TUJUHBELAS KUNCI PERNIKAHAN BAHAGIA DARI ALKITAB.
Pendahuluan:
@ 1 Sebagaimana yang mungkin sudah Anda ketahui, hampir 50% dari pernikahan
di zaman sekarang berakhir dengan perceraian, meninggalkan pasangan yang sakit
hati dan anak-anak yang kehilangan pegangan.
Jangan biarkan ini terjadi pada Anda!. Siapapun Anda, entah pernikahan
Anda sedang terguncang atau sedang indah-indahnya, atau bahkan sekalipun Anda
belum menikah, berikut adalah nasehat tapi terbukti efektif untuk membantu agar
pernikahan Anda bisa langgeng. Nasehat2 ini berasal langsung dari Tuhan yang menciptakan dan
mendirikan lembaga pernikahan!.
Jika Anda sudah mencoba segalanya tapi tidak berhasil, kenapa tidak
mencoba kata-kata Tuhan?.
Ikuti kunci-kunci berikut pelajaran ini, dan Anda bisa mengukuhkan rumah
tangga Anda.
@2. 1.
BENTUK RUMAH TANGGA ANDA SENDIRI.
-Kej.2:24 “Sebab itu seorang laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
menjadi satu daging.”
Bp,ibu,sdr2ku,…Perintah
Tuhan ini jelas.
Pasangan
yang akan menikah harus meninggalkan rumah orangtua masing-masing dan
mendirikan rumahtangga sendiri, bahkan sekalipun kondisi keuangan menuntut
agar rumah pengantin baru itu berupa rumah kontrakan berkamar satu.
Suami dan isteri harus membuat keputusan bersama dalam hal-hal seperti
ini. Kemudian mereka harus memberitahukan keputusan itu pada keluarga
masing-masing. Mereka harus tetap pada keputusan itu walau ada yang mengusik.
Ribuan
perceraian bisa terhindarkan bila peraturan ini dipatuhi.
1
Petr.4:8 “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan
yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.” (Lihat: Amsal 31:28; 1
Kor.7:34; Roma 12:10).
Teruskan (tepatnya –segarkan kembali) kasih-sayang selama masa pacaran
dulu dan tetap teruskan sampai maut memisahkan.
Pernikahan
yang berhasil tidak terjadi dengan sendirinya, tapi harus dipupuk.
Jangan sepelekan pasangan anda; kalau tidak, kejenuhan yang timbul akan
menghancurkan pernikahan Anda.
Pertahankan
cinta agar tetap tumbuh dengan mengekspresikan cinta pada pasangan Anda; kalau tidak,
cinta itu akan mati, dan Anda akan menjauh satu sama lain.
Kasih
dan Sukacita tidak diperoleh dengan cara mencarinya untuk diri
sendiri, tapi dengan cara memberikannya kepada orang lain.
Jadi, habiskan sebanyak mungkin waktu untuk melakukan banyak hal bersama-sama
jika Anda ingin lebih kompak.
Usahakan
untuk menyambut satu sama lain dengan antusias. (Contoh: Dengan bersantai,
berkunjung ke rumah keluarga, belanja, jalan-jalan, makan sama-sama.)
Jangan abaikan perhatian2 kecil, kata2 yang menguatkan, dan tindakan2
kasih.
Kejutkan satu sama lain dengan hadiah2 kecil atau bantuan2 kecil.
Usahakan
untuk “bersaing” dalam memberi kasih sayang.
Jangan
harapkan keuntungan pribadi dari sebuah pernikahan.
Perceraian bukanlah penghancur rumahtangga terbesar, tapi
kurangnya cinta.
Jika diberi kesempatan, cinta akan sanggup mengatasi segalanya.
@4. 3. SELALU INGAT BHW TUHANLAH YANG PERSATUKAN ANDA DALAM PERNIKAHAN.
Matius
19:5,6 “Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya
dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. v.6.Demikianlah
mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah,
tidak boleh diceraikan manusia.”
Apakah
cinta hampir lenyap dari rumah Anda?
Jangan lupa bahwa Tuhan sendiri yang mempersatukan Anda berdua dalam
pernikahan, dan kehendak-Nya ialah agar Anda berdua tetap bersama dan bahagia.
Tuhan akan membawa sukacita dan kasih ke dalam hidup Anda bila Anda
mematuhi perintah2-Nya.
Kita
baca Matius 19:26 “Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini
tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
@5. 4.
Jagalah
Hati Anda. Jangan biarkan panca-indera, nafsu, dan emosi menjerat Anda.
Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala
kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Kel.20:17; Filipi 4:8).
Bp,Ibu,sdr2ku,…
Pikiran2
yang salah pasti akan menghancurkan pernikahan Anda.
Setan
akan menjerat Anda dengan pikiran2 seperti ini:
@6. 1.
“Pernikahanku
adalah sebuah kesalahan. Aku menyesal menikah dengannya.”
2.
“Dia
tidak memahami diriku.”
3.
“Aku
tak sanggup lagi menerima semua ini”.
4.
“Aku
dan dia bisa bercerai kapan saja kalau situasi menuntut begitu.”
5.
“Aku
mau pulang ke rumah orangtuaku saja.”
6.
“Dia
senyum-senyum sama orang itu.”
Berhentilah memikirkan pikiran2 seperti itu agar pernikahan Anda tidak
hancur, sebab pikiran2 dan perasaan2 Anda mengendalikan tindakan2 Anda.
@7. Pikiran2 yang tidak dikendalikan bagaikan mobil yang diparkir pada
gigi netral di sebuah jalan yang miring.
Segala
sesuatu bisa terjadi, dan hasil akhirnya pastilah kehancuran.
@8. 5.
Jangan pergi tidur di malam hari dengan perasaan marah pada
pasangan Anda.
Efesus
4:26 “Apabila
kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam,
sebelum padam amarahmu.” (Yakobus 5:16; Filipi 3:13; Efesus 4:32).
Tetap marah terus menerus, menyimpan rasa
sakit hati (besar atau kecil) sampai berhari-hari, sangatlah berbahaya.
Jika tidak diatasi segera, bahkan masalah-masalah
sepele sekalipun akan menjadi raksasa dalam benak Anda sementara cara berpikir
Anda itu secara negatif mempengaruhi seluruh hidup Anda.
Inilah sebabnya Tuhan berkata bahwa kemarahan
harus padam sebelum matahari terbenam.
Berjiwa besarlah untuk memaafkan kesalahannya
dan untuk mengatakan dengan tulus, “Saya minta maaf”. Lagipula, tak ada manusia
yang sempurna, dan Anda berdua ada dalam pihak yang sama-sama salah, jadilah
sportif dan akui kesalahan Anda bila memang Anda yang salah.
Selain itu, berbaikan adalah pengalaman yang
sangat menyenangkan, dengan kekuatan luar biasa untuk membuat pasangan
suami-isteri menjadi lebih dekat satu sama lain.
Tuhan menyaran-kan ini!. Dan sudah terbukti.
@9. 6.
Jadikan
Tuhan Yesus sebagai inti/pusat rumah tangga Anda.
Mazmur
127:1.” Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha
orang yang membangunnya. ( Lihat: Amsal 3:6; Filipi 4:7).
*Ini
adalah peraturan yang paling utama.
Lebih
tinggi daripada segala peraturan yang lain.
Utamakan
Kristus! Rahasia kebahagiaan sejati dalam rumah tangga bukanlah diplomasi,
strategi, dan usaha keras untuk mengatasi masalah, tapi, bersatu dalam nama
Kristus.
Dua
hati yang diisi dengan kasih Yesus tak mungkin terpisah.
Dengan
Yesus di dalam rumahtangga Anda, pernikahan Anda pasti berhasil.
@10. Injil adalah obat bagi semua pernikahan yang dulunya terisi kebencian,
sakit hati, dan kekecewaan.
Injil
akan mencegah perceraian dengan cara memulihkan kasih dan kebahagiaan.
Injil
akan menyelamatkan pernikahan Anda, jika Anda bersedia.
@.11. 7. BERDOALAH BERSAMA-SAMA.
Matius 26:41 .”Berjaga-jagalah dan
berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut,
tetapi daging lemah.” (See: Yakobus 5:16; Yakobus 1:5).
*Berdoalah
bagi satu sama lain, dan biarkan pasangan Anda mendengar bahwa Anda
mendoakannya.
Ini adalah nasehat yang sangat baik dan
pasti efektif.
Berlututlah di hadapan Tuhan dan minta Dia mengaruniakan CINTA SEJATI
untuk Anda, kemauan untuk saling memaafkan, kekuatan, dan kebijaksanaan
(menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah Anda).
Tuhan sudah menjamin bahwa Dia akan menjawab.
Orang yang berdosa tidak otomatis lepas dari segala kebiasaan buruknya,
tapi dia akan memiliki hati yang rindu untuk melakukan apa yang benar.
Tak ada rumahtangga yang akan rusak bila semua anggota keluarga secara tulus berdoa bersama-sama meminta pertolongan Tuhan.
@12. 8. Sejak Awal, sepakati bahwa bercerai bukanlah solusi yang baik.
Matius 19:6 “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia.” (See: Mts.19:9; Roma 7:2).
*Alkitab itu jelas. Ikatan pernikahan diciptakan Tuhan agar tidak
dihancurkan oleh manusia kecuali dalam kasus perzinahan.
Tapi
keharusan untuk bercerai karena zinah juga bukan sesuatu yang mutlak, melainkan
hanya merupakan saran.
Pengampunan selalu lebih baik daripada perzinahan, bahkan dalam kasus
perzinahan.
Pernikahan itu dimaksudkan Tuhan agar berlangsung seumur hidup.
Tuhan
memberkati upacara pernikahan waktu Dia melaksanakan upacara pernikahan yang
pertama di Eden.
Pikiran2 bahwa “Perceraian Adalah Jalan Keluarnya” akan selalu
menghancurkan pernikahan.
Inilah alasan kenapa Yesus melarang perceraian.
@13. Perceraian selalu menghancurkan hidup manusia dan tak pernah menjadi
jalan keluar bagi masalah.
Sebaliknya, perceraian malah menciptakan masalah2 yang lebih besar, jadi
perceraian tidak boleh muncul dalam benak Anda.
Hati yang hancur, frustrasi, tidak bahagia, dan hidup yang berantakan
pasti menjadi buntut dari perceraian, bahkan keinginan untuk hidup pun bisa
lenyap.
Tuhan mendirikan Lembaga pernikahan untuk melindungi kemurnian dan
sukacita manusia, untuk menyediakan kebutuhan sosial mereka, dan untuk
meningkatkan kualitas jasmaniah, mental, dan moral mereka.
@14. Sumpah pernikahan adalah salah satu kewajiban yang paling khidmat dan
mengikat yang dapat dibuat manusia.
Memandang
remeh sumpah pernikahan selalu menghasilkan keterpisahan manusia dari
berkat-berkat Tuhan.
@15. 9.
Usahakan
agar rumah Anda hanya ditinggali oleh keluarga dengan ikatan darah yang
langsung (pria kepala keluarga, satu isteri, dan anak/anak-anak).
Keluaran
20:14 “Jangan berzinah”. (See: Amsal 31:11,12; Maleakhi 2:14; Amsal 6:24-29).
*Keakraban keluarga tidak boleh dibagi dengan orang lain—bahkan dengan
orang-tua atau mertua.
Adalah dosa besar bila kita melanggar perintah Tuhan ini.
Orang
ketiga yang bersimpati atau mendengarkan keluhan2 adalah alat Iblis untuk
mencemari hati suami atau isteri.
Selesaikan masalah2 rumahtangga Anda secara pribadi. Tak seorang pun (kecuali
pendeta atau penasehat pernikahan) yang boleh ikut campur.
Jujurlah terhadap satu sama lain, dan jangan pernah merahasiakan
sesuatu.
Jangan ucapkan lelucon yang menyakiri perasaan suami/isteri Anda.
Belalah
satu sama lain bila diserang pihak luar, dan singkirkan pengaruh pihak luar
yang mencoba menyusup ke dalam.
@16. Perzinahan akan selalu melukai Anda dan semua orang yang terkait (walau
beberapa penasehat pernikahan bersikap lunak terhadap perzinahan).
Tuhan, yang tahu pikiran, tubuh dan kerangka emosi kita (dan tahu hal2
apa yang membangun atau menghancurkan kita) mengatakan: “Jangan Berzinah”.
Dan kalau Dia bilang jangan, ya jangan kita lakukan.
Orang yang melanggar 10 hukum Tuhan pasti akan menerima akibat2nya.
Jadi
jika mulai ada godaan, hancurkan segera.
Kalau
tidak dihancurkan secepat mungkin, kegelapan yang tak bisa disingkirkan akan
hadir dalam hidup Anda.
@17. 1o. Tuhan memberikan standar kasih;
usahakan agar Anda mencapainya.
1
Korintus 13:4-7 “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia
tidak memgahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”
*Baca Kembali ayat di atas dengan teliti. Inilah gambaran Tuhan tentang
kasih. Sudah sesuaikah Anda?.
Kasih bukanlah dorongan hati sesaat, tapi prinsip kudus yang mencakup
semua tahap dan tindakan dalam hidup.
Dengan
kasih sejati, pernikahan Anda tak mungkin hancur.
@18. 11.
Ingat
bahwa kritik dan rengekan selalu menghancurkan kasih.
Kolose 3:19 “Hai suami-suami, kasihilah istrimu dan janganlah berlaku
kasar terhadap dia.” (See: Amsal 21:19; Ams.27:15; 1 Kor.13:4-7).
Berhentilah mengkritik, merengek, dan mencari-cari kesalahan.
Suami
atau isteri Anda mungkin memiliki kekurangan, tapi merengek tidak akan memperbaikinya.
Jangan
harapkan ‘kesempurnaan, agar tidak timbul rasa sakit hati.
Jangan
perhatikan keburukan2nya, dan cobalah temukan kebaikan2nya.
Jangan mencoba memperbaiki, mengendalikan, atau memaksa---Anda akan
menghancurkan kasih Anda.
Hanya Tuhan yang bisa mengubah sifat manusia.
@19. Memiliki selera humor, hati yang ceria, ramah, sabar dan penuh kasih sayang
akan menyingkirkan 2/3 masalah2 rumahtangga Anda.
Cobalah
untuk membuat suami/isteri Anda bahagia, bukan sekadar merasa enak, dan dia
akan memperbaiki sifatnya dengan sendirinya.
Rahasia pernikahan Bahagia bukanlah memiliki pasangan yang sempurna,
tapi menjadi pasangan yang tepat, cocok, dan serasi bagi pasangan Anda.
Ubah diri Anda sendiri, jangan berusaha
mengubah pasangan Anda.
@20. 12. Jangan terlalu banyak melakukan sesuatu
hal, jangan berlebihan, jadilah moderat (sedang-sedang saja).
1
Korintus 9:25 “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan,
menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh
suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.”
(See: 1 Kor.13:5; 1 Kor.10:31; 1 Kor.9:27; 2 Tes.3:10; Ibrani 13:4; Roma 6:12,
13).
*Terlalu berlebihan tidak baik. Terlalu kurang juga tidak baik.
Bekerja, memberikan cinta kasih, istirahat, olah raga, bermain
(rekreasi), menyembah Tuhan, makan, dan berteman harus seimbang dalam
pernikahan Anda, kalau tidak, pasti akan timbul masalah.
Terlalu banyak bekerja dan kurang tidur, gizi tidak seimbang, atau
kurang olahraga membuat seseorang suka mengkritik, tidak bertenggangrasa, dan
suka marah-marah.
Terlalu banyak makan adalah tindakan yang memperkuat sifat2 kebinatangan
dan menumpulkan hati (moralitas).
Pelecehan seksual menghancurkan keinginan untuk mempelajari Allkitab dan
berdoa, juga memperlemah vitalitas.
Pernikahan
yang sah secara hukum tidak memberi izin bagi Anda untuk melakukan hubungan
seks secara berlebihan.
Seks yang merendahkan derajat manusia, aneh-aneh, terlalu banyak atau
terlalu sedikit menghancurkan kasih dan penghargaan atas satu sama lain.
Kehidupan seks yang moderat/moderate direkomendasikan di Alkitab (1 Korintus 7:3-7).
Bergaul dengan teman sangatlah penting.
Kebahagiaan
sejati tidak dapat ditemukan dalam sangkar emas maupun pasungan.
@21. Usahakan
untuk tertawa dan menikmati kebersamaan pada saat2 santai yang menyenangkan.
Bersifat terlalu serius sangatlah berbahaya.
Terlalu berlebihan atau terlalu kurang dalam melakukan apa pun melemahkan
tingkat intelijensia, kesehatan tubuh,
moralitas, dan kemampuan untuk saling mengasihi dan menghargai.
Jangan biarkan keekstriman frekuensi tindakan2 Anda menghancurkan
pernikahan Anda.
@22. 13. Hargai hak-hak pribadi dan privacy
(keinginan untuk menyendiri) satu sama lain.
Roma
12:10 “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului
dalam memberi hormat.” (See: 1 Kor.13 : 4-7).
*Suami/isteri Anda memiliki hak pribadi atas benda-benda miliknya
sendiri atas prinsip kebebasan-memilih yang berasal dari Tuhan.
Jangan
utak-atik dompet atau tas suami/isteri Anda, surat pribadinya, benda2 pribadi
lainnya tanpa izin.
Hak atas privacy dan keinginannya untuk tidak diganggu bila sedang sibuk
haruslah dihargai.
Suami/isteri tidak boleh mencoba memaksa pasangannya untuk mengubah
kepribadiannya.
Hanya Tuhan yang bisa membuat perubahan semacam itu.
Kurangi
waktu dalam mencoba untuk “menyelidiki” hati pasangan Anda dan perbanyak waktu
dalam berusaha untuk membuat hatinya bahagia.
Hal
ini akan membawa dampak yang sangat baik bagi Anda.
@23. 14. Jadilah bersih, bersahaja, rapi, dan bertanggungjawab.
Amsal 21:25 “Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya
enggan bekerja.” (See: 2 Tim.2:9; Amsal 31:13,15,27; Yes.1:16; 1 Tim.5:8; Amsal
21:25).
*Sifat malas, tidak teratur, jorok, dan ceroboh adalah senjata2 Iblis
untuk menghancurkan penghargaan dan kasih sayang bagi satu sama lain, dan bisa
merusak rumahtangga Anda.
Tubuh
yang rapi, berpakaian sederhana dan bersih, dan merawat tubuh sangatlah penting
bagi pria maupun Wanita. Makanan yang disajikan haruslah bergizi, menarik, dan
disajikan tepat waktu.
Rumah haruslah bersih dan teratur, sebab hal itu membawa damai,
ketenangan, dan kepuasan bagi penghuni rumah.
Suami yang malas dan tidak efisien yang tidak menyediakan hal ini bagi
rumahtangganya adalah noda bagi keluarganya dan penghinaan bagi Tuhan.
Ketidakpedulian dalam hal-hal yang kelihatannya sepele ini bisa
menghancurkan banyak rumahtangga.
@24. 15. Usahakan untuk tidak membentak dan selalu
menggunakan kata2 yang sopan dan ramah.
Amsal
15:1 “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang
pedas membangkitkan marah.” (See: Pengkh 9:9; 1 Kor.13:11).
*Usahakan untuk berbicara dengan suara lemah lembut dan ramah.
Tidak
membalas bila dimarahi, seringkali merupakan cara terbaik untuk mendinginkan
kepala.
Keputusan2 yang dibuat dalam keadaan marah, capek, atau putus asa pasti
tidak baik, jadi mendingan rileks dan biarkan kemarahan itu mereda.
Dan bila Anda berbicara, usahakan agar selalu tenang dan penuh kasih.
Kata2
yang kasar bisa merusak rumahtangga Anda (menghancurkan kasih dalam
rumahtangga).
@25. 16. Bersikaplah bijaksana dalam hal keuangan.
Amsal 21:20 “Harta yang indah dan minyak
ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.”
*Bicarakan lebih dulu dengan pasangan Anda
dan buat keputusan bersama dalam hal mencari nafkah dan membelanjakan uang.
Biasanya
suamilah yang utama mencari nafkah.
Bagaimana
tentang membelanjakan uang?
Setiap
orang tentu memiliki penghasilan dan pengeluaran yang berbeda-beda.
Kita
perlu bertanggung jawab untuk mengelola setiap penghasilan kita dengan baik,
baik besar maupun kecil.
Firman
Tuhan berkata, "Orang bijaksana suka menyimpan untuk masa depan, tetapi orang
bodoh menghabiskan semua yang diperolehnya". (Amsal 21:20).
Ketika
kita mampu mengelola keuangan dengan baik, Tuhan pun akan mempercayakan
berkat-berkat-Nya dengan lebih besar.
Ada
banyak prinsip tentang pengelolaan keuangan, namun Anda dapat mencoba menerapkan
prinsip sederhana ini.
@26. Pertama,
setelah Anda menerima pendapatan, berilah persembahan persepuluhan (10%) kepada
Tuhan.
Kedua,
simpanlah sepuluh persen (10%) dari sisa pendapatan tadi untuk dana yang tak
terduga.
Ketiga, investasikan 10% pendapatan itu,
contohnya, melalui investasi reksadana, investasi emas atau jenis investasi
lainnya.
Keempat,
hiduplah dengan tujuh puluh persen (70%) dari pendapatan.
Keempat
prinsip sederhana ini, dapat membantu Anda mengelola keuangan dengan lebih
bijak, sehingga dapat membantu mewujudkan mimpi Anda untuk memiliki keuangan yang
stabil dan sehat.
@27. 17. Sering-seringlah berdiskusi dan minta
pendapat pasangan Anda.
Amsal 15:32 “Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi
siapa mendengar teguran, memperoleh akal budi”.(See: 1 Kor.13:4,5; Amsal 26:12).
Hal
yang paling menguatkan pernikahan Anda adalah membicarakan dulu keputusan2
besar sebelum diputuskan.
Pindah kerja atau membeli rumah, mobil, perabot rumah, dan hal-hal yang
berhubungan dengan uang harus dibicarakan berdua, dan pendapat kedua pihak
harus dipertimbangkan.
Sering berdiskusi akan menghindarkan pernikahan dari banyak masalah.
(Diskusi dan berdoa).
Kesimpulan:
Jika
masing2 pihak melakukan 17 Kunci Pernikahan Bahagia ini, kita akan menikmati
sorga di bumi dalam pernikahan Anda, dan Kristus dimuliakan lewat keluarga
kita.
Pada masa yang sulit ini, ada banyak pernikahan yang gagal. Apakah
pernikahan kita bisa bahagia?.
Tentu bisa, asalkan kita menerapkan prinsip Alkitab dan mau dibimbing
oleh Roh Kudus dalam kehidupan pernikahan kita.
Doa:
Mampukan aku untuk mulai memperhatikan kebutuhan pasanganku, agar aku dan dia
dapat hidup harmonis dalam ikatan keluarga yang Engkau telah berkati. Amin.
Komentar
Posting Komentar