PERIKOP-PERIKOP YANG BERTENTANGAN
BAGIAN-BAGIAN
YANG BERTENTANGAN (Contrary Passages)
-Perikop-perikop yang betentangan.
PASSD 9-IV 2022
Ayat hafalan:
“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya
kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi
kesaksian tentang Aku.”
(Yohanes 5:39).
1. Apakah bagian2/perikop2 yang berlawanan itu? Pernahkah Anda berdiskusi
dengan seseorang yang percaya bahwa salah satu perikop ini membuktikan jiwa
yang tidak berkematian(the immortality of the soul) ? Bagaimana seharusnya
kita menghadapi masalah seperti itu?
2. Sarjana Alkitab yang cermat perlu
mempertimbangkan segala sesuatu di dalam Kitab Suci, bukan hanya bagian-bagian(perikop2)
yang mendukung hal-hal yang kita/mereka percayai.
3. Kita tidak boleh lupa bahwa kita
berada di tahap akhir dan kritis dari pertikaian besar.
Setan melakukan segala yang dia bisa untuk membingungkan dan menyesatkan
orang.
Untuk menghadapi kampanye misinformasinya/keterangan yang salah, kita
perlu memahaminya.
Petrus mengingatkan kita dalam 1 Petr.3:15 – “Dan siap
sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap
orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada
padamu.”( Be ready at all times to answer anyone who asks you to explain the
hope you have in you).
4. Apakah kita siap untuk menjawab siapa
pun yang bertanya kepada kita tentang penipuan2 Setan? Jika tidak, apa yang
bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah itu?
5. Bandingkan kata-kata ini dari Paulus
-2 Tim.4:1-3-- v.3 …”Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi
menerima ajaran sehat”.( The time will come when people will not listen to
sound doctrine, but will follow their own desires and will collect for
themselves more and more teachers who will tell them what they are itching to
hear).―Good News Bible.
6. Kita harus ingat bahwa tidak mungkin
membasmi kejahatan/to stamp out evil, terutama informasi yang salah dari Setan,
karena dia akan menanggapinya dengan menambahkan lebih banyak informasi yang
salah. Kita tahu itu dari sejarah.
Cara yang benar untuk menghadapinya adalah dengan mengatakan yang
sebenarnya/to tell the truth. Kebenaran akan selalu menang pada akhirnya. Jadi,
respon yang tepat untuk seseorang yang mempercayai kesalahan adalah dengan
menyajikan kebenaran dengan penuh kasih. Dosa tidak dapat dihapuskan; itu harus
penuh dengan kebenaran/harus dijejali dengan kebenaran. (Sin cannot be stamped
out; it must be crowded out with truth).
Sewaktu melakukannya, kita harus mengikuti teladan Yesus.
EGW: “Kristus sendiri tidak
mengesampingkan satu kata pun dari kebenaran, tetapi Ia selalu mengucapkannya
di dalam kasih….Ia tidak pernah kasar, tidak pernah mengeluarkan perkataan yang
pedas tidak pernah menyusahkan jiwa yang halus itu. Ia tidak mengkritik
kelemahan manusia.” Alfa dan Omega,jld.5,hlm 380.
Saat ini kita akan mempelajari:
beberapa perikop menarik yang digunakan orang untuk membenarkan kebakaan
alami jiwa (Kebakaan jiwa).
Pemikiran ini harus memperkuat keyakinan2 kita sendiri dan membantu kita
menjawab dengan ramah/sopan mereka yang mempertanyakan ajaran penting/crucial
ini.
Minggu: ORANG KAYA DAN LAZARUS (The Rich
And Lazarus)
7. Jadi, perikop2/ayat manakah di dalam
Alkitab yang “paling bertentangan” mengenai jiwa yang tidak berkematian/abadi
(the immortality of the soul)?
8. Bagaimana dengan kisah yang
diceritakan Yesus tentang orang kaya dan Lazarus? (Baca Lukas 16:19-31).
Ayat
29: “Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah
mereka mendengarkan kesaksian itu.”
Ayat 31: “Kata Abraham kepadanya: Jika
mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan
mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
9. Haruskah perumpamaan/cerita ini
ditafsirkan secara harfiah?
*Oleh beberapa ahli: ya. Katanya: Ini adalah menggambarkan keadaan orang
mati. Ini bukanlah keterangan harfiah tentang kehidupan setelah kematian. (Hal ini
tidak alkitabiah.)
Ketika Lazarus yang “asli” dibangkitkan dari kematian, (Yohanes
11) apakah itu meyakinkan para pemimpin agama untuk berubah? Tidak!
===mereka ingin membunuh Lazarus, juga
ingin membunuh Yesus!
Apakah tujuan Kristus menceritakan perumpamaan ini?
10. Pertama-tama, perumpamaan ini dengan
jelas mengajarkan bahwa takdir/nasib kekal kita ditentukan oleh apa yang kita
lakukan dalam hidup ini; tidak ada kesempatan kedua untuk keselamatan.
Perumpamaan ini diucapkan kepada penduduk yang kebanyakan kafir dan yang
percaya pada api neraka.
Tidak ada rumah sakit, dan tidak ada program kesejahteraan umum atau
nasional pada zaman Yesus.
Allah telah mempercayakan kekayaan kepada beberapa manusia agar mereka
dapat menggunakan kekayaan tersebut untuk kepentingan sesamanya dengan cara berbagi
untuk memenuhi kebutuhan orang miskin.
11. Selama beberapa bulan terakhir
hidup-Nya di bumi, Yesus melayani orang-orang Perea—di “sisi lain” atau sisi
timur sungai Yordan. Para pemimpin agama di Yudea dan Galilea berusaha
menangkap Yesus dan membunuh-Nya.
Orang Samaria, Perea, dan Dekapolis kebanyakan non-Yahudi. Mereka dari
berbagai negara termasuk Yunani.
Lukas adalah satu-satunya penulis Injil yang menulis tentang pelayanan yang
luas dari Yesus ke daerah-daerah
tersebut. (Lukas 9:51-19:10)
Sepuluh dari kota-kota yang paling terkemuka di daerah itu telah begitu
dipengaruhi oleh budaya Yunani, jadi mereka dianggap kota-kota Yunani. Sebagian
besar orang yang Yesus ajak bicara pada waktu itu adalah orang kafir dan
memiliki banyak kepercayaan kafir. Oleh karena itu, Yesus menggunakan salah
satu kepercayaan umum mereka sebagai kerangka kebenaran penting yang ingin Dia
ajarkan.
12. Orang kaya dalam perumpamaan itu mengaku sebagai
keturunan Abraham dan bergantung padanya untuk keselamatannya; dia bahkan
berdoa kepada Abraham.
Dia menghabiskan hidupnya di bumi menyenangkan diri sendiri. Dalam
cerita ketika dia digambarkan berakhir di Neraka, dia menyadari kesalahannya
dan meminta setidaknya beberapa peringatan tambahan untuk dikirimkan kepada
saudara-saudaranya.
Dengan melakukan itu, dia menyiratkan bahwa Tuhan tidak memberikan cukup
peringatan kepadanya!
Bukti kebenaran jawaban Abraham kepada orang kaya itu datang beberapa
waktu kemudian ketika Lazarus dari Betania memang dibangkitkan setelah mati
empat hari. (Yohanes 11:39) Itu hanya membuat para pemimpin Yahudi semakin
marah.
13. Tuhan telah memberikan kebenaran
kepada kita melalui Firman-Nya. Semua bukti yang kita perlukan tersedia dari
Sumber terilham ini. Kita tidak membutuhkan mujizat apapun untuk meneguhkan
iman kita. Selain itu, sebagian besar mukjizat dapat dengan mudah dipalsukan
oleh Iblis.
14. Ada banyak hal tentang perumpamaan
ini yang menunjukkan bahwa itu bukan kisah nyata!
Mungkinkah orang-orang dari surga dan neraka berbicara bolak-balik satu
sama lain? Jika demikian, apa yang bisa memisahkan kedua lokasi itu yang tidak
mungkin dilakukan bahkan Tuhan untuk menyeberang?
Di mana letak "neraka"? Di manakah letak surga?
Satu-satunya
hal yang dapat memisahkan kita dari Allah secara permanen adalah pilihan dosa
kita sendiri dan karakter yang berkembang sebagai akibatnya. Ini bukan
penghalang fisik. Yesus tidak menyarankan agar kita percaya pada doktrin api
neraka. Dia menggunakan kepercayaan umum di antara orang-orang yang Dia ajak
bicara sebagai cara untuk mengajarkan beberapa kebenaran penting.
Gagasan bahwa pada saat kematian, jiwa-jiwa langsung pergi ke surga
atau neraka bertentangan langsung dengan seluruh Kitab Suci.
15. Mungkinkah makhluk halus/the spirits
yang diklaim sebagian orang hidup di akhirat memiliki mata, jari, dan lidah
yang bahkan merasa haus? Mungkinkah surga menjadi tempat kegembiraan,
kedamaian, ketenangan, dan cinta jika kita terus-menerus dihadapkan pada
jeritan dan rasa sakit dari mereka yang tinggal di neraka? Apakah itu jenis
surga yang Anda nantikan untuk tinggal di dalamnya?
Kita dapat bersyukur bahwa perumpamaan ini
tidak mewakili kenyataan. Kita melayani
Tuhan yang tidak menyiksa seseorang untuk selamanya. Roy Gane -menyebutkan ada
3 masalah/problem utama dengan neraka yang terus menyala:
1. Akankah Tuhan
memberi makan buah dari pohon kehidupan kepada orang jahat untuk membuat mereka
tetap hidup di neraka?. Ini akan bisa bertentangan dengan Wahyu 22:14 yang
menyatakan: Bahwa hanya mereka yang diselamatkan yang menikmati hak atas buah
ini. Dalam Kejadian 3 –Allah melarang
Adam dan Hawa yang berdosa dari pohon kehidupan, justru untuk mencegah mereka hidup
selamanya (Wahyu 22:22-24), dan sebagai hasilnya, mereka mati (Kej.5:5 –tentang
kematian Adam).
2. Dalam Wahyu 20..”lautan
api”-yang membinasakan orang jahat meliputi area yang luas di permukaan bumi di
sekitar Yerusalem Baru (Why.20:8-10). Tidak ada indikasi dalam Wahyu 21-22
bahwa “lautan” cair menjadi fitur permanen dari bumi baru.
3. Mereka yang di
lemparkan ke “lautan api” menderita “kematian kedua”, yang merupakan kematian
terakhir (Why.20:14,14; Wh.21:8). Oleh karena itu, mereka mati; mereka tidak
terus hidup selamanya dalam kesengsaraan neraka.”
16. Sekali
lagi, kita bertanya, apa tujuan dari perumpamaan ini?
Jelas, 1) Status keuangan atau sosial kita saat ini bukanlah penentu
imbalan masa depan kita! Dan
2)) Nasib kekal setiap orang
ditentukan dalam hidup ini. Itu tidak bisa dibalik/reversed di akhirat dengan
satu atau lain cara.
17. Tampak jelas bahwa Yesus
menceritakan kisah orang kaya dan Lazarus untuk menunjukkan keseriusan pilihan
yang kita buat selama kita masih hidup di bumi ini. Ini tidak dimaksudkan untuk
menjadi cerita informasi. Pilihan yang kita buat dalam hidup ini akan
menentukan status kita di kehidupan mendatang.
18. Menarik untuk diperhatikan bahwa
Yesus menamai pengemis miskin itu, Lazarus. Hebatnya, beberapa waktu kemudian,
Dia benar-benar menghidupkan kembali teman-Nya Lazarus dan itu masih tidak
meyakinkan para pemimpin Yahudi untuk percaya kepada-Nya.
Bahkan, mereka semakin bertekad untuk membunuh-Nya.
Orang Saduki bahkan ingin membunuh Lazarus karena mereka tidak percaya
bahwa mereka bisa bangkit dari kematian!
Kebangkitan Lazarus memiliki banyak saksi, dan mereka tinggal dekat
Yerusalem dan dapat menentang kepercayaan orang Saduki itu.
[EGW:] Orang Saduki menyangkal
keberadaan malaikat, kebangkitan orang mati, dan doktrin kehidupan masa depan,
dengan ganjaran dan hukumannya. Dalam semua hal ini mereka berbeda pendapat
dengan orang Farisi. Di antara kedua pihak, kebangkitan secara khusus menjadi
subjek kontroversi.―Ellen G. White, Desire of Ages* 603.2.‡
Tidak ada petunjuk dalam konteks kisah orang kaya dan Lazarus bahwa
Yesus bermaksud berbicara tentang keadaan orang mati.
19. Banyak orang Yahudi percaya bahwa
jika seseorang menjadi kaya, itu adalah bukti fakta bahwa Tuhan memberkatinya
dan, dengan demikian, dia pastilah orang yang baik. Gagasan itu masih sangat
lazim bahkan hingga hari ini. Orang Farisi dan Saduki suka mengklaim hal itu
karena mereka kaya. Mereka sering menjadi kaya dengan menggunakan cara jahat
untuk menipu orang miskin.
[BSG:]
Detail ceritanya juga menyangkal gagasan bahwa itu adalah deskripsi
literal dari neraka yang menyala-nyala.
Pertama-tama, tidak mungkin seseorang yang terbakar hidup-hidup merasa segar karena lidahnya didinginkan oleh jari yang dicelupkan ke dalam air. Selain itu, jarak yang dekat antara surga dan "neraka" akan membuat siapa pun tidak mungkin menikmati waktunya di surga jika dia bisa, kapan saja, bercakap-cakap dengan orang yang dicintai tepat di sampingnya, yang terbakar untuk selama-lamanya kekal.
Jika begitu, maka janji dari kitab Wahyu bahwa tidak akan ada lagi rasa sakit,
kesedihan, dan air mata di surga tidak akan pernah terwujud (Wahyu 21:4).
20. Apa yang dikatakan Yesaya yang dapat
membantu kita memahami kebenaran tentang orang kaya dan Lazarus?
Yesaya 66:22-24 ayat 24: “Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai
orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan
mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi
segala yang hidup.”
21. Penting untuk diperhatikan bahwa perikop
ini jelas bukan satu perumpamaan karena tampaknya menggambarkan peristiwa2
aktual di surga. Ada satu perbedaan yang sangat penting: Cacing dan api dalam penjelasan Yesaya semuanya membakar mayat/dead body! Ini jelas sebuah gambar
yang disarankan oleh sebuah tempat pembuangan sampah yang terus terbakar di
luar Yerusalem kuno yang disebut Gehenna, dari mana kita mendapatkan kata neraka.
(Today…With Me in Paradise).
22. Bagian lain dalam Kitab Suci yang
membuat beberapa orang percaya pada jiwa yang tidak berkematian/jiwa yang abadi
ditemukan dalam Lukas
23:43. “Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
23. Penting untuk membandingkan bagian/perikop
ini dengan Yohanes 20:17 dan Yohanes 14:1-3.
Yoh.20:17 “Kata Yesus kepadanya (Maria):”Janganlah engkau memegang Aku,
sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada
saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi
kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”
24. Mungkinkah Yesus telah melihat
pencuri di kayu salib di surga pada hari Jumat atau bahkan pada hari Sabtu jika
Dia bahkan tidak pernah ke surga sebelum perjumpaan pada hari Minggu seperti
yang disebutkan dalam Yohanes 20:17 seperti yang baru saja kita baca?
Apakah adil bagi Yesus untuk membawa pencuri itu ke surga pada hari yang
sama sebagai hari penyaliban, Jumat, sementara Dia telah mengatakan kepada murid-murid-Nya
bahwa mereka akan dibawa ke surga hanya pada kedatangan kedua?
Menurut perhitungan alkitabiah dan Yahudi, hari Jumat itu berakhir saat
matahari terbenam.
Dan apa yang terjadi pada para pencuri sebelum matahari terbenam? Kaki
mereka patah karena mereka masih hidup.
Mereka mungkin belum mati selama beberapa hari meskipun mereka
diturunkan dari salib mereka. Mungkinkah pencuri itu dibawa ke surga ketika
tubuhnya masih hidup di bumi ini?
Yoh.19:31-35 ayat 32 “Maka datanglah prajurit2 lalu mematahkan kaki
orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan
Yesus” (kalau Yesus, tidak dipatahkan kaki-Nya—karena ketika sampai kepada
Yesus, Ia telah mati).
25. Bahasa Yunani seperti yang tertulis
pada zaman Perjanjian Baru sering kali tidak memiliki pemisahan antar kata, dan
tidak ada tanda baca. (often did not have any separation
between words, and there was no punctuation.)
Jadi, pertanyaan mengenai Lukas 23:43 adalah apakah koma harus
diletakkan sebelum kata hari ini, atau sesudahnya. Keputusan itu dibuat oleh
para penerjemah; bagaimana mereka menempatkan koma tergantung pada keyakinan
pribadi mereka!
Jadi, pertanyaan mengenai Lukas 23:43 adalah apakah koma harus
diletakkan sebelum kata hari ini, atau sesudahnya.
(Lukas 23:43. “Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus.”)—Memberi kesan bahwa pada hari Kristus mati, Kristus dan pencuri akan
bersama-sama di Firdaus.
Keputusan itu dibuat oleh para penerjemah;
bagaimana mereka menempatkan koma tergantung pada keyakinan pribadi mereka!
26. Sayangnya, sebagian besar orang yang
telah menerjemahkan Alkitab bahasa Inggris percaya pada jiwa yang tidak
berkematian(bahwa jiwa itu abadi); jadi, mereka meletakkan koma sebelum kata hari ini.
Bagian lain dari Alkitab, konteksnya, dan perbandingan dari
bagian-bagian lain oleh Lukas menunjukkan bahwa koma seharusnya berada
setelah kata hari ini.
Masalah
dalam Lukas 23:43 ialah: apakah kata keterangan “hari ini” (Greek: Semeron)—harus
dihubungkan dengan kata kerja yang mengikutinya (“menjadi”) atau dengan kata kerja
yang mendahuluinya (“memberitahu”).
Bacaan yang lebih tepat dari Lks.23:43 “Aku berkata kepadamu hari ini,
kamu akan bersama-Ku di Firdaus.”
Dalam
hal ini, ungkapan idiomatik “Aku berkata kepadamu hari ini”—menekankan hubungan
dan kesungguhan pernyataan “kamu akan bersama-Ku di Firdaus”.
Singkatnya, Yesus menjanjikan pencuri yang telah
bertobat itu, saat itu juga, bahwa dia akan diselamatkan.
Selasa: PERGI DAN TINGGAL BERSAMA
KRISTUS
(To Depart And Be With Christ):
27. Apa maksud Paulus ketika ia menulis
Filipi 1:21-24 dan 1 Tesalonika 4:13-18? (baca khusus v.14-15).
Apa yang dia pikirkan ketika dia berharap untuk “bersama Kristus” atau
“bersama Tuhan”?
28. Dari pengamatan yang cermat pada perikop2/ayat-ayat
ini, jelas bahwa Yesus berbicara tentang membawa orang-orang kudus kembali
bersama-Nya ke surga pada kedatangan-Nya yang kedua kali.
Namun, hal itu tidak boleh menghalangi kita untuk memiliki satu hubungan
yang dekat dengan-Nya, bahkan hingga hari ini.
(Lihat
1 Tesalonika 4:16-17)
29. Kebanyakan dari kita akan menyadari
bahwa Paulus memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Yesus Kristus.
2 Timotius 4:8 dengan jelas menyatakan bahwa dia menantikan hadiah
kemenangan yang akan diberikan oleh “Tuhan, Hakim yang adil” kepadanya pada
hari itu, yaitu pada kedatangan yang kedua kali.
Ini adalah beberapa dari kata-kata terakhir yang ditulis Paulus.
30. Tinjau kembali bagian/perikop2
seperti 1 Korintus 9:27 dan 2 Korintus 11:21-33.
Jika Anda telah menjalani kehidupan seperti Paulus, dapatkah Anda
setidaknya terkadang merindukan untuk meninggalkan kehidupan ini dan berada di
surga? Tidak heran terkadang dia berharap bisa mati saja dan akhirnya bersama
Tuhan.
Rabu: BERKHOTBAH KEPADA ROH2 DI PENJARA
(Preaching To The Spirit in Prison).
31. Perikop lain dalam Kitab Suci yang
membingungkan banyak orang dan menimbulkan beberapa gagasan aneh ditemukan
dalam 1 Petrus 3:13-20. Bagaimanakah Kristus berkhotbah “kepada roh-roh di
penjara”…pada zaman Nuh.(ay.19)—ketika Dia masih beristirahat di dalam kubur.
32. Sangat menarik untuk diperhatikan
bahwa karena cara penulisan bahasa Yunani dalam ayat 19 dari perikop ini( 1
Petrus 3:19—“dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada
roh-roh yang di dalam penjara,), beberapa sarjana percaya bahwa seharusnya
dibaca, “Di mana Henokh pergi dan berkhotbah….”
33. Jika Yesus entah bagaimana “dalam
keberadaan rohaninya,” (1 Petrus 3:19, GNB *) terpisah dari tubuh-Nya, pergi ke
“neraka” untuk berkhotbah kepada roh-roh tanpa tubuh dari orang-orang kuno,
mengapa Dia tidak juga berkhotbah kepada para pendosa lain yang ada di
sana—jika ada neraka dan jika ada manusia
di sana? Ini tidak masuk akal!
34. Tentu saja, semua gagasan ini
dibantah oleh banyak bagian dalam Alkitab. Lihat Ayub 14:10-12; Mazmur 146:4;
Pengkhotbah 9:5,10; 1 Korintus 15:16-18; dan 1 Tesalonika 4:13-15.
Semua perikop ini menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ketika seseorang
meninggal, pikirannya lenyap.
Orang itu tidak akan berpikir lagi sampai hari kebangkitannya.
Kebangkitan itu akan terjadi pada kedatangan kedua (untuk orang benar)
atau kedatangan ketiga (untuk orang jahat).
35. Bagaimana perikop ini cocok dengan
Yudas 6? (Yudas 1:6)
Yudas 1:6 “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat
pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman
mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman
pada hari besar.”
36. Kita tahu bahwa Allah telah
mengilhami Nuh pada zamannya.
Ibrani 11:7; 2 Petrus 2:5 –tentang iman Nuh yang bangun bahtera…
Kamis: JIWA-JIWA DI BAWAH MEZBAH
(The Soul Under the Altar)
37. Perikop lain yang agak membingungkan
ditemukan dalam Wahyu 6:9-11. Banyak orang Kristen menolak untuk membaca kitab
Wahyu karena menurut mereka terlalu membingungkan.
“Dan Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat
di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah
dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Ay.10 “Dan mereka berseru
dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan
benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka
yang diam di bumi?”.ay.11 “Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai
jubah putih, ….
Benarkah ada jiwa2 yang berkumpul di bawah altar/mezbah di suatu tempat
di surga? Dan bisakah mereka berteriak/berseru kepada Allah?.
38. Hal pertama yang perlu diperhatikan
tentang perikop ini adalah bahwa ini mengacu pada darah, bukan kemenyan.
Jadi, itu pasti mengacu pada mezbah “di luar” di pelataran/di
halaman dan bukan mezbah dupa di dalam tabernakel/bait suci.
Itu di sekitar mezbah luar tempat darah korban dipercik.
(BSG): “Jiwa” di bawah mezbah, juga
dalam arti lambang/simbolis.
Dengan memahaminya secara harafiah, seseorang harus menyimpulkan bahwa
para martir tidak sepenuhnya bahagia di surga, karena mereka masih menangis
untuk membalas dendam.
Mereka seperti tidak menikmati
upah keselamatan itu.
Keinginan untuk membalas dendam dapat membuat hidup Anda sengsara.
Tetapi kematian juga?.
Jiwa-jiwa para martir yang berseru menuntut keadilan di bawah mezbah
korban bakaran tidak mengacu pada jiwa2 harafiah; mereka adalah symbol dari
orang-orang yang telah dibunuh karena kesetiaan mereka kepada Tuhan.
39. Perhatikan apa yang Alkitab katakan
tentang percikan darah dalam Wahyu 8:1-6 dan Wahyu 4:18,30,34.
[Dari Komentar Alkitab SDA:] Tidak ada kuda putih, merah, hitam, atau
pucat di sana [di surga] dengan pengendara yang suka berperang. Yesus tidak muncul
di sana dalam bentuk anak domba dengan luka pisau berdarah.
Keempat binatang itu tidak mewakili makhluk bersayap yang sebenarnya
dari ciri-ciri binatang yang dicatat.... Demikian pula, tidak ada “jiwa” yang
tergeletak di dasar altar di surga.
Seluruh adegan/pemandangan itu adalah representasi bergambar dan
simbolis. (The
whole scene was a pictorial and symbolic representation.)
—Nichol, F. D. (Ed.). (1980). SDA BC,
vol. 7, 778. Review and Herald Publishing Association. [Dari komentar tentang
jiwa-jiwa dalam Wahyu 6:9]
40. Perhatikan juga komentar dari George
E. Ladd ini, seorang komentator non-Advent, mengenai Wahyu 6:9-11.
[BSG:] “Pada saat ini [Rev. 6:9–11],
mezbah jelas merupakan mezbah pengorbanan tempat darah korban dicurahkan. Fakta
bahwa Yohanes melihat jiwa para martir di bawah altar tidak ada hubungannya
dengan keadaan orang mati atau situasi mereka dalam keadaan peralihan; itu
hanyalah cara yang jelas untuk menggambarkan fakta bahwa mereka telah
menjadi martir atas nama Tuhan mereka.”—A Commentary on the Revelation of
John (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1972), hlm. 103.
41. Dalam pelajaran ini kita telah
membahas beberapa bagian/perikop Kitab Suci yang menantang.
Namun, tidak satu pun dari mereka yang sulit untuk dipahami, mengingat
konteks dari seluruh Kitab Suci dan pemahaman kita tentang kontroversi besar.
Apakah pelajaran ini membantu Anda untuk memahami bagaimana Anda dapat
menanggapi seseorang yang datang dengan salah satu dari perikop2 ini sebagai
pembelaannya terhadap kepercayaan mereka pada jiwa yang tidak berkematian?
(Tentang keabadian jiwa?).
Singkatan BSG =Bible Study Guide (Dari
Penuntun Pelajaran).
Komentar
Posting Komentar