SABAT DAN AKHIR.
(The Sabbath And The End)-PASSD 8-II 2023.
Komentar:
Injil menerangi rahasia yang tersembuyi (ayat 3-5).
Melalui
Injil, seluruh keluarga manusia, Orang asing/Non Yahudi maupun orang
Yahudi telah melihat tujuan2 Allah.
Yakni rencana penebusan yang sudah direncanakan sejak dunia ini dijadikan.
1.
Apakah
kita benar-benar percaya, bahwa kita semua adalah “saudara laki-laki dan
perempuan” yang diturunkan dari nenek moyang yang sama, yaitu Allah?
BSG:
Kita semuanya memiliki nilai yang sangat besar kepada Allah. Allah
adalah Bapa kita. Kita adalah putra-putri-Nya.
Kisah
17:24-26 “Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang
adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan
manusia….Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia
untuk mendiami seluruh muka bumi.”
Milik
kita adalah warisan bersama. Kita memiliki keluarga bersama.
Kita adalah saudara dan saudari yang dijadikan dan dibentuk oleh
Allah yang sama.
Ketika gen dan kromosom bersatu untuk membentuk struktur biologis unik
dari kepribadian Anda, Allah membuang polanya (threw away the pattern)
Tidak ada orang lain seperti Anda di seluruh alam semesta.
Anda adalah unik, ciptaan satu-satunya, makhluk yang sangat berharga
sehingga Allah yang menciptakan alam semesta mengambil ke atas diri-Nya tubuh
daging kita dan mempersembahkan diri-Nya sebagai satu kurban bagi Anda dan
dosa2 Anda.
2.
Jika seseorang dengan hati-hati memikirkan implikasi
evolusi dibandingkan dengan ciptaan ilahi kita, kontrasnya luar biasa.
3.
Fakta
bahwa Allah mengatakan kepada kita bahwa akan ada penghakiman pada akhirnya
menyiratkan bahwa kita memiliki beberapa tanggung jawab. Tidaklah adil
untuk menghakimi seorang pribadi (to judge a person)-- atas sesuatu yang tidak
dapat dia kendalikan/control.
BSG:
Jika kita hanyalah suatu kumpulan sel yang terbentuk secara acak,
semata-mata hanya produk kebetulan dan kera Afrika yang maju,--tidak
lebih--,maka hidup tidak memiliki banyak arti/memiliki arti yang kecil.
Jika kita hanyalah salah satu dari 8 M orang yang saling mencakar satu
sama lain untuk ruang hidup di planet yang disebut bumi, kehidupan kehilangan
tujuannya, selain sekadar bertahan hidup. Sebaliknya,..Penciptaan alkitabiah
memberikan alasan untuk hidup dan keharusan moral untuk hidup.
Kita
telah diciptakan oleh Allah dan bertanggung jawab kepada-Nya atas tindakan
kita.
Dia
yang membuat kita meminta pertanggungjawaban kita.
Dia telah menetapkan/membentuk kemutlakan/absolutes, bahkan di dunia
“relativisme moral”( in a world of “moral relativism).
Baca:
Wahyu 14:12.
4.
Ayat ini memberitahu kita bahwa kita akan
dievaluasi berdasarkan perintah/hukum2 dan petunjuk2/instruksi Allah.
Jalan Allah dianggap "terang", sedangkan
penggambaran Iblis yang keliru adalah kegelapan.
Penghakiman akan didasarkan pada apakah kita memilih terang Allah atau
tidak.
Baca: Yohanes 3:17-21 : v.21.”-tetapi
barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang supaya menjadi nyata,
bahwa perbuatan2nya dilakukan dalam Allah.”. [Allah tidak dalam urusan
mengutuk anak-Nya! (Lihat Roma 6:23.) Sebaliknya, Allah berusaha menyelamatkan
sebanyak mungkin orang dari akibat dosa!]
5.
Jadi,
Allah meminta kita bertanggung jawab atas penurutan/ketaatan dan iman.
Mereka yang setia akan dinilai dengan baik
dan diberikan upah! Kita biasanya hanya memikirkan penghakiman atas
kejahatan dengan hasil2 yang buruk. (Wahyu 14:7; Roma 14:10; Yak.2:8-13).
6.
Jika
kita hanyalah hasil dari proses evolusi yang panjang, kita sama sekali tidak
dapat dianggap bertanggung jawab atas perilaku kita.
Namun, Allah telah menciptakan kita dan memberi kita kebebasan untuk
membuat pilihan.
Jadi, kita bertanggung jawab atas keputusan yang kita buat. Allah mengharapkan
kita membuat pilihan-pilihan itu bukan hanya mengingat sejarah dunia ini, tetapi
juga dalam terang semua kekekalan. Ruang lingkupnya/The scope- melibatkan
seluruh alam semesta.
7. Keturunan/heredity dan
lingkungan/environment adalah dua kekuatan utama yang mempengaruhi siapa kita
dan bagaimana kita hidup.
Tapi, faktor-faktor ini tidak perlu berlebihan.
Kita masih bisa memilih untuk melakukan yang benar karena itu
benar.
Apa hubungan keturunan dan lingkungan dengan pilihan yang kita buat
setiap hari? Bagaimana kita, dengan kasih karunia Allah, mengatasi cacat
karakter yang tidak kita pilih untuk dimiliki sejak awal?
[Dari tulisan-tulisan Ellen G. White=EGW:]
Mereka yang menaruh kepercayaan mereka kepada Kristus tidak boleh
diperbudak/diperhamba oleh setiap heredity/keturunan atau kebiasaan/habit atau
kecenderungan yang dipupuk.
Gantinya terikat pada sifat yang lebih rendah, mereka harus menguasai
setiap selera dan nafsu.
Allah tidak membiarkan kita berperang melawan kejahatan dengan
kekuatan kita sendiri yang terbatas.
Apa pun kecenderungan kita yang diwariskan atau dikembangkan untuk
berbuat salah, kita dapat mengatasinya melalui kuasa yang siap Dia
berikan.—Ellen G. White, Ministry of Healing* 175.1-176.0. [Pikiran yang
dipenuhi sampah menghasilkan sampah. Jika diisi dengan kebaikan, maka akan
menghasilkan kebaikan.]
8. Kitab Daniel ditulis sekitar tahun
540 S.M. Kitab Wahyu ditulis sekitar tahun 90 M. Apakah Allah memahami apa yang
akan terjadi pada tahun 1844 ketika Dia memberi Daniel nubuatan 2300 hari/tahun
itu? Apakah Allah sudah tahu bahwa pada tahun 1844 Charles Darwin akan menulis
bukunya tentang evolusi? Ingatlah bahwa itu tidak diterbitkan sampai tahun
1859, tetapi ditulis pada tahun 1844, tahun Kekecewaan Besar dan penglihatan
pertama Ellen White.
(The Sabbath And Creation).
9. Kita semua harus menghormati dan
menyembah Allah karena ciptaan-Nya, tawaran keselamatan-Nya, kesembuhan-Nya,
dan pemulihan terakhir-Nya.
Sabat adalah bagian sentral dalam seluruh sejarah itu.
Sejak urutan pertama pada penciptaan untuk menguduskan Sabat sampai kita
diberi tahu bahwa kita akan memeliharanya sepanjang kekekalan bersama Allah
di bumi baru-Nya, Sabat telah dan akan menjadi penanda kesetiaan kita kepada
Allah.
Fakta bahwa kita beribadah pada Sabat hari ketujuh adalah pengakuan dan
bukti dari fakta bahwa kita percaya pada penciptaan yang terjadi dalam tujuh hari
secara literal 24 jam sehari dan bahwa pada hari ketujuh Dia telah menciptakan
Sabat untuk kita menyembah/berbakti dan bersekutu dengan Dia. (Kej.2:1-3;
Kel.20:8-11; Ul.5:12-15).
15Remember that you were slaves in Egypt, and that I, the LORD your God,
rescued you by my great power and strength. That is why I command you to
observe the Sabbath.’ ”
10. Yehez.20:12, 20- Sabat adalah symbol
abadi perhentian kita di dalam Dia. Itu adalah tanda khusus kesetiaan kepada
Sang Pencipta.
BSG:
Kitab Suci memanggil kita untuk beristirahat dalam kasih dan
perhatian-Nya setiap hari Sabat.
Sabat adalah symbol istirahat, bukan pekerjaan/work; anugerah, bukan
legalisme; jaminan, bukan penghukuman; bergantung pada-Nya, bukan pada diri
kita sendiri.
Setiap Sabat kita bersukacita dalam kebaikan-Nya, dan memuji Dia untuk
keselamatan yang hanya dapat ditemukan di dalam Kristus.
11. Sabat adalah hari istirahat, hari
beribadah dan bersekutu dengan Allah yang menghubungkan umat manusia/kemanusiaan,
setidaknya mereka yang menyembah Allah dengan jujur, dari waktu penciptaan
sampai kedatangan ketiga dan masa depan yang kekal.
(Baca: Yes.65:17; Wahyu 21:1; Yes.66:23).
12. Sabat membantu kita untuk menyadari
bahwa kita dimaksudkan oleh Allah untuk menjadi bagian dari sesuatu yang jauh
lebih besar daripada keluarga2 manusia, budaya2, dan cita-cita kita.
BSG:
Hari Sabat memanggil kita kembali ke akar2 kita.
Ini adalah suatu tautan (link) kepada keluarga kita mula2. Sabat
telah dipelihara terus menerus sejak waktu di mulai (since time began). Ini
adalah hubungan kembali yang tak terputus melalui waktu untuk penciptaan kita.
Itu membuat kita tetap fokus pada kebenaran mulia bahwa kita adalah anak2
Allah. Itu memanggil kita untuk menjalin hubungan yang intim dan dekat dengan-Nya.
(Saat memikirkan tentang silsilah kita, kita perlu melacaknya sampai
kepada Allah, bukan hanya ke nenek moyang kita.]
BSG:
Dalam
suatu upaya untuk menghancurkan keunikan penciptaan kita, SETAN telah
memperkenalkan barang palsu yang tidak terlalu halus. Yang palsu (The counterfeit), bahkan diterima
oleh beberapa di antara kita, diterima seperti ini/(goes like this).
Allah adalah penyebab utama penciptaan, tetapi Dia membutuhkan waktu
lama untuk mewujudkan kehidupan. Evolusi adalah proses yang Dia
gunakan.
Pendekatan ini berupaya menyelaraskan “data ilmiah” dengan catatan
Kejadian.
Ini menegaskan bahwa hari2 penciptaan adalah jangka waktu yang panjang
dan tidak terbatas dan bahwa kehidupan di bumi berumur miliaran tahun. (Baca:
Mazmur 33:6,9).
Pasal pertama dari kitab Kejadian menegaskan bahwa Allah menciptakan
dunia dalam enam hari literal 24 jam dan beristirahat pada hari ketujuh. Struktur
Bahasa dari Kejadian 1 dan 2 tidak mengizinkan hal lain. Bahkan para sarjana
yang tidak percaya pada Penciptaan enam hari secara literal mengakui bahwa
maksud penulis adalah untuk mengajarkan Penciptaan enam hari.
(Baca Ibrani 11:3).
BSG:
Kata
Ibrani untuk “hari “ dalam Kejadian 1 adalah “yom”. Di seluruh Kitab
Suci, setiap kali angka berubah maka kata “yom” sebagai kata sifat (hari
ketiga, hari pertama, apa pun itu), membatasi periode waktu menjadi 24 jam.
Tidak ada satu contoh pun dalam Kitab Suci di mana sebuah angka mengubah
kata benda “yom” menunjukkan periode yang tidak terbatas.
Tanpa kecuali,
itu selalu periode 24 jam.
13. Sabat bukanlah tuntutan
sewenang-wenang yang ditempatkan/diberikan kepada kita oleh Allah; itu adalah
peringatan, waktu untuk merayakan bersama Tuhan, mengingat dari mana kita
berasal dan ke mana kita pergi.
(it is a memorial, a time to celebrate
with God, remembering where we came from and where we are going.)
BSG:
Juga,
jika Allah tidak menciptakan dunia dalam 6 hari literal, apakah arti pentingnya
Sabat hari ketujuh?.
Mengapa Allah memerintahkannya?. Samasekali tidak masuk akal untuk
meninggalkan Sabat sebagai warisan kekal dari 6 hari minggu Penciptaan jika
minggu Penciptaan 6 hari tidak pernah ada sejak awal.
Menerima penciptaan yang lama berarti adalah menantang kebutuhan akan
Sabat hari ketujuh.
Ini juga menimbulkan pertanyaan yang serius mengenai integritas Kitab
Suci.
Dengan
menyerang hari Sabat, Iblis menantang inti otoritas Allah, dan apakah yang bisa
lebih efektif dalam menghancurkan peringatan 6 hari Penciptaan selain dengan
menyangkal realitas Penciptaan 6 hari?.
Tidak heran begitu banyak orang, termasuk orang Kristen, mengabaikan
Sabat hari ketujuh. Betapa sebuah pengaturan untuk penipuan terakhir.
14. Selama ribuan tahun, mulai dari
surga, Setan telah melakukan segala yang dia dapat/bisa untuk menghancurkan
pengaruh Allah dan kedamaian alam semesta. Dia masih melakukannya! (He is still
doing it).
Perhatikan bagaimana semua konflik ini
dimulai. Itu tidak ada di bumi ini; itu di surga!
(Baca
Wahyu 12:7-12)….Pecah peperangan di sorga.
15. Pertentangan besar tidak dimulai di
bumi ini; itu dimulai di surga. Namun, itu telah dimenangkan oleh Yesus
Kristus, mengambil sifat manusia dan menjalani kehidupan tanpa dosa itu dan
mati dalam kematian kedua yang mengerikan itu, terpisah dari Bapa-Nya.
Akhirnya akan diselesaikan setelah kedatangan yang ketiga ketika Allah akan membersihkan bumi ini untuk
menjadikannya rumah kekal-Nya. Bagaimana mungkin kita tidak menghormati Allah
setelah mempelajari semua ini?
16. Wahyu 14 mengajak kita untuk
menyembah Allah, bukan menyembah Iblis/naga. Kita dipanggil untuk setia menaati
perintah-perintah Allah dan tetap setia kepada Yesus.
17. Sangat menarik untuk dicatat bahwa
dalam ayat-ayat di buku terakhir Alkitab ini, kita diingatkan tentang apa yang
terjadi di beberapa ayat pertama Alkitab.
BSG:
Masalah
sebenarnya di akhir zaman adalah kasih dan kesetiaan kita kepada Yesus.
(The real
issue in the last days is our love and loyalty to Jesus.).
Tetapi menurut Kitab Suci, kasih ini di ekspresikan dalam ketaatan
pada perintah2 (1 Yoh.5:3, Why.14:12)—dan Sabat itu sendirilah di antara
perintah2 yang berada di belakang segalanya karena Sabat itu sendiri yang
menunjuk Allah sebagai Pencipta (Kel.20:8-11).
Tidak heran itu akan menjadi symbol luar dari perpecahan terakhir antara
mereka yang menyembah Allah dan mereka yang menyembah binatang itu (Wahyu
14:11-12). Mempertimbangkan betapa prinsip dan mendasarnya hari Sabat bagi
segala sesuatu yang lain, sulit untuk melihat bagaimana masalah terakhir dari
penyembahan kepada Sang Pencipta bisa mengenai hal lain.
[Apa yang dilambangkan oleh pemujaanmu? Ini adalah
makna ibadah Anda yang diperhitungkan.]
[What is
symbolized by your worship? It is the meaning of your worship that counts.]
(The Sabbath and Eternal Rest).
18. Jika pertikaian besar hanyalah
tentang perintah sewenang-wenang untuk beribadah pada hari tertentu dan bukan
hari lain, itu benar.
Namun, Sabat memiliki begitu banyak arti yang melekat padanya sehingga menolak
untuk beribadah pada hari itu berarti menolak seluruh rencana keselamatan
Allah.
BSG:
Sabat
adalah tempat perlindungan (a place of refuge) di dunia yang lelah.
Setiap
minggu kita meninggalkan urusan dunia ini dan mengasingkan diri dengan
Allah—hari sabat.
Penulis
Yahudi terkenal, Abraham Heschel, menyebut hari sabat sebagai “sebuah istana
dalam waktu” (“a palace in time”. Setiap hari ketujuh, istana surgawi Allah
turun dari surga ke bumi, dan Allah mengundang kita ke dalam kemuliaan
hadirat-Nya selama periode 24 jam ini untuk menghabiskan waktu persekutuan yang
intim dengan-Nya.
Dalam pendahuluan buku Heschel, dia menulis tentang keindahan dan
kekhidmatan hari Sabat. Dia menulis tentang pentingnya hari Sabat dengan kata2
ini:
“Hari Sabat adalah metafora untuk surga dan kesaksian tentang kehadiran
Allah; dalam doa-doa kita, kita menantikan era kemesiasan yang akan menjadi
Sabat, dan setiap Sabat mempersiapkan kita untuk pengalaman itu:..Kecuali
jika seseorang belajar bagaimana menikmati rasa Sabat…seseorang tidak akan
dapat menikmati rasa kekekalan di dunia yang akan datang.”
19. Merupakan hal yang luar biasa untuk
menyadari bahwa Allah yang telah menciptakan dunia kita yang sempurna pada
awalnya akan melakukannya lagi pada akhirnya. Dan kita akan terus menyembah Allah
setiap hari Sabat.
(Baca Yesaya 66:23)
20. Kita hidup di dunia yang penuh
kecemasan dan keputusasaan, bahkan depresi. Jawaban kepada hal itu adalah menyadari
bahwa kita seharusnya menjadi bagian dari rencana Allah yang mulia untuk mengembalikan segala sesuatu kepada
kondisi aslinya.
21. Wahyu 4:11 memberitahu kita
bahwa seluruh surga bersukacita karena Allah adalah Pencipta kita.
Kel.20:
11 “Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan
segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan
memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”
BSG: Jumat.
Di
dalam sepuluh perintah, perintah sabat berada sebagai meterainya yang
mengidentifikasi siapa Allah itu—PENCIPTA; Menegaskan wilayah dimana Dia
memerintah—segala sesuatu yang Dia ciptakan; dan mengungkapkan hak-Nya untuk
memerintah—karena Dia menciptakan segalanya.
Agar naga itu berhasil, dia harus entah bagaimana mengesampingkan
peringatan ini.
======0======
Komentar
Posting Komentar