PENATALAYANAN
PASSD 8, I/23
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlan
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu,
bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai
upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kolose 3:23,24)
(Komentar: Memang benar bahwa budak harus
menerima perintah dari tuan duniawi mereka, tetapi standar mereka untuk
pelayanan dan tujuan akhir adalah untuk menyenangkan Kristus di atas.)
Yusuf
–di Mesir—dari penjara ke istana. Yohanes Pembaptis –dia pergi dari
penjara ke kuburan. Seberapa sukses kehidupan mereka?. (Semuanya bergantung
bagaimana kita mendefinisikan “Kesuksesan”
PEKAN INI: -kita akan mempelajari ide tentang “sukses” dalam konteks
dasar penatalayanan dan prinsip2 keuangan.
Uang dan pengaturan keuangan menjadi bagian dari kehidupan kita, apakah
kita menyukainya ataupun tidak.
Jadi, apakah langkah2 praktis yang dapat kita ambil yang dapat menolong
kita menghindari perangkap dan kesalahan2 yang dapat membuat keuangan kita
menjadi sulit?.
Minggu: HAL
TERUTAMA YANG PERTAMA (First Things First)
2.
Jika
ingin hidup sukses, bagaimana memulainya?
Pengkh.12:1 -Ingatlah akan Penciptamu
pada masa mudamu,sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun
yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya”/I don’t enjoy life.
-Matius
6:33 -Tetapi carilah lebih dahulu….
3. Bisakah seseorang benar-benar menjalani
kehidupan di bumi ini bergantung sepenuhnya pada Allah dan berharap Dia yang menyediakan
semua yang dibutuhkan orang itu?
4. Pikirkan tentang kehidupan Yakub. Dia tinggal di rumah bersama orang
tuanya sampai dia berusia 77 tahun! Dia dicintai oleh ibunya dan tidak begitu
dicintai oleh ayahnya. Kemudian, setelah tawar-menawar dengan saudara
laki-lakinya untuk membeli hak kesulungan, berkomplot dengan ibunya untuk
menipu ayahnya, dan melarikan diri demi nyawanya, dia mendapat penglihatan sebuah
tangga yang menuju surga dan dari surga.(to and from heaven).
Baca Kej.28:13,20-22---- 21.dan jika aku kembali dengan
selamat ke rumah ayahku, maka Engkau akan menjadi Allahku.
22.Tugu peringatan yang telah saya
dirikan ini akan menjadi tempat di mana Engkau disembah, dan aku akan memberi kepada-Mu
sepersepuluh dari semua yang Engkau berikan kepadaku.” ―Good News Bible.
5. Untungnya, dia berhasil tiba di Haran, tempat tinggal Laban, dan
pergi ke sumur untuk melihat apa yang bisa dia pelajari.
Kejadian 29:9-20 memberi tahu kita bahwa dia sangat sukses di
sana.
Setelah
Yakub membuat komitmen rohani dan komitmen keuangan kepada Tuhan, Tuhan
mengarahkannya kepada Rahel di sumur itu (Kej.29:9-20).
Di sumur, dia bertemu dengan wanita muda yang akan menjadi istri
kesayangannya. Dia rela bekerja keras selama tujuh tahun demi pernikahannya.
Kemudian, dia ditipu oleh ayah mertuanya dan memberikan Lea, sang kakak,
bukannya Rahel, yang dia cintai. Seminggu kemudian, dia juga menikah dengan
Rahel. Mengejutkan bahwa Rahel dan Lea tidak menikah dengan pemuda lain dalam
budaya mereka sebelum kedatangan Yakub.
Kita tidak tahu berapa umur gadis-gadis itu ketika Yakub tiba.
Tapi, kita tahu berapa umur Yakub.
Dari SDA Bible Commentary:] Ketika Ishak sudah tua. Dari
pertimbangan berikut, Ishak pasti
berusia sekitar 137 tahun ketika peristiwa yang diceritakan dalam pasal ini
terjadi.
Esau sudah menikah (ay.46). Ini terjadi ketika Ishak berumur 100 tahun
(lihat pasal [Kejadian] 26:34; 25:26). Tapi, seperti yang akan kita lihat,
peristiwa yang dicatat di sini pasti terjadi jauh setelah itu.
Yakub berusia 130 tahun ketika dia pergi ke Mesir (ch. 47:9), dan
putranya Yusuf 39. Ini jelas dari fakta bahwa yang terakhir berusia 30 tahun
ketika dia melayani Firaun (ch. 41: 46), dan bahwa sejak saat itu telah berlalu
7 tahun yang berkelimpahan dan 2 tahun yang kurus (pasal 41:54; 45:6).
9 tahun ini harus ditambah dengan 30 tahun, sehingga usia Yusuf menjadi
39 tahun.
Akibatnya, Yakub berusia 91 tahun ketika Yusuf lahir. Ini terjadi pada
akhir 14 tahun pelayanan Yakub di rumah Laban (pasal 29:18, 27; 30:25); karena
itu Yakub berumur 77 tahun ketika dia melarikan diri ke Haran.
Karena pelarian Yakub mungkin terjadi segera setelah kejadian di pasal
ini, dan sejak ayahnya Ishak berusia 60 tahun ketika Yakub lahir (ch. 25:26),
usia Ishak di Fsl. 27 pasti sekitar 137 tahun. Ishak hidup selama 43 tahun
lagi, sampai usia matang 180 tahun/to the ripe age of 180 years (ch.
35:28)—Nichol, F. D. (Ed.). (1978). SDA Bible Commentary,* vol. 1, 375-376. Review and Herald Publishing Association [Komentar
tentang Kejadian 27:1].
6. Ketika Yakub tiba di Haran tanpa uang
sepeser pun, apakah dia tampak seperti calon suami yang baik? /did he seem like
a good prospect for a husband?
BSG:
Adalah pantas membuat keputusan rohanimu dan keputusan pekerjaan hidup
sebelum menikah. Pasangan masa depanmu harus mengetahui “apa yang sedang
mereka masuki.”
Apakah orang ini seorang Kristen yang berkomitmen? Jenis pekerjaan apa
yang akan dia masuki? Akankah orang ini akan menjadi seorang guru, perawat,
pengacara, buruh, atau apa saja?.
Berapa jumlah utang yang akan datang dalam perkawinan.
Apakah saya rela untuk menerima situasi ini sebagai bagian dari tanggung
jawab saya?.
Baca 2 Kor.6:14-15 “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang
dengan orang2 yang tak percaya….bagaimanakah terang dapat bersatu dengan
gelap?.
(Prinsip ini penting dipikirkan ketika mencari pasangan hidup—karena ini
akan menolong membuat kesempatan untuk satu perkawinan yang lebih baik).
Senin: BERKAT PEKERJAAN (Idealnya)
—The Blessing of Work (Ideally).
7. Di zaman kita, banyak orang berpikir
akan bagus menjalani kehidupan yang menyenangkan/pleasure, tidak pernah harus
bekerja. Tapi, pekerjaan adalah bagian penting dari menjalani kehidupan yang
memuaskan.(Ya…kecuali anda kaya dari ortu). Akan tetapi, cepat atau
lambat---Anda perlu bekerja mencari nafkah—idealnya!.
8. Tuhan memberi Adam dan Hawa suatu
bentuk pekerjaan yang menyenangkan untuk dilakukan, bahkan di Taman Eden.
(Kejadian
2:15)
EGW:
“Dan kepada Adam telah diberikan pekerjaan memelihara taman itu.
Pencipta mengetahui bahwa Adam tidak dapat bahagia tanpa pekerjaan. Keindahan
Taman menyenangkan dia, tetapi ini tidaklah cukup. Dia harus bekerja agar dapat
menggerakkan organ2 tubuhnya yang indah. Seandainya kebahagiaan manusia terdiri
dari tidak melakukan sesuatu, maka dalam keadaannya sebagai makhluk suci yang
tanpa salah, akan dibiarkan menganggur. Tetapi Dia yang menciptakan manusia
mengetahui apa yang akan membuatnya bahagia; dan segera setelah Dia
menciptakannya, maka Allah menugaskan kepadanya pekerjaan.
Janji untuk kemuliaan masa depan, dan perintah bahwa manusia harus
bekerja keras untuk makanan sehari-harinya, datang dari takhta yang sama.” EG
White, Our High Calling,223.
9. Ketika Adam dan Hawa berdosa, mereka
dipaksa meninggalkan Taman Eden; Tuhan memberi tahu mereka bahwa mereka akan
diberi pekerjaan yang akan bermanfaat bagi mereka. Mengapa bekerja bermanfaat
bagi kita setiap hari dalam kehidupan kita?
10. Mari kita perhatikan pepatah,
“Tangan yang malas adalah bengkel Iblis!”( “Idle hands are the Devil’s workshop!”)
Pepatah/Amsal ini dianggap oleh sebagian orang berasal dari Alkitab,
kitab Amsal pasal 16 ayat 27 (Amsal 16:27).
Namun ini mungkin salah membaca didorong oleh penerapan asumsi teologis
Protestan.
Versi King James dari ayat tersebut hanya merujuk pada kefasikan:
Orang fasik menggali kejahatan: dan di bibirnya ada seperti api yang
menyala-nyala.
Hanya The Living Bible tahun 1971 yang menyuntikkan gagasan kemalasan ke
dalam terjemahannya : Tangan menganggur adalah bengkel setan; bibir diam adalah
corongnya.
(TLB juga menambahkan terjemahan literal: Orang yang tidak berguna
merencanakan kejahatan; dan di bibirnya ada api yang menghanguskan.)
Amsal 16:27 mungkin telah mengilhami St. Jerome untuk menulis di akhir
abad ke-4: fac et aliquid operis, ut semper te diabolus inveniat occupatum,
atau "terlibat dalam beberapa pekerjaan, sehingga iblis selalu menemukan
Anda sibuk."
11. Raja Salomo menasehati untuk bekerja
keras dalam apapun yang dilakukan seseorang.
Baca: Pengkhotbah 9:10:
12. Sebagian besar kehidupan kebanyakan
orang dihabiskan dengan apa yang bisa disebut tahun2 kerja—Tahun2
productive?. Biasanya : sekitar 40 tahun lamanya.
Seringkali, ini termasuk mencari nafkah, membesarkan anak, mengembangkan
hubungan yang baik dengan pasangan, dan merencanakan pensiun.
13. Selama ini, seseorang harus berurusan
dengan masalah perumahan, transportasi, serta membesarkan dan mendidik anak.
Wanita sering diberi tanggung jawab untuk melahirkan dan membesarkan anak-anak
di rumah. Suami seringkali menjadi pencari nafkah utama (Walaupun isteri
sama-sama bekerja, namun suamilah yang menjadi pencari nafkah yang utama).
Tujuan para orang tua Kristen adalah melatih anak2 mereka menjadi orang
dewasa yang mandiri dalam kehidupan sekarang dan melayakkan mereka untuk
kehidupan yang akan datang.
Ada tiga poin yang sangat penting yang perlu
diingat orang tua dalam berurusan dengan anak-anak mereka.
1. Menyediakan
sebuah lingkungan keluarga Kristen (Provide a Christian home environment.)-
(-Mencakup
kebaktian keluarga yang menarik dan teratur, kehadiran di gereja dan Acara SS
yang teratur dan kesetiaan dalam pers/pers.
Kebiasaan2 untuk dibentuk di awal kehidupan.)
2.Ajarkan anak2
untuk rela bekerja dan berikan penghargaan untuk itu. (Teach children a
willingness to work and an appreciation for it.)
-Anak2 akan mendapati bahwa kerajainan dan
itegritas dalam pekerjaan selalu diperhatikan, dihargai dan diberi upah. Mereka akan belajar bahwa uang yang kita
dapatkan sebagai hasil dari memberikan waktu kepada orang lain dengan melakukan
tugas2 yang berharga bagi mereka.
3. Tolong mereka
dengan memberikan satu Pendidikan yang baik. (Help with a good education.)
-Sekarang ini Pendidikan itu
mahal—teristimewa Pendidikan Kristen sekolah swasta. Tetapi itu bukan hanya
untuk kehidupan sekarang ini tetapi untuk kehidupan mendatang, sangatlah
sepadan dengan biayanya.
14. Tentu saja,
kita perlu ingat bahwa anak -anak pada akhirnya akan membuat keputusan sendiri
dan memilih jalan mereka sendiri dalam hidup.
15. Sebagai orang2 Kristen, apakah kita
adalah pengusaha atau karyawan, kita perlu bekerja dengan integritas.
(Ini = fase dari sebuah kehidupan yang berhasil).
Ketika kita melakukannya, di sekitar kita akan menghargai upaya dan
pekerjaan kita.
Seiring bertambahnya usia, kita perlu memiliki dana yang cukup untuk
menyelesaikan pembayaran untuk rumah, untuk transportasi, dan tidak memiliki
hutang lagi (dan ada aliran pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
anggota keluarga saat LANSIA).
Allah
memanggil anak2Nya pada standar yang lebih tinggi dalam pekerjaan dan
kehidupan. Standar itu adalah hukum Allah yang tertulis dalam hati kita (Yer.31:33-34)
dan dipantulkan dalam tabiat kita.
Supaya kita hidup dan bekerja pada tingkat yang tidak tercela.
Kitab suci mengatakan dalam Amsal 22:1: “Nama baik lebih
berharga dari kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan
emas.”
Kitab
Suci mencatat contoh2 para majikan yang diberkati oleh karena memiliki
pekerja yang setia:
a.
Yakub—ketika
ia ingin meninggalkan mertuanya Laban dan kembali bersama isterinya ke tempat
kelahirannya, Laban memohon kepadanya untuk tidak pergi (Kej.30:27 : Tuhan
memberkati aku karena engkau…)
b. Yusuf –Tuannya
Potifar membuat pengamatan dan memberikan upah kepadanya.
Baca 1 Kor.10:31 “Jika engkau makan atau
jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah
semuanya itu untuk kemuliaan Allah”.
Jadi dalam pekerjaan kita dan pengaturan keuangan kita serta apa saja
yang kita lakukan, kita harus melakukannya untuk kemuliaan Allah. Tuhan lah yang memberikan kepada kita
pengetahuan dan kekuatan untuk sukses dalam kehidupan (Baca 1 Tawarikh
29:11,12).
Kamis: MENCARI NASIHAT ALLAH (Seeking
Godly Counsel)
16. Apakah ada tempat untuk mencari nasihat
dari sumber non-Kristen?
Baca: Maz.1:1-3 “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat
orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,…dst.
Allah memperingatkan kita agar tidak berkonsultasi dengan ahli manajemen
keuangan sekuler untuk pengelolaan asset yang Allah percayakan kepada kita.
17. Adalah sangat mudah untuk melihat
skema yang ditampilkan di media publik bagaimana untuk mendapatkan uang secara cepat.
Apakah kita harus mempertimbangkan kata-kata ini?
Baca berkat dari hikmat dalam: Amsal 3:5-8 “Percayalah
kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri…7.Janglah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan
dan jauhilah kejahatan;….
(Prinsip2 ini perlu kita terapkan dalam perkara2 keuangan dasar kita.)
18. Mari kita bahas beberapa pokok
penting dari panduan belajar Alkitab yang akan membantu kita menghindari banyak
jebakan.
(…that would help us to avoid many pitfalls.)
7
(Tujuh) Nasihat Alkitabiah tentang Pengelolaan Keuangan :
i.
Terorganisasi (Get organized) : Membangun
rencana pengeluaran (Develop a spending plan)—Amsal 27:23,24). Banyak keluarga
yang hanya hidup dari gaji ke gaji
(exist from paycheck to paycheck). Tanpa perencanaan sederhana untuk
pendapatan, pengeluaran, dan tabungan, hidup semakin penuh tekanan/stressful.
ii.
Belanjakan kurang dari penghasilan (Spend less than
you earn). Pastikan
hidup sesuai dengan penghasilan (Determine to live within your means)—Amsal
15:16. Banyak di negara2 Barat yang
menghabiskan lebih banyak dari yang mereka hasilkan. Kenapa? Karena tersedianya
kredit dan utang.(Credit and Debt).
iii.
Simpan sebagian dari setiap periode
penggajian (Amsal 6:6-8)-- (Save a portion from every pay period).
Kita menyimpan untuk dapat membeli dalam jumlah yang lebih besar
di kemudian hari dan untuk menjaga pengeluaran2 yang tidak terencana, seperti
kecelakaan atau penyakit. Tabungan2 tertentu dapat digunakan untuk waktu ketika
usia telah bertambah, saat kita tidak lagi sanggup bekerja.
iv.
Hindari utang seperti menghindari
COVID-19 (Amsal 22:7).
v.
Jadilah pekerja yang rajin: Amsal 13:4
“Hari si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin
diberi kelimpahan.”
vi.
Jadilah setia dalam keuangan kepada
Tuhan (Ul.28:1-14). Tidak ada satu keluarga yang dapat hidup tanpa
berkat dari Tuhan.
vii.
Ingatlah bahwa dunia ini bukanlah rumah
kita yang sesunggunya. (Remember that this earth is not
our real home). Cara kita mengatur/mengelola akan banyak berbicara
tentang di mana prioritas kita yang terutama (Lihat Matius 25:14-21)—Perumpamaan talenta :
5 talenta, 2 dan 1 talenta (5000, 2000, dan 1000 gold coin)—masing2 menurut
kesanggupannya…lalu berangkat ke luar negeri.
Jumat:
“Bahwa apa yang diletakkan/bertumpu pada
landasan kejujuran bisnis, dan keberhasilan sejati adalah pengakuan terhadap
kepemilikan Allah. Selaku Pencipta segala sesuatu, Ia adalah pemilik yang
asli. Kita adalah para penatalayan-Nya.
Semua yang ada pada kita adalah suatu
kepercayaan dari Dia, untuk digunakan sesuai dengan bimbingan-Nya.”
Membina Pendidikan Sejati,
hlm.125.
Oleh karena tekanan untuk menyediakan
kebutuhan keluarga2 kita, banyak kali kita berpikir bahwa pekerjaan kita adalah
untuk menyediakan pemasukan. Tetapi sebagai orang2 Kristen, kita juga
menghadapi bagian kita dalam perintah agung yang Yesus berikan kepada semua
pengikut2-Nya. Seperti Ketika mengutip perintah ini sebagaimana yang terdapat
dalam Markus 16:15, Ellen G.White menulis, “Perintah ini bukan hanya kepada
mereka yang dipanggil menjadi pendeta atau misionaris dalam pengertian biasa,
tetapi semua orang dapat menjadi pekerja bersama Dia dalam memberitakan “kabar
baik” kepada sesamanya manusia. Perintah itu diberikan kepada semua orang,
besar atau kecil, pandai atau bodoh, tua atau muda.”
Membina Pendidikan Sejati, hlm.249.
“Kita perlu mengikuti dengan teliti rencana
Allah mengenai kehidupan. Mengerjakan dengan sebaik-baiknya pekerjaan yang
paling dekat, menyerahkan jalan2 kita kepada Allah, dan memperhatikan petunjuk2
dari pemeliharaan-Nya—inilah peraturan yang memastikan tuntunan yang aman dalam
memilih pekerjaan.” Membina Pendidikan Sejati, hlm.252.
19. Penting
untuk berpikir ke depan dan mencoba merencanakan masalah yang mungkin terjadi.
Itu sebabnya kita harus menyisihkan sebagian kecil uang setiap bulan untuk
membangun cadangan (A small portion of money---To builid a reserve)
20. Seberapa
jauh kita harus berpikir bahwa jika kita setia kepada Kristus, Dia akan
memelihara kita?
Ketika Allah menganugerahkan kemakmuran
materi, Dia mengharapkan untuk dihormati dengan apa yang Dia berikan kepada kita
(Am.3:9-10). Sebagai penerima pemberian seperti itu, kita harus selalu ingat
bahwa kesuksesan sejati tidak bergantung pada kekayaan, bahkan kekayaan
yang secara Ilahi diberikan.
Kesuksesan sejati berarti menjadi
penatalayan yang setia, terlepas dari keadaan yang sedang kita alami. Dalam
kemakmuran, kekurangan, sehat atau sakit, kita harus setia sampai kepada
kematian agar kita, pada akhirnya, mewarisi mahkota kehidupan (Why.2:10).
21. Jadi apakah
persyaratan2 untuk kesuksesan?
i.
Allah yang pertama (God first) :
Keberhasilan dalam kehidupan materi dan spiritual kita bergantung kepada
mendahulukan Allah (Matius 6:33; Ul.28:1-14).
ii. RAJIN :-Arti lain
dari rajin ialah tajam, jeli, dan cerdas (Ibr:harutz). Seorang yang rajin
adalah orang yang bertindak segera dan kompeten.
iii.Kemakmuran dan Itegritas (Prosperity
and Integrity)--
Yusuf Makmur karena Tuhan menyertai dia (Kej.39:2-5). Yusuf selalu
berkonsultasi dengan Tuhan, dan, akhirnya unggul dalam semua yang dia lakukan.
Yusuf adalah seorang yang tulus, jujur dan dapat dipercaya.
“Keperluan dunia yang terbesar adalah keperluan akan manusia-manusia
yang tidak dapat diperjualbelikan, manusia yang dalam jiwa raganya setia dan
jujur, manusia yang tidak gentar menyebut dosa itu dosa, manusia yang angan2
hatinya setia pada tugas seperti jarum menunjuk kutub, manusia yang akan
berdiri demi kebenaran walaupun langit runtuh.”
E.G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm.53.
1
Timotius 6:9-10 v.10 For the love of
money is a source of all kinds of evil.
iv. Memahami Batasan Kesuksesan Duniawi.
Adalah
umum bagi orang untuk untuk mendefinisikan kesuksesan hanya dalam hal berkat
materi, tanpa mempertimbangkan pemberian yang lebih penting, tidak berwujud,
seperti kesehatan, kegembiraan, hubungan sosial yang kuat dan keluarga, serta
doa kehidupan yang mujarab.
Sebab itu lebih baik memiliki lebih sedikit harta benda, disertai “takut
akan Tuhan”, daripada memiliki banyak uang, dengan kekhawatiran dan kesusahan
(Ams.15:16; Pkh.4:6).
BSG:
Acapkali ambisi untuk menghasilkan banyak uang menjadi tujuan dan
akhirnya sendiri dalam pencarian untuk memiliki lebih banyak lagi, bahkan
meskipun orang tersebut tidak dapat menikmati semua yang telah diperolehnya itu
(Pkh.4:6-8).
Lebih buruk lagi, orang yang tidak melakukan apa pun untuk memperoleh
kekayaan yang diperoleh dengan susah payah ini boleh jadi malah yang akan
menikmatinya. (Pkh.6:2).
Saat keadaan buruk, kata2 dalam ayat ini bisa memberi penghiburan kepada
kita : 1 Kor.13:7…..
Prinsip sukses yang sejati:
“Tidak ada cabang bisnis yang resmi di mana Alkitab tidak memberikan
suatu persiapan yang sangat diperlukan.
Prinsip2nya tentang kerajinan, kejujuran, penghematan, pertarakan dan
kemurnian/purity merupakan rahasia keberhasilan yang sejati.” E.G. White,
Membina Pendidikan Sejati,hlm.123.
Komentar
Posting Komentar