PENATALAYANAN

 


(Menangani Utang)
PASSD 5, I-2023.


Ayat Hafalan:

  “Orang kaya menguasai orang miskin, yang berutang menjadi budak dari yang mengutangi”.(Amsal 22:7).

 1). Pelajaran ini akan menarik dan menantang karena berurusan dengan hutang adalah sesuatu yang biasanya tidak kita bicarakan di depan umum. Banyak yang menganggapnya sebagai "masalah yang lebih pribadi".

   Dari panduan belajar Alkitab = BSG:] Salah satu definisi utang adalah “hidup hari ini dengan apa yang Anda harapkan di masa depan.” Saat ini utang tampaknya menjadi gaya hidup, tetapi seharusnya tidak menjadi norma bagi orang Kristen.

   Alkitab tidak menganjurkan hutang.

   Dalam Kitab Suci setidaknya ada 26 referensi tentang utang, dan semuanya negatif. Alkitab tidak mengatakan bahwa meminjam uang adalah dosa, tetapi berbicara tentang konsekuensi yang seringkali buruk bila melakukannya.

   Sewaktu mempertimbangkan kewajiban keuangan, Paulus menasihati, ”Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat…

2). “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.”

    (Roma 13:7, 8, NKJV).[BSG:]

   Mengapa utang hampir menjadi momok internasional di setiap tingkatan—pribadi, perusahaan, dan pemerintah?

   Setiap masyarakat paling sedikit memiliki utang dengan persentase kecil. selalu memiliki di setidaknya sebagian kecil yang terlilit hutang. Tapi sekarang ini sebagian besar orang berhutang, dan itu hampir tidak pernah menguntungkan mereka.

  Pelajaran kita: Alasan2 berutang dan bagaimana menanganinya.

  Kita dapat membagikan informasi berharga ini bagi keluarga kita dan teman-teman.

 

MINGGU : MASALAH2 UTANG (The Debt Problems)

 3). Salah satu dari tantangan2 yang kita bahas dalam pelajaran2 tentang keuangan ini adalah bahwa hampir semua pernyataan alkitabiah yang digunakan pada awalnya diberikan kepada bangsa Israel 3.500 tahun yang lalu. Apakah janji dan tantangan ini masih berlaku bagi kita sebagai umat?

   Ulangan 28:1-2,12: 1.”Jika engkau baik2 mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala pertintah-Nya yang Kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

v.2.Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu.”

v.12 Tuhan akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.”

[BSG:] Studi menunjukkan bahwa ada tiga alasan utama mengapa orang mengalami kesulitan keuangan. Mereka terdaftar di sini berdasarkan urutannya:

1.  Ketidaktahuan/Kelalaian(Ignorance). Banyak orang, bahkan yang berpendidikan, secara finansial buta huruf secara keuangan. Mereka sama sekali tidak pernah dihadapkan pada prinsip-prinsip pengelolaan uang yang alkitabiah atau bahkan sekuler. Namun, ada harapan! Pelajaran ini akan memberikan garis besar sederhana dari asas-asas ini dan bagaimana menerapkannya.

2.  Alasan kedua kesulitan keuangan adalah keserakahan/ketamakan, atau keegoisan (Greed or Selfishness). Di dalam menanggapi iklan dan keinginan pribadi, orang hanya hidup di luar kemampuan mereka.   

   Mereka tidak mau tinggal, mengemudi, atau memakai apa yang benar-benar mampu mereka beli. Banyak dari orang yang sama ini juga merasa bahwa mereka terlalu miskin untuk memberi perpuluhan. Akibatnya, mereka menjalani hidup mereka tanpa hikmat dan berkat yang dijanjikan Allah (lihat Mal. 3:10, 11; Mat. 6:33).

   Ada harapan bagi orang-orang ini juga, tetapi itu membutuhkan/menuntut satu perubahan hati—dan satu roh/semangat kepuasan.

      (Baca: Maleakhi 3:10-11; Matius 6:33).

3.  Alasan ketiga orang mengalami kesulitan keuangan adalah kemalangan pribadi(Personal Misfortune).

   Mereka mungkin pernah mengalami penyakit serius tanpa asuransi kesehatan yang memadai.

   Mereka mungkin telah ditinggalkan oleh pasangan hidup yang boros. Bencana alam mungkin telah memusnahkan harta benda mereka. Atau mereka mungkin dilahirkan dan dibesarkan dalam kemiskinan yang hina.

   Ada harapan bagi orang-orang ini juga.

   Meskipun jalan mereka lebih sulit, masalah mereka dapat diatasi. Perubahan dapat datang dengan dukungan dari teman-teman Kristen, nasihat dan/atau bantuan dari penasihat yang saleh, kerja keras ditambah dengan pendidikan yang baik, serta berkat dan pemeliharaan Allah.

   Apa pun alasannya, meskipun itu kesalahan orang itu sendiri, utang bisa saja diringankan. Namun, mereka yang berhutang perlu membuat beberapa perubahan dalam hidup mereka, pengeluaran mereka, dan prioritas keuangan mereka.

4). Dalam Perjanjian Baru, rasul Paulus mengatakan beberapa kata yang sangat provokatif dan menantang tentang isu-isu tersebut.

  1 Timotius 6:6-10: v10. “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”

5). Menurut Anda bagaimana nasihat ini cocok dengan situasi dunia kita saat ini?

 Senin: MENGIKUTI NASIHAT YANG SALEH

(Following Godly Counsel)

6). Tampaknya hal-hal materi dan kekayaan merupakan daya pikat yang luar biasa. Mengapa demikian? Pikirkan semua orang yang menghabiskan banyak uang untuk bertaruh pada lotere! Tapi, apakah kita mengidolakan uang, bahkan menjadikan uang sebagai agama?

7). Apa hubungan diantara keyakinan2 agama kita, praktik2 keagamaan kita, dan masalah2 keuangan kita?

  Matius 6:24 “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. 1 Yoh.2:15 “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jika orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”

8). Mengapa cinta dunia ini dan keuntungan moneternya begitu kuat? Dari mana datangnya cinta itu? Salomo memiliki beberapa komentar menarik dalam hal itu.

  Pengkh 4:8 “ada  seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki2 atau saudara laki2, dan tidak henti2nya ia berlelah-lelah, matanya pun tidak puas dengan kekayaan;- untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan?— Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.”

 (Sayang sekali, cinta akan dunia dapat menjadi begitu kuat sehingga orang akan berutang untuk—seperti yang mereka harapkan—memuaskan cinta itu (Itu tidak akan pernah berhasil).

9). Dalam pelajaran sebelumnya kita telah melihat bahwa Allah telah menantang kita untuk terlebih dahulu membayar hutang kita kepada-Nya, termasuk khususnya 10% untuk persepuluhan.

   Daud punya beberapa komentar tentang itu.

   Mazmur 50:14,15 “Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada yang Mahatinggi…..v15 “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.”Sela.

  Kita masuk menjadi anggota gereja dengan pujian dan rasa syukur kepada Allah kita, karena telah menciptakan dan menebus kita.

 (Dalam janji Baptisan, Anda berjanji untuk menyerahkan persepuluhan Anda).

   Jadi Mazmur 50:14,15 –adalah janji kepada mereka yang mempersembahkan syukur kepada Allah dan yang setia membayar nazar mereka.

 Selasa: BAGAIMANAKAH KELUAR DARI UTANG?

(How to get out of Debt?)

10). Pada zaman dahulu, keluarga hidup bersama selama beberapa generasi; anggota yang lebih tua didukung oleh anggota yang lebih muda. Namun itu mungkin tidak sering benar pada zaman kita ini.

   Jadi, bagaimana kita mengetahui berapa banyak uang yang perlu ditabung untuk masa pensiun?

   Sementara banyak pemerintah di zaman kita memberikan tunjangan pensiun, di banyak masyarakat dana tersebut hampir tidak cukup untuk bertahan hidup.

   Bagaimana/betapa Allah ingin kita berhubungan dengan masalah itu?

   Baca Amsal 22:7 (Ayat hafalan). Dalam arti apakah kita berada di bawah perbudakan dari yang mengutangi?.

   Jika Anda berutang—(Untuk menolong Anda memulai proses penghapusan Hutang)--ada sebuah landasan dan 3 langkah:

LANDASANNYA adalah : Satu komitmen untuk menjadi setia kepada Allah dalam pengembalaian persepuluhan agar dapat mengakses hikmat dan berkat-Nya.

   Adapun 3 langkah sbb:

Langkah 1 : Deklarasi untuk penangguhan utang tambahan (a moratorium on additional debt):--Tidak ada lagi pengeluaran Kredit (no more credit spending). Jika engkau tidak meminjam uang, Engkau tidak akan berutang, jika engkau tidak meminjam uang, engkau tidak akan dapat masuk lebih jauh ke dalam utang.

Langkah 2 : membuat perjanjian dengan Tuhan mulai saat ini dan selanjutnya, Anda akan melunasi hutang Anda secepat mungkin.

  Ketika Tuhan memberkati Anda secara finansial, gunakan uang itu untuk mengurangi utang—bukan untuk membeli lebih banyak barang.

   Langkah ini mungkin yang paling penting. Ketika kebanyakan orang menerima uang tak terduga, mereka langsung membelanjakannya.

   Jangan lakukan demikian; tetapi gunakan itu untuk rencana pengurangan utang Anda.

   Langkah 3 adalah bagian praktik langsung.

   Buatlah daftar semua utang Anda, dari yang terbesar hingga yang terkecil, dalam urutan menurun.

   Bagi sebagian besar keluarga, cicilan rumah ada di daftar teratas, dan kartu kredit atau utang pribadi ada di urutan paling bawah.

   Mulailah dengan melakukan setidaknya pembayaran minimum yang jatuh tempo pada setiap hutang Anda setiap bulan.

   Selanjutnya, gandakan atau tingkatkan pembayaran Anda dengan cara apa pun yang Anda bisa pada hutang di daftar bagian bawah.

   Anda akan terkejut betapa cepatnya Anda dapat menghilangkan hutang terkecil itu. Kemudian gunakan uang yang Anda bayarkan untuk hutang terbawah untuk menambah pembayaran pokok hutang berikutnya saat Anda menaikkan daftar. Saat Anda menghilangkan hutang berbunga tinggi yang lebih kecil, Anda akan membebaskan sejumlah uang yang mengejutkan untuk ditempatkan pada hutang berikutnya yang lebih tinggi.

   Tuhan jelas tidak ingin kita berhutang. Setelah perjanjian dibuat, banyak keluarga menemukan bahwa Tuhan memberkati mereka dengan cara yang tidak terduga, dan hutang berkurang lebih cepat dari yang mereka perkirakan.

   Dengan mengikuti tiga langkah sederhana ini, banyak keluarga menjadi bebas utang. Anda juga bisa!

   Dengan mendahulukan Allah, Anda akan menerima hikmat dan berkat-Nya untuk mengelola apa yang telah Dia percayakan kepada Anda.

11). Bagaimana kita dapat menerapkan kata-kata dalam Ibrani 13:5 dalam kehidupan kita sekarang? Agar kita terhindar dari berutang?.

  Ibrani 13:5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”.

 Rabu: SKEMA JAMINAN DAN CEPAT MENJADI KAYA

  (Surety and Get-Rich-Quick Schemes)

12). Ada dua jebakan/trap yang Allah peringatkan dengan sangat kuat. Yang pertama adalah membiarkan diri kita menjadi penjamin hutang orang lain.

  Amsal 6:1-5 “Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain;….lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh kedalam genggaman sesamamu:……

  Amsal 17:18 “Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya.”

13). Jika Anda menjadi penjamin utang orang lain, ketahuilah bahwa penelitian menunjukkan bahwa 75% dari mereka yang ikut menandatangani akhirnya melakukan pembayaran!

14). Jebakan kedua yang harus dihindari orang Kristen kadang-kadang disebut skema cepat kaya.

   Baca Amsal 28:20 (1 Tim.6:9,10) “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.”

   [BSG:] Skema keinginan untuk cepat kaya adalah jebakan finansial/keuangan lainnya; hal itu hampir pasti/dijamin akan menyebabkan kehancuran finansial bagi mereka yang terjebak di dalamnya.

   Ketika sesuatu kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, itulah perangkapnya yang pasti.   

   Banyak orang yang terluka secara emosional dan finansial.

   Tragedi tambahan dengan rencana licik ini adalah, dalam banyak kasus, individu harus meminjam uang untuk terlibat di dalamnya.

   Banyak kehidupan dan keluarga telah hancur oleh skema cepat kaya yang akhirnya hanya memperkaya para penipu yang merancangnya dengan mengorbankan orang-orang yang jatuh ke dalam perangkap mereka.

   Ketika seorang teman, atau bahkan orang yang dicintai, mencoba menarik Anda ke salah satu skema ini, larilah.  

   Jangan berjalan. Berlari—secepat yang Anda bisa.

(When a friend, or even a loved one, tries to pull you into one of these schemes, run. Don’t walk. Run—as fast as you can.)

 Kamis: BATAS WAKTU DAN PERSENTASI PINJAMAN

   (Term Limits And Borrowing Points)

15). Allah memberi orang Israel kuno rencana yang sangat istimewa dan luar biasa untuk menghindari kemiskinan dan hutang.

   Ulangan 15:1-5:”Pada akhir tujuh tahun engkau harus mengadakan penghapusan hutang….3.dari seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah kauhapuskan….

  Kel.21:2; Imamat 25:3,4 –Budak/hamba dan tanah diatur (budak Ibrani—tahun ke 7 di izinkan keluar sebagai orang merdeka; pada tahun yang ketujuh harus ada suatu sabat bagi tanah)--- tetapi si pemberi pinjaman juga.

  Karena si Pemberi pinjaman tidak mau menghapuskan hutang, paling lama waktu seorang berutang adalah 7 tahun.  Dari ayat2 ini : Bahwa Tuhan memperhatikan masalah2 keuangan seperti ini, khususnya apabila itu berhubungan dengan sesama orang Israel. Dan Allah juga menekankan bahwa sedapat mungkin agar utang itu di hindari.

16. Di zaman kita, tidak jarang orang mengambil pinjaman selama 20 atau 30 atau bahkan 40 tahun untuk membeli rumah. Gagasan lain yang mengarah pada hutang yang signifikan adalah biaya pendidikan tinggi.  

   Sementara kita dengan segera menyadari bahwa memiliki rumah adalah hal yang luar biasa dan memperoleh pendidikan terbukti bermanfaat dalam jangka panjang, keduanya bisa mahal.

17. Pelajar yang mengikuti pendidikan mahal harus melakukan apa saja untuk mendapatkan beasiswa atau hibah. Mereka harus merencanakan untuk bekerja dan menabung sebanyak mungkin untuk sekolah. Seringkali, orang tua lebih dari bersedia untuk membantu. Pada zaman Alkitab, seperti yang kita ketahui,

keluarga telah menetapkan bidang tanah; orang tua akan memberi anak-anak mereka sebagian dari tanah itu untuk menghidupi diri mereka sendiri.

18. Di sisi lain, jika Anda seorang pemberi pinjaman, apakah Anda bersikap adil dan jujur kepada orang-orang yang berurusan dengan Anda? Jangan lupa bahwa Allah terus mengawasi Anda.(Baca Pengkh 12:14)

 Jumat:

19. Ellen White memberikan ringkasan satu halaman tentang bagaimana menghindari utang.

   [Dari tulisan Ellen G. White=EGW:]

  “Bertekadlah untuk tidak pernah berutang lagi”.  Sangkal diri Anda sendiri dalam seribu hal daripada terjebak dalam berhutang. Ini adalah kutukan dalam hidup Anda, yaitu terlibat utang. Hindari utang seperti yang Anda akan lakukan pada cacar.

   “Buatlah perjanjian yang sungguh-sungguh dengan Allah bahwa dengan berkat-Nya Anda akan membayar

hutang Anda dan kemudian tidak berutang apa pun kepada siapa pun meskipun Anda hidup dengan bubur dan roti....

Jangan goyah, berkecil hati, atau berbalik. Sangkal seleramu, tolak pemanjaan nafsu makan, simpan setiap rupiah Anda dan bayarlah hutang Anda.

   “Hapuskan utang secepat mungkin”.

   Ketika Anda dapat berdiri sebagai orang yang bebas lagi, jangan berhutang apa pun kepada siapa pun, Anda akan mencapai kemenangan besar.-Ellen G. White, Letter 4,* 1877, par. 3-5; Nasihat tentang Penatalayanan* 257.2.

  Pertolongan tambahan untuk bebas dari utang:

   [BSG:] Tetapkan/Buatlah anggaran.(Establish a budget). Buat anggaran sederhana dengan mencatat semua pendapatan dan pengeluaran/pembelian Anda selama tiga bulan.

   Banyak yang terkejut mengetahui berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk barang-barang yang tidak perlu.

   Hancurkan kartu kredit (Destroy credit cards.)

   Kartu kredit adalah salah satu penyebab utama keluarga berutang. Mereka sangat mudah digunakan dan sangat sulit untuk dilunasi. Jika Anda menemukan bahwa Anda tidak dapat membayar/melunasi kartu itu seluruhnya setiap bulan, atau Anda menggunakannya untuk membeli barang-barang yang seharusnya anda tidak beli, Anda harus menghancurkan kartu kredit Anda sebelum menghancurkan Anda atau pernikahan Anda atau keduanya.

   Mulaikanlah langkah-langkah ekonomis.

   Terkadang kita tidak menyadari seberapa banyak kita dapat menghemat pengeluaran bulanan kita hanya dengan berhati-hati tentang beberapa hal kecil yang kita beli. Hal-hal itu dengan cepat bertambah.―

 Beberapa kemungkinan sumber utang:

a.   Utang yang ada di luar kendali kita, yang disebabkan oleh bencana alam, penyakit, dan perang

b. Kerentanan pribadi, yang berasal dari kurangnya kebijaksanaan finansial dan pengalaman, kemampuan, atau pengajaran.

c. Puas diri sebagai akibat dari kebiasaan buruk, membual, dan pemborosan

d. Hutang wajib, yang mungkin terjadi karena bisnis investasi bisnis tertentu, kepemilikan rumah, dan pendidikan anak-anak.

  (Utang mana yang dapat dihindari dan manakah yang dapat dibenarkan. Mengapa?)

  

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.