allah yang mengungkapkan kebenaran kepada Yusuf; tetapi, dia senang dengan rencana ekonomi yang disarankan Yusuf. Kemudian, tentu saja, Yusuf diangkat sebagai komandan kedua/the second in command, Perdana Menteri baru Mesir.

4. Apakah menurut Anda Allah ada hubungannya dengan keputusan Firaun untuk mengangkat Yusuf ke posisi itu? Tentu, pasti ada!

5. Beberapa kritikus mengklaim bahwa tidak ada bukti yang menyatakan bahwa orang Israel pernah berada di Mesir.

   Namun, hal itu terbukti tidak benar. Semakin banyak bukti-tak kentara/halus, tapi meyakinkan- telah ditemukan dalam penggalian2 di Mesir.

(More and more evidence─subtle, but convincing─is being found in excavations in Egypt”.

   Semua detail yang dilaporkan dalam ayat2 Alkitab sesuai dengan situasi historis Mesir pada saat itu. Secara politis, fakta bahwa Firaun menunjuk Yusuf sebagai perdana Menteri bukanlah hal yang aneh di Mesir kuno, di mana kasus perdana Menteri asing telah dibuktikan.

   Perkara perdana menteri asing dan bahkan orang Ibrani dibuktikan sepanjang sejarah Mesir. Tanggung jawab perdana menteri cukup besar; dia adalah administrator yang bertanggungjawab atas keadilan hukum dan pengelola tanah.

   Fakta bahwa Yusuf ditempatkan di seluruh negeri menegaskan bahwa perdana menteri ini milik Kerajaan Tengah atau Periode Menengah Kedua, Ketika pejabat ini dipilih berdasarkan kualitas kebijaksanaannya (Kej.41:39). Berbeda dengan periode lain, selama Periode Menengah Kedua dibawah pemerintahan Hyksos, perdana menteri paling berkuasa dan memberikan stabilitas paling tinggi meskipun masa pemerintahannya singkat.

   Penjelasan penobatan Firaun atas Yusuf sesuai dengan konteks Mesir.  “Cincin meterai”(Kej.41:42), yang disebut dalam kata Ibrani tabba’at, menunjuk pada meterai atau meterai Mesir, djeba’ot, sebuah kata yang berasal dari djeba’ yang berarti “jari” mengacu pada posisinya di sekitar jari. Cincin meterai ini memberikan wewenang penuh kepada Yusuf untuk menandatangani semua dokumen resmi atas nama raja.

   Istilah Ibrani shes, menunjuk pada “pakaian dari pada kain halus” (Kej.41:42), adalah bahasa Mesir yang mengacu pada kain lenan, merupakan kain utama yang digunakan untuk pakaian di Mesir kuno.  Rantai kalung di leher Yusuf (Kej.41:42) mengacu pada kerah yang digantungkan symbol Maat, symbol kesetaraan, yang mencirikan fungsi “perdana menteri”, kata Turki (berasal dari bahasa Arab) untuk kepala menteri kerajaan.

   Posisi “kedua”(Kej.41:43) dibuktikan di Mesir kuno sebagai gelar perdana Menteri, yang disebut “yang kedua dari raja.”

   Upacara perdana Menteri, yang memperlihatkan seseorang yang mengendarai kereta kuda, didahului oleh orang2 yang memanggil untuk mengundang perhatian atas iring-iringan yang akan lewat (Kej.41:43), juga merupakan kebiasaan Mesir.

   Kata ‘abrek (umumnya diterjemahkan “berlutut”) yang digunakan dalam teks kita bukanlah bahasa Ibrani, tetapi bahasa Mesir.  Dalam Bahasa Mesir, kata ‘abrek berarti “perhatian”, “memberikan jalan” (NIV). 

   Lebih lanjut, Firaun memberikan Yusuf nama kehormatan untuk menandai perbedaan khusus yang melekat pada fungsi barunya.  Nama Mesir yang diterima Yusuf, Zaphnath-Paaneah (Kej.41:45), sesuai dengan transliterasi Mesir berikut: dif n t’ pw ‘nkh, yang berarti “makanan dari tanah ini, ini adalah kehidupan”/--- “food of the land, this is life.”―

6. Selain menerima posisi tanggung jawab yang tinggi ini, Yusuf diberi seorang istri Mesir (Asnat, anak Potifera, imam di On) yang melahirkan baginya dua putra, Manasye dan Efraim.

   [Yusuf memiliki 2 putera yang namanya menunjukkan pengalaman Yusuf tentang pemeliharaan Allah, yang telah mengubah ingatan rasa sakit menjadi sukacita (Manasye) dan penderitaan sebelumnya kedalam keberhasilan (Efraim).

   Sungguh contoh yang ampuh tentang bagaimana Tuhan mengubah beberapa hal buruk menjadi sesuatu yang sangat baik.]

   Allah telah membuktikan, sekali lagi, bahwa Dia dapat mengubah kejahatan menjadi kebaikan. (Lihat Roma 8:28.)

7. Apakah kadang-kadang mungkin/possible bagi kita di dunia yang sangat jahat untuk mengubah kejahatan menjadi baik?

 

Senin: YUSUF MENEMUI SAUDARA-SAUDARANYA (Joseph Confronts His Brothers).

8. Ketika saudara-saudara itu tiba di Mesir untuk pertama kalinya, Yusuf mengenali mereka; tetapi, mereka tidak mengenali dia atau suaranya. Dia berbicara melalui seorang penerjemah dan berpura-pura tidak mengerti mereka, padahal sebenarnya dia mengerti semua yang mereka katakan satu sama lain.

9. Baca Kejadian 42. Yusuf menuduh saudara-saudaranya sebagai mata-mata, dan mereka menjelaskan situasi mereka kepadanya melalui seorang penerjemah.

   Yusuf menjelaskan bahwa dia tidak akan percaya apa yang mereka katakan kepadanya sampai adik laki-laki mereka dibawa sehingga dia bisa melihatnya.

   Setelah memenjarakan mereka selama tiga hari, Yusuf membebaskan mereka dan memberi tahu mereka bahwa mereka tidak akan diberi makanan lagi kecuali Benyamin datang bersama mereka.

   “Tiga hari pengurungan adalah hari-hari kesedihan yang pahit dengan anak2 Yakub. Mereka merenungkan jalan yang salah di masa lalu, terutama kekejaman mereka terhadap Yusuf.

   Mereka tahu jika mereka dihukum karena menjadi mata-mata, dan mereka tidak dapat membawa bukti untuk membersihkan nama mereka sendiri, mereka semua harus mati, atau menjadi budak.  Mereka meragukan apakah ada upaya yang mungkin dilakukan oleh salah satu dari mereka yang akan menyebabkan ayah mereka menyetujui agar Benyamin  pergi darinya, setelah kematian yang kejam, yang diderita oleh Yusuf. Mereka menjual Yusuf sebagai budak, dan mereka takut bahwa Tuhan merancang untuk menghukum mereka dengan membuat mereka menderita untuk menjadi budak. Yusuf menyadari bahwa ayahnya dan keluarga saudara2nya menderita karena kekurangan makanan, dan dia yakin bahwa saudara2nya telah bertobat dari perlakukan kejam mereka terhadapnya, dan bahwa mereka tidak akan memperlakukan Benyamin sebagaimana mereka telah memperlakukan dia.”

      Ellen G.White, Spritual Gifts, jld.3 hlm.155,156.

 

TAMBAHAN:

   Benyamin (bahasa Ibrani: בִּנְיָמִין‎ Binyamin, Binyāmîn, "anak kesayangan, anak tangan kanan", ben: anak; yamin: tangan kanan; bahasa Inggris: Benjamin) adalah anak bungsu Yakub dari Rahel istri yang paling dikasihinya. Saudaranya seibu yang lebih tua adalah Yusuf.

   Benyamin adalah satu-satunya anak Yakub yang dicatat lahir di tanah Kanaan, yaitu di Betlehem—Kej.35:16,19 (yang kelak merupakan tempat kelahiran Yesus Kristus—Mikha 5:1,Mts.2:1).   

   Ia berusia paling sedikit 7 tahun lebih muda daripada Yusuf. Ketika ia lahir, ibunya meninggal dunia karena proses kelahirannya yang amat sulit. Karena itu, bayi kecil ini dinamai ibunya Ben-Oni yang berarti "anak kedukaan", tetapi ayahnya menamainya Benyamin, yang berarti "anak tangan kanan" (anak kesayangan)—Kej.35:18.

   Benyamin menurunkan suku Benyamin, salah satu dari kedua belas suku Israel yang mendapatkan tanah warisan di tanah Kanaan. Keturunan Benyamin yang terkemuka antara lain:

   Saul, raja Israel yang pertama. 1 Sam.9:16-17.

   Paulus pada masa Perjanjian Baru. Fil.3:5.

10. Ujian Yusuf berikutnya terhadap saudara-saudaranya datang ketika dia mengembalikan uang mereka ke dalam karung mereka bersama dengan biji-bijian/gandum yang mereka butuhkan untuk menghidupi dan memberi makan keluarga mereka.

11. Kita tidak tahu persis berapa lama gandum yang mereka bawa kembali ke Kanaan dapat mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Tapi, saatnya tiba ketika mereka kehabisan biji-bijian/gandum lagi.

   Sangat sulit bagi Yakub untuk setuju mengizinkan Benyamin pergi ke Mesir. Dia merasa yakin bahwa dia tidak akan pernah melihat anaknya lagi jika Benyamin pergi ke Mesir.

12. Akhirnya, Yehuda memohon padanya dan berkata bahwa dia akan menawarkan nyawanya sendiri menggantikan nyawa Benyamin, dan Yakub setuju.

   Kita perlu mengingat bahwa pada saat itu, Yehuda adalah ayah dari dua putra yang telah meninggal atau terbunuh; putra ketiga membesarkan anak-anaknya sendiri.

   Yehuda juga ayah dari kedua menantu perempuannya, Tamar, dua putra. Istri pertama Yehuda sudah meninggal.

13. Jadi, 10 anak Yakub kembali ke Mesir dengan saudara mereka Benyamin untuk mendapatkan lebih banyak gandum.

 

Selasa: YUSUF DAN BENYAMIN.

   Kunjungan ke Mesir ini tampaknya sepenuhnya/secara keseluruhan berorientasi pada kehadiran Benyamin.

   Kej.43:1-34 :v.2- (Krn.hebat sekali kelaparan) ayah mereka berkata: Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita. V.8-Yehuda kepada ayahnya:”Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku…v.9-Akulah yang menanggung dia..v.12.dan bawalah uang 2x lipat dan kembalikan uang yang dikembalikan ke mulut karung. V.23-dikeluarkanlah Simeon.

V.34-hidangan bagi Benyamin 5x lebih banyak dari pada setiap orang yang lain.

14. Ketika mereka tiba kembali di Mesir gantinya dituduh mencuri kembali uang mereka, mereka diyakinkan dan diundang ke perjamuan di kediaman khusus Yusuf.

   Untungnya, tidak ada saudara2 yang mengeluh/complained tentang Benjamin yang disukai/favored (Yusuf) pada kesempatan itu.

   Menurut Anda mengapa Yusuf mengatur agar Benyamin diberi makanan lima kali lebih banyak daripada saudara-saudara lainnya?

    Dengan cara menganakmaskan Benyamin itu [porsi besar makanan] dia [Yusuf] berharap untuk memastikan apakah saudara bungsu itu diperlakukan dengan rasa cemburu dan kebencian yang telah dimanifestasikan terhadap dirinya sendiri.   

   Masih mengira bahwa Yusuf tidak mengerti bahasa mereka, saudara-saudara dengan bebas berbicara satu sama lain; dengan demikian ia memiliki kesempatan yang baik untuk mempelajari perasaan mereka yang sebenarnya. Tetap saja dia ingin menguji mereka lebih jauh, dan sebelum keberangkatan mereka, dia memerintahkan agar cangkir/cawan minumannya yang terbuat dari perak itu disembunyikan di dalam karung yang termuda/anak bungsu.”

         —Ellen G. White, Patriarchs and Prophets* 228.2-229.0.

 

Rabu: PIALA PERAK (Divination Cup)

15. Yusuf mempunyai satu ujian lagi untuk saudara-saudaranya, piala perak yang disembunyikan di dalam karung Benyamin.

   Kej.44:1-34 v.12-Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kpd yang bungsu; maka kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin.

   v.18-Lalu tampillah Yehuda mendekatinya  dan berkata (kpd.Yusuf) :”Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini  mengucapkan sepatah kata…

16. Yusuf menggunakan cawan ramalan/piala perak itu  tidak berarti bahwa dia percaya pada kuasanya/kekuatannya.

   Kej.44:15 Yusuf: “Perbuatan apakah yang telah kamu lakukan ini?” dia berkata. "Tidakkah kamu tahu bahwa seorang yang seperti aku ini pasti dapat menelaah?"

   Yusuf telah bermaksud untuk menarik dari mereka pengakuan atas dosa mereka.

   “Ia tidak pernah mengaku bahwa ia mempunyai kuasa untuk mengetahui perkara2 yang tersembunyi, tetapi ia ingin agar mereka percaya bahwa ia dapat membaca rahasia kehidupan mereka”. Ellen G.White, Alfa dan Omega,jld.1,hlm.266.

17. Mungkin bukti yang kuat bahwa saudara-saudara telah berubah adalah permohonan Yehuda yang sungguh-sungguh agar ia diambil sebagai budak dan mengizinkan Benyamin kembali ke ayahnya alih-alih/gantinya Benyamin ditahan di penjara.

   Ini mungkin mengingatkan kita pada fakta bahwa seekor domba jantan ditangkap di semak-semak sebagai suatu pengganti bagi Ishak. (Kejadian 22:13).  (Sama seperti domba jantan yang telah dikorbankan “sebagai ganti” dari Ishak yang tidak bersalah)

 (> Kejadian 22:13).  Yehuda menampilkan dirinya sebagai korban pengganti, yang tujuannya untuk mengatasi “celaka” yang akan menghancurkan ayahnya.(Kej.44:34).

 

Kamis: “AKULAH YUSUF, SAUDARAMU” (I am Joseph Your Brother).

18. Peristiwa puncak dari keseluruhan cerita ini, titik fokusnya, ditemukan dalam Kejadian 45.

    Kejadian 45:1-28: v.3-8 “Dan Yusuf berkata kepada saudara2nya: “Akulah Yusuf ! Masih hidupkah bapa?”. Tetapi saudara2nya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kpd.saudara2nya itu: “Marilah dekat-dekat”….”Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Karena telah 2 tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama 5 tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.  Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.  Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.”

   v.17-Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: “Katakanlah kpd.saudara2mu—muatilah binatang2mu dan pergilah ke tanah Kanaan, v.18.jemputlah ayahmu dan seisi rumahmu…

   v.28 Kata Yakub: “Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati.”

19. Apa yang mengubah saudara-saudara itu? Apakah itu hanya masalah waktu? Apakah penderitaan yang mereka alami?

   “Selama bertahun-tahun sejak Yusuf dipisahkan dari saudara-saudaranya, anak-anak Yakub ini telah berubah karakter.  Iri, gejolak amarah, menipu, rasa kejam, dan dendam mereka telah berlalu; tetapi sekarang, ketika diuji oleh kesulitan, mereka terbukti tidak mementingkan diri sendiri, setia satu sama lain, setia kepada ayah mereka, dan, mereka sendiri yang masih usia pertengahan/pria paruh baya, tunduk pada otoritasnya”.

      ―Ellen G. White, Patriarchs and Prophets* 225.3.

    “Yakub berusia 120 tahun pada saat kematian ayahnya (Kejadian 25:26).  Sepuluh tahun kemudian, pada usia 130 tahun, dia berdiri di hadapan Firaun (Kejadian 47:9).

   Pada waktu itu Yusuf telah menjadi gubernur Mesir selama sembilan tahun (Kejadian 45:11).

   Oleh karena itu, Yakub berusia 121 tahun ketika Yusuf dipromosikan pada usia 30 tahun (Kejadian 41:46), dan 108 tahun ketika Yusuf dijual pada usia 17 tahun (Kejadian 37:2).

   Akibatnya, Ishak berusia 168 tahun ketika Yusuf dijual sebagai budak.

   Karena peristiwa tragis ini terjadi ketika Yakub tinggal di Hebron bersama ayahnya yang sudah lanjut usia (Kejadian 37:14), Ishak menyaksikan kesedihan Yakub dan selamat dari peristiwa itu selama 12 tahun.”   ―Nichol, F. D. (Ed.). (1978). Article on Genesis 35:28. The Seventh-day Adventist Bible Commentary,* vol. 1, 421. Review and Herald Publishing Association.

    Sepuluh bersaudara itu selamat dari berbagai ujian Yusuf, membuktikan bahwa mereka sebenarnya telah berubah. Apa yang harus kita pelajari dari keseluruhan cerita ini?

     (Kita pun mendapat ujian dari Tuhan –dan juga adanya penghakiman Allah).

 

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.