SANGAT PANAS (PASSD05T03-2022)
SANGAT PANAS (Extreme Heat).
1.Sementara kita melanjutkan pelajaran kita, pertimbangkanlah ini: Saat isteri penulis Kristen terkenal C.S. Lewis sedang sekarat (hampir mati), Lewis telah menulis : Bukannya saya (saya pikir) dalam bahaya besar untuk berhenti percaya pada Allah. Bahaya yang sebenarnya adalah memercayai hal-hal yang mengerikan tentang Dia (Allah). Kesimpulan yang saya takuti bukanlah ‘Jadi, tidak ada Allah samasekali’, tetapi ‘Jadi, seperti inilah sesungguhnya Allah itu”—A Grief Observed, hlm.6,7.
2. Apa gambaran kita tentang Allah?
Bagaimana seharusnya kita merespons ketika keadaan menjadi sangat sulit?
Patah semangat? Atau, bahkan putus asa? Cawan lebur macam apa yang Allah
tempatkan bagi kita? Kesulitan macam apa yang akan kita hadapi ketika masa
kesusahan itu tiba?
Ketika hal-hal menjadi sangat menyakitkan (pain), beberapa dari kita
menolak(reject) Allah sepenuhnya. Bagi
orang lain seperti Lewis, ada godaan untuk mengubah pandangan kita tentang
Allah dan membayangkan segala macam hal buruk tentang Dia(Allah).
Pertanyaannya adalah, seberapa panaskah itu bisa terjadi (dalam cawan
lebur)?.
Seberapa panaskah Allah rela untuk mengambil risiko menempatkan umat-Nya
untuk mewujudkan tujuan akhir-Nya membentuk kita menjadi “gambar Anak-Nya?”
3. Allah telah menciptakan kita
masing-masing sebagai anak-Nya. Dia
bahkan menganggap Setan sebagai anak-Nya, makhluk-Nya/His creature. Dia
mengasihi kita masing-masing. Jadi, mengapa kita perlu melewati masa-masa
sulit di bumi ini untuk mempersiapkan kita untuk suatu alam semesta
tanpa dosa atau kesulitan?
Minggu: ABRAHAM DALAM CAWAN LEBUR
(Abraham in the Crucible).
4. Contoh utama dalam pelajaran ini
adalah kisah Abraham, sebagaimana dicatat dalam Kejadian 22, membawa putranya
ke Gunung Moria dan bersiap untuk mempersembahkannya sebagai korban kepada Allah.
Kejadian 22:1-8 v1…Allah mencoba Abraham. v.2 Firman-Nya:”Ambillah
anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah
Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu
gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”.v.4 Ketika pada hari ketiga Abraham
melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh (Bagaimana
dia tahu “tempat” itu dari jauh?).
v.5 kepada kedua bujangnya: “Tinggallah
kamu di sini dengan keledai ini….kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali
kepadamu.v-7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Di sini sudah ada
api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?. v.8
“Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.”
Dapatkah Anda bayangkan bagaimana perasaan Abraham?
Ini merupakan gagasan yang memuakkan/menjijikkan dimana Allah yang suci
meminta Anda mengorbankan putera Anda sendiri.
Bagaimana janji2 Allah tentang suatu warisan (inheritance)/keturunan. Tanpa
putranya, janji itu akan hilang.
--Sulit bagi kita sebagai orang Kristen
yang bermoral –membayangkan dimana Allah meminta Abraham untuk melakukan hal
itu.
5. Jelas bahwa Allah tahu persis apa yang akan terjadi sampai akhir
pengalaman ini. Jadi, mengapa itu perlu? Apakah para malaikat tahu? Ada
beberapa aspek yang perlu kita perhatikan dengan cermat: (1) Bagaimana
pengalaman ini memengaruhi Abraham dan imannya? (2) Bagaimana tanggapan Ishak?
Dan bagaimana pengaruhnya terhadap imannya? (3) Apa yang seharusnya dipelajari
oleh semua orang Israel dan juga semua orang Kristen di zaman kita dari cerita
ini? dan (4) Apa yang seharusnya dipelajari oleh seluruh alam semesta yang
memandang?
Mari kita lihat penjelasan ekstensif dari pengalaman ini yang
diberikan oleh Ellen G. White.
“Kesedihan/penderitaan yang ia derita selama hari-hari ujian/pencobaan
yang gelap dan hebat itu, dibiarkan terjadi kepadanya, agar dia dapat mengerti
dari pengalamannya sendiri sesuatu mengenai kebesaran dari pada pengorbanan
yang diadakan oleh Allah yang Mahakuasa/yang tak terbatas itu untuk penebusan
manusia.”—Alfa dan Omega, jld.1,hlm.173.
Ini hanyalah sebuah ujian—Allah tidak pernah bermaksud
agar Abraham membunuh puteranya. Ini
menyoroti tentang cara dimana Allah terkadang bekerja. Allah mungkin meminta kita untuk melakukan
sesuatu yang Dia tidak pernah ingin kita selesaikan (untuk pergi ke suatu
tempat yang Dia tidak pernah ingin kita tuju).
Kunci untuk bertahan hidup dan belajar dari Abraham ialah: dia
mengenal suara Allah. (Bagaimana Anda mengetahui suara Allah? Bagaimana
Anda tahu, kapan Allah berbicara kepada Anda? Apakah cara Dia mengomunikasikan
kehendak-Nya kepada Anda?).
Baca Roma 8:32--“He that spared not His own Son, but delivered Him up
for us all, how shall He not with Him also freely give us all things?”
Karena Abraham telah menunjukkan kurangnya iman dalam janji-janji Allah,
Setan menuduhnya di hadapan para malaikat dan di hadapan Allah telah gagal
untuk memenuhi syarat-syarat perjanjian, dan karenanya tidak layak atas
berkat-berkatnya.
Jadi, Allah ingin membuktikan kesetiaan hamba-Nya (Abraham) di
hadapan seluruh surga, untuk menunjukkan
ketaatannya yang sempurna.
Senin: ISRAEL YANG PATUH
(Wayward Israel)= tidak patuh,bertingkah.
6. Kisah lain yang sangat menarik dalam
Kitab Suci tentang topik “panas luar biasa/extream heat/sangat panas” adalah kisah
Hosea. Apa yang Allah ingin kita pelajari dari kisah itu? (Keluarga Hosea
adalah sbg.gambaran Israel yang tidak setia).
Hosea 1:2-8 v-2 “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan
peranakkanlah anak2 sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan
membelakangi Tuhan”(your wife will be unfaithful).
v.4.”Berilah nama Yizreel kepada anak itu(lk2),…v6…melahirkan
seorang anak perempuan. “Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu,
sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan
mengampuni mereka.”
v.9-“Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu(lk2), sebab kamu
ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu.”
Ada beberapa pelajaran dari kisah Hosea. Gomer, isterinya melarikan diri
dan memiliki anak dari pria lain/from other men.
Allah memanggil Hosea untuk mengambil isterinya kembali dan menunjukkan
cintanya kepadanya lagi. Cerita ini dimaksudkan sebagai satu perumpamaan
tentang Allah dan Israel.
Artinya: Bangsa Israel telah meninggalkan Allah dan melacurkan diri
secara rohani kepada dewa2 lain, tetapi Allah masih mengasihi mereka.
Metode2 apakah yang digunakan Allah untuk menarik Israel kembali
kepada-Nya? (Hosea 2:1-12)
Cerita ini memunculkan 2 issue penting
yang kita alami ketika Allah membawa kita kepada pertobatan:
1. Berisiko bahwa
kita tidak menyadari bahwa Allah sedang bekerja. Contoh:
Ketika Israel mengalami pengalaman2 yang sulit dan menyakitkan—mungkin sulit
bagi mereka menyadari bahwa Allah bekerja untuk keselamatan mereka. Misalnya:
Ketika jalan kita terhalang oleh duri2 tajam sehingga kita tidak tahu ke mana
kita pergi.(Hosea 2:6). Bisakah Bapa kita berada di tengah2 semua itu?. Yang benar adalah bahwa: Apapun yang kita
rasakan, Allah selalu bekerja untuk membawa kita kepada pertobatan, karena Dia
sangat mengasihi kita.
2. Berisiko bahwa kita
salah paham tentang Allah ketika Dia sedang bekerja. Mungkin kita
menyadari bhw Allah sedang bekerja tetapi kita tidak menyukai apa yang Dia
lakukan. Mudah untuk menyalahkan Allah
karena kejam, tidak campur tangan/tidak peduli.
Namun, Allah selalu bekerja untuk memperbarui kembali kita melalui
perjanjian kasih-Nya.
Selasa: BERTAHAN
MELALU MENYEMBAH
(Surviving Through Worship).
7. Contoh lain yang perlu kita
perhatikan ketika berbicara tentang orang-orang yang mengalami masa-masa sulit
dalam Alkitab tentu saja adalah kisah Ayub. Apa penyebab
penderitaan Ayub? Apakah itu Allah? Apakah itu kesempatan?/chance Apakah itu
Setan?
Ayub 1:6-2:10: 6 “Pada suatu hari datanglah anak2 Allah (heavenly
beings) menghadap Tuhan dan di antara mereka datanglah juga Iblis.7.Maka
bertanyalah Tuhan kepada Iblis: “Darimana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada
Tuhan: “Dari perjalananan mengelilingi dan menjelajah bumi. 8.”Apakah
engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi
seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi
kejahatan.” 9.”Apakah dengan tidak mendapat apa2 Ayub takut akan
Allah?...12.”Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah
engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.”
20.Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya,
kemudian sujudlah ia dan menyembah,
22.Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah
berbuat yang kurang patut.
Ayub 2:1 Pada suatu hari datanglah anak2 Allah menghadap Tuhan dan di antara
mereka datang juga Iblis untuk menghadap Tuhan.
3.”Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub?.
7.Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub denegan
barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. 10.Tetapi jawab
Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila!.
Allah yang membuat Ayub menjadi subyek untuk diperiksa (a subject of
examinantion)-bukan iblis.
Allah membuat Ayub menjadi perhatian Iblis.
Di bumi, Ayub sama sekali tidak tahu seberapa panas cawan leburnya
nanti. Bukan Allah yang menyebabkan penderitaan Ayub, tetapi Iblis. Allah lah
yang memberikan izin kepada Iblis untuk menghancurkan harta benda, anak2 dan
Kesehatan fisik Ayub.
Kita bisa menanggapi penderitaan yang seperti itu dengan 2 cara: Bisa
menjadi pahit dan marah—berpaling dari Allah yang kita Yakini kejam/tidak ada
atau kita bisa berpegang lebih teguh pada Allah lebih erat.
Bagaimana Ayub menangani malapetakanya?: -tinggal di hadirat
Allah dan menyembah Dia (worshiping Him)
Dalam Ayub 1:20,21 –Ada 3 aspek penyembahan
yang dapat membantu Ketika dalam penderitaan:
1. Menerima
ketidakberdayaannya dan mengakui tidak memiliki klaim atas apa pun.(Ayub 1:21).
2. Mengakui bahwa
Allah masih memegang kendali penuh (still in total control).(Ayub 1:21).
3. Menegaskan
kembali kepercayaannya dalam kebenaran
Allah. “Terpujilah nama Tuhan” (Ayub 1:21).
Rabu: BERTAHAN
MELALUI PENGHARAPAN
(Surviving Through Hope).
8. Paulus juga
mengalami serangkaian masalah yang luar biasa, hanya sedikit yang kita ketahui
secara detail; Paulus menyebutkan pengalaman-pengalaman itu sambil lalu dalam 2
Korintus 1 dan 11.
Sebagai rasul pilihan Allah, Paulus telah banyak menderita, namun Paulus
tidak hancur (was not crushed).
Baca 2 Kor.1:8,9 –Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu
besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal
itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri,
tetapi hanya kepada Allah yang membangkitakan orang-orang mati”.
9. Dan bagaimana Paulus menanggapi semua
masalah itu?
2 Korintus 11:23-29. Ini =
daftar kesulitan Paulus.
(lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di penjara; didera di luar
batas; kerap kali dalam bahaya maut; 5x disesah orang Yahudi, setiap kali 40
kurang satu pukulan, 3x aku di dera (beaten with rod), 1x dilempari
dengan batu, 3x mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di
tengah laut, sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari
pihak orang2 Yahudi dan bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun,
bahaya di tengah laut, bahaya dari pihak saudara2 palsu, banyak berjerih lelah
dan bekerja berat; kerap kali tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali
berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,…dst…)
10. Jika Anda merasa telah melalui
banyak kesulitan dan perjuangan/Cawan lebur yang sangat ekstrem, apakah
itu membuat Anda lebih simpatik dan lebih membantu orang lain yang sedang bergumul/struggling?
Apakah teladan Abraham, Ayub, Hosea, dan Paulus membantu kita?
Kamis: SANGAT PANAS (Extreme Heat)
Selama kwartal ini, kepada kita telah diberikan banyak contoh dari Cawan
lebur yang Allah gunakan untuk membawa kemurnian (purity) dan keserupaan dengan
Kristus dalam hidup kita.(Christlikeness to our lives). Namun melihat contoh2
ini, mungkin ada beberapa orang yang menyimpulkan bahwa Allah itu adalah
pemberi tugas yang berat dan menuntut.
11. Setelah mempertimbangkan pengalaman2
keempat orang ini, dapatkah Anda mengembangkan gagasan bahwa Allah adalah
pemberi tugas/pengawas yang keras/berat dan menuntut? Apakah Allah terkadang terlihat seperti
pengganggu?/like a bully?
Memang benar bahwa selama hidup di bumi yang penuh dosa ini, kita hanya
mengerti sedikit mengapa sesuatu terjadi.
Di surga kita akan mengerti lebih banyak lagi.
12. Paulus telah mengenali/menyadari
kemungkinan ini dan kata-katanya adalah:
1 Kor.4:5 “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu
sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam
kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati….
1 Kor.13:12 “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran
yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna, seperti aku sendiri dikenal.”
13. Apa yang disarankan oleh kata-kata
dari Yesaya ini tentang bagaimana kita harus menanggapi peleburan di mana Allah
menempatkan kita? (Yes.43:1-3)
Dalam ayat 2, Allah berkata bahwa umat-Nya akan melewati air dan melalui
api. Ini adalah kiasan/figurative dari
bahaya2 ektrim—tetapi mungkin hal itu mengisyaratkan penyeberangan Laut Merah
dan Yordan—yang keduanya merupakan masa2 yang menakutkan—namun itu adalah masa2
yang membuka jalan menuju satu kehidupan baru. (Ingat Mazmur 23.)
Kita dapat meringkas apa yang telah kita pelajari
tentang cawan lebur Allah dalam 3 cara:
1. Panas Allah yang
luar biasa bertujuan
bukan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk menghancurkan dosa kita.
2. Panas Allah yang
luar biasa: Bukan untuk membuat kita sengsara (miserable), tetapi untuk membuat
kita murni (pure), sebagaimana kita saat diciptakan.
3. Pemeliharaan
Allah bagi kita melalui segala hal adalah konstan dan lembut/tender—Dia tidak
pernah meninggalkan kita, apa pun yang terjadi pada kita.
14. Persiapan
terbaik untuk penderitaan adalah melihat minggu terakhir kehidupan Kristus di
bumi ini.
Pikirkan apa yang Dia derita demi kita. Jika Yesus Kristus akan menjadi
Teladan kita, apa yang harus kita harapkan saat kita semakin dekat dengan
saat-saat terakhir pencobaan dan kesulitan yang berasal dari Setan?
15. Pelajaran ini berfokus pada
kehidupan dan pengalaman 5 contoh hebat dari Perjanjian Lama dan Baru Abraham,
Hosea, Ayub, Paulus, dan Yesus Kristus.
Menurut
Anda apa yang Allah maksudkan agar kita belajar dari pengalaman-pengalaman itu? Berapa
banyak pendidikan yang Allah maksudkan bagi kita dari pengalaman-pengalaman itu
untuk manfaat/kepentingan (benefit) alam semesta yang memandang bahkan lebih
dari untuk kita?
16. Panduan belajar Alkitab kita
berfokus pada apa yang seharusnya kita pelajari di bumi ini dari
pengalaman-pengalaman ini. Namun, Ellen White tampaknya menyarankan bahwa poin
terpenting seharusnya adalah apa yang Allah coba ajarkan kepada alam semesta
yang memandang.
17. Tidak ada tempat lain dalam sejarah
dunia kita yang pernah diminta oleh Allah untuk mengalami pengalaman seperti
yang dialami Abraham. Apa yang seharusnya kita pelajari dari peristiwa nubuatan
yang unik dalam sejarah dunia ini?
18. Apa yang telah kita pelajari dari
pelajaran ini? Apakah pengalaman-pengalaman ini begitu luar biasa sehingga
tidak akan pernah ada lagi yang seperti itu? Apakah kita siap untuk apa pun
yang Setan lemparkan kepada kita saat akhir dunia mendekat?
==============0===========
Komentar
Posting Komentar