SANGAT PANAS (PASSD05T03-2022)

 


SANGAT PANAS (Extreme Heat).

   Ayat: “Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya.”(Yesaya 53:10).

 

1.Sementara kita melanjutkan pelajaran kita, pertimbangkanlah ini: Saat isteri penulis Kristen terkenal C.S. Lewis sedang sekarat (hampir mati), Lewis telah menulis : Bukannya saya (saya pikir) dalam bahaya besar untuk berhenti percaya pada Allah. Bahaya yang sebenarnya adalah memercayai hal-hal yang mengerikan tentang Dia (Allah). Kesimpulan yang saya takuti bukanlah ‘Jadi, tidak ada Allah samasekali’, tetapi ‘Jadi, seperti inilah sesungguhnya Allah itu”—A Grief Observed, hlm.6,7.

2. Apa gambaran kita tentang Allah? Bagaimana seharusnya kita merespons ketika keadaan menjadi sangat sulit?

   Patah semangat? Atau, bahkan putus asa? Cawan lebur macam apa yang Allah tempatkan bagi kita? Kesulitan macam apa yang akan kita hadapi ketika masa kesusahan itu tiba?

   Ketika hal-hal menjadi sangat menyakitkan (pain), beberapa dari kita menolak(reject) Allah sepenuhnya.  Bagi orang lain seperti Lewis, ada godaan untuk mengubah pandangan kita tentang Allah dan membayangkan segala macam hal buruk tentang Dia(Allah).

   Pertanyaannya adalah, seberapa panaskah itu bisa terjadi (dalam cawan lebur)?.

   Seberapa panaskah Allah rela untuk mengambil risiko menempatkan umat-Nya untuk mewujudkan tujuan akhir-Nya membentuk kita menjadi “gambar Anak-Nya?”

3. Allah telah menciptakan kita masing-masing sebagai anak-Nya.   Dia bahkan menganggap Setan sebagai anak-Nya, makhluk-Nya/His creature. Dia mengasihi kita masing-masing. Jadi, mengapa kita perlu melewati masa-masa sulit di bumi ini untuk mempersiapkan kita untuk suatu alam semesta tanpa dosa atau kesulitan?

 

Minggu: ABRAHAM DALAM CAWAN LEBUR

(Abraham in the Crucible).

4. Contoh utama dalam pelajaran ini adalah kisah Abraham, sebagaimana dicatat dalam Kejadian 22, membawa putranya ke Gunung Moria dan bersiap untuk mempersembahkannya sebagai korban kepada Allah.

   Kejadian 22:1-8 v1…Allah mencoba Abraham. v.2 Firman-Nya:”Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”.v.4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh (Bagaimana dia tahu “tempat” itu dari jauh?).

v.5 kepada kedua bujangnya: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini….kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.v-7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?. v.8 “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.”

   Dapatkah Anda bayangkan bagaimana perasaan Abraham?

   Ini merupakan gagasan yang memuakkan/menjijikkan dimana Allah yang suci meminta Anda mengorbankan putera Anda sendiri.  Bagaimana janji2 Allah tentang suatu warisan (inheritance)/keturunan. Tanpa putranya, janji itu akan hilang.

--Sulit bagi kita sebagai orang Kristen yang bermoral –membayangkan dimana Allah meminta Abraham untuk melakukan hal itu.

   5. Jelas bahwa Allah tahu persis apa yang akan terjadi sampai akhir pengalaman ini. Jadi, mengapa itu perlu? Apakah para malaikat tahu? Ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan dengan cermat: (1) Bagaimana pengalaman ini memengaruhi Abraham dan imannya? (2) Bagaimana tanggapan Ishak? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap imannya? (3) Apa yang seharusnya dipelajari oleh semua orang Israel dan juga semua orang Kristen di zaman kita dari cerita ini? dan (4) Apa yang seharusnya dipelajari oleh seluruh alam semesta yang memandang?

   Mari kita lihat penjelasan ekstensif dari pengalaman ini yang diberikan oleh Ellen G. White.

   “Kesedihan/penderitaan yang ia derita selama hari-hari ujian/pencobaan yang gelap dan hebat itu, dibiarkan terjadi kepadanya, agar dia dapat mengerti dari pengalamannya sendiri sesuatu mengenai kebesaran dari pada pengorbanan yang diadakan oleh Allah yang Mahakuasa/yang tak terbatas itu untuk penebusan manusia.”—Alfa dan Omega, jld.1,hlm.173.

   Ini hanyalah sebuah ujian—Allah tidak pernah bermaksud agar Abraham membunuh puteranya.  Ini menyoroti tentang cara dimana Allah terkadang bekerja.  Allah mungkin meminta kita untuk melakukan sesuatu yang Dia tidak pernah ingin kita selesaikan (untuk pergi ke suatu tempat yang Dia tidak pernah ingin kita tuju).  Kunci untuk bertahan hidup dan belajar dari Abraham ialah: dia mengenal suara Allah. (Bagaimana Anda mengetahui suara Allah? Bagaimana Anda tahu, kapan Allah berbicara kepada Anda? Apakah cara Dia mengomunikasikan kehendak-Nya kepada Anda?).

   Baca Roma 8:32--“He that spared not His own Son, but delivered Him up for us all, how shall He not with Him also freely give us all things?”

   Karena Abraham telah menunjukkan kurangnya iman dalam janji-janji Allah, Setan menuduhnya di hadapan para malaikat dan di hadapan Allah telah gagal untuk memenuhi syarat-syarat perjanjian, dan karenanya tidak layak atas berkat-berkatnya.

   Jadi, Allah ingin membuktikan kesetiaan hamba-Nya (Abraham) di hadapan seluruh surga, untuk menunjukkan  ketaatannya  yang sempurna.

 

Senin: ISRAEL YANG PATUH 

(Wayward Israel)= tidak patuh,bertingkah.

6. Kisah lain yang sangat menarik dalam Kitab Suci tentang topik “panas luar biasa/extream heat/sangat panas” adalah kisah Hosea. Apa yang Allah ingin kita pelajari dari kisah itu? (Keluarga Hosea adalah sbg.gambaran Israel yang tidak setia).

   Hosea 1:2-8 v-2 “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak2 sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi Tuhan”(your wife will be unfaithful).

  v.4.”Berilah nama Yizreel kepada anak itu(lk2),…v6…melahirkan seorang anak perempuan. “Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.”

  v.9-“Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu(lk2), sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu.”

   Ada beberapa pelajaran dari kisah Hosea. Gomer, isterinya melarikan diri dan memiliki anak dari pria lain/from other men.

   Allah memanggil Hosea untuk mengambil isterinya kembali dan menunjukkan cintanya kepadanya lagi. Cerita ini dimaksudkan sebagai satu perumpamaan tentang Allah dan Israel.

   Artinya: Bangsa Israel telah meninggalkan Allah dan melacurkan diri secara rohani kepada dewa2 lain, tetapi Allah masih mengasihi mereka.

   Metode2 apakah yang digunakan Allah untuk menarik Israel kembali kepada-Nya? (Hosea 2:1-12)

   Cerita ini memunculkan 2 issue penting yang kita alami ketika Allah membawa kita kepada pertobatan:

1.  Berisiko bahwa kita tidak menyadari bahwa Allah sedang bekerja. Contoh: Ketika Israel mengalami pengalaman2 yang sulit dan menyakitkan—mungkin sulit bagi mereka menyadari bahwa Allah bekerja untuk keselamatan mereka. Misalnya: Ketika jalan kita terhalang oleh duri2 tajam sehingga kita tidak tahu ke mana kita pergi.(Hosea 2:6). Bisakah Bapa kita berada di tengah2 semua itu?.  Yang benar adalah bahwa: Apapun yang kita rasakan, Allah selalu bekerja untuk membawa kita kepada pertobatan, karena Dia sangat mengasihi kita.

2.  Berisiko bahwa kita salah paham tentang Allah ketika Dia sedang bekerja. Mungkin kita menyadari bhw Allah sedang bekerja tetapi kita tidak menyukai apa yang Dia lakukan.  Mudah untuk menyalahkan Allah karena kejam, tidak campur tangan/tidak peduli.  Namun, Allah selalu bekerja untuk memperbarui kembali kita melalui perjanjian kasih-Nya.

Selasa: BERTAHAN MELALU MENYEMBAH

(Surviving Through Worship).

7. Contoh lain yang perlu kita perhatikan ketika berbicara tentang orang-orang yang mengalami masa-masa sulit dalam Alkitab tentu saja adalah kisah Ayub. Apa penyebab penderitaan Ayub? Apakah itu Allah? Apakah itu kesempatan?/chance Apakah itu Setan?

   Ayub 1:6-2:10: 6 “Pada suatu hari datanglah anak2 Allah (heavenly beings) menghadap Tuhan dan di antara mereka datanglah juga Iblis.7.Maka bertanyalah Tuhan kepada Iblis: “Darimana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada Tuhan: “Dari perjalananan mengelilingi dan menjelajah bumi. 8.”Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” 9.”Apakah dengan tidak mendapat apa2 Ayub takut akan Allah?...12.”Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.”

   20.Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,

   22.Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

   Ayub 2:1 Pada suatu hari datanglah anak2 Allah menghadap Tuhan dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap Tuhan.

   3.”Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub?.

   7.Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub denegan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. 10.Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila!.

   Allah yang membuat Ayub menjadi subyek untuk diperiksa (a subject of examinantion)-bukan iblis.

   Allah membuat Ayub menjadi perhatian Iblis.

   Di bumi, Ayub sama sekali tidak tahu seberapa panas cawan leburnya nanti. Bukan Allah yang menyebabkan penderitaan Ayub, tetapi Iblis. Allah lah yang memberikan izin kepada Iblis untuk menghancurkan harta benda, anak2 dan Kesehatan fisik Ayub.

   Kita bisa menanggapi penderitaan yang seperti itu dengan 2 cara: Bisa menjadi pahit dan marah—berpaling dari Allah yang kita Yakini kejam/tidak ada atau kita bisa berpegang lebih teguh pada Allah lebih erat.

   Bagaimana Ayub menangani malapetakanya?: -tinggal di hadirat Allah dan menyembah Dia (worshiping Him)

   Dalam Ayub 1:20,21 –Ada 3 aspek penyembahan yang dapat membantu Ketika dalam penderitaan:

1.  Menerima ketidakberdayaannya dan mengakui tidak memiliki klaim atas apa pun.(Ayub 1:21).

2.  Mengakui bahwa Allah masih memegang kendali penuh (still in total control).(Ayub 1:21).

3.  Menegaskan kembali kepercayaannya  dalam kebenaran Allah. “Terpujilah nama Tuhan” (Ayub 1:21).

Rabu: BERTAHAN MELALUI PENGHARAPAN

(Surviving Through Hope).

8. Paulus juga mengalami serangkaian masalah yang luar biasa, hanya sedikit yang kita ketahui secara detail; Paulus menyebutkan pengalaman-pengalaman itu sambil lalu dalam 2 Korintus 1 dan 11.

   Sebagai rasul pilihan Allah, Paulus telah banyak menderita, namun Paulus tidak hancur (was not crushed).

   Baca 2 Kor.1:8,9 –Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitakan orang-orang mati”.

9. Dan bagaimana Paulus menanggapi semua masalah itu?

   2 Korintus 11:23-29.  Ini = daftar kesulitan Paulus.

  (lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut; 5x disesah orang Yahudi, setiap kali 40 kurang satu pukulan, 3x aku di dera (beaten with rod), 1x dilempari dengan batu, 3x mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut, sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang2 Yahudi dan bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, bahaya dari pihak saudara2 palsu, banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,…dst…)

10. Jika Anda merasa telah melalui banyak kesulitan dan perjuangan/Cawan lebur yang sangat ekstrem, apakah itu membuat Anda lebih simpatik dan lebih membantu orang lain yang sedang bergumul/struggling? Apakah teladan Abraham, Ayub, Hosea, dan Paulus membantu kita?


Kamis: SANGAT PANAS (Extreme Heat)

   Selama kwartal ini, kepada kita telah diberikan banyak contoh dari Cawan lebur yang Allah gunakan untuk membawa kemurnian (purity) dan keserupaan dengan Kristus dalam hidup kita.(Christlikeness to our lives). Namun melihat contoh2 ini, mungkin ada beberapa orang yang menyimpulkan bahwa Allah itu adalah pemberi tugas yang berat dan menuntut.

11. Setelah mempertimbangkan pengalaman2 keempat orang ini, dapatkah Anda mengembangkan gagasan bahwa Allah adalah pemberi tugas/pengawas yang keras/berat dan menuntut?  Apakah Allah terkadang terlihat seperti pengganggu?/like a bully?

   Memang benar bahwa selama hidup di bumi yang penuh dosa ini, kita hanya mengerti sedikit mengapa sesuatu terjadi.

   Di surga kita akan mengerti lebih banyak lagi.

12. Paulus telah mengenali/menyadari kemungkinan ini dan kata-katanya adalah:

   1 Kor.4:5 “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati….

   1 Kor.13:12 “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.”

13. Apa yang disarankan oleh kata-kata dari Yesaya ini tentang bagaimana kita harus menanggapi peleburan di mana Allah menempatkan kita? (Yes.43:1-3)

   Dalam ayat 2, Allah berkata bahwa umat-Nya akan melewati air dan melalui api.  Ini adalah kiasan/figurative dari bahaya2 ektrim—tetapi mungkin hal itu mengisyaratkan penyeberangan Laut Merah dan Yordan—yang keduanya merupakan masa2 yang menakutkan—namun itu adalah masa2 yang membuka jalan menuju satu kehidupan baru.  (Ingat Mazmur 23.)

   Kita dapat meringkas apa yang telah kita pelajari tentang cawan lebur Allah dalam 3 cara:

1.  Panas Allah yang luar biasa bertujuan bukan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk menghancurkan dosa kita.

2.  Panas Allah yang luar biasa: Bukan untuk membuat kita sengsara (miserable), tetapi untuk membuat kita murni (pure), sebagaimana kita saat diciptakan.

3.  Pemeliharaan Allah bagi kita melalui segala hal adalah konstan dan lembut/tender—Dia tidak pernah meninggalkan kita, apa pun yang terjadi pada kita.

14. Persiapan terbaik untuk penderitaan adalah melihat minggu terakhir kehidupan Kristus di bumi ini.

    Pikirkan apa yang Dia derita demi kita. Jika Yesus Kristus akan menjadi Teladan kita, apa yang harus kita harapkan saat kita semakin dekat dengan saat-saat terakhir pencobaan dan kesulitan yang berasal dari Setan?

15. Pelajaran ini berfokus pada kehidupan dan pengalaman 5 contoh hebat dari Perjanjian Lama dan Baru Abraham, Hosea, Ayub, Paulus, dan Yesus Kristus.

   Menurut Anda apa yang Allah maksudkan agar kita  belajar dari pengalaman-pengalaman itu? Berapa banyak pendidikan yang Allah maksudkan bagi kita dari pengalaman-pengalaman itu untuk manfaat/kepentingan (benefit) alam semesta yang memandang bahkan lebih dari untuk kita?

16. Panduan belajar Alkitab kita berfokus pada apa yang seharusnya kita pelajari di bumi ini dari pengalaman-pengalaman ini. Namun, Ellen White tampaknya menyarankan bahwa poin terpenting seharusnya adalah apa yang Allah coba ajarkan kepada alam semesta yang memandang.

17. Tidak ada tempat lain dalam sejarah dunia kita yang pernah diminta oleh Allah untuk mengalami pengalaman seperti yang dialami Abraham. Apa yang seharusnya kita pelajari dari peristiwa nubuatan yang unik dalam sejarah dunia ini?

18. Apa yang telah kita pelajari dari pelajaran ini? Apakah pengalaman-pengalaman ini begitu luar biasa sehingga tidak akan pernah ada lagi yang seperti itu? Apakah kita siap untuk apa pun yang Setan lemparkan kepada kita saat akhir dunia mendekat? ==============0===========

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.