PENDAMAIAN HORIZONTAL : SALIB DAN GEREJA (PASSD 5-III-2023).


(Horizontal Atonement: The Cross and The Church).

 

Ayat hafalan:

   “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita/our peace, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan (Efesus 2:13,14).

 

Ilustrasi:

 

   Dahulu antara orang Yahudi dan bukan Yahudi terdapat jurang pemisah yang dalam.

  Andaikan Anda seorang bgs.Yunani (bukan Yahudi/Kafir). Anda telah belajar menghargai Allah orang Yahudi dan Anda telah meninggalkan penyembahan kepada banyak dewa (telah Satu Tuhan yang benar). Tapi waktu Anda melewati halaman Bait Suci di Yerusalem—terdengar suara panggilan untuk berbakti memuji Tuhan.  Namun saat itu Anda dihadapkan dengan  batu penghalang setinggi 4 kaki dan anda melihat disana tulisan yang di ukir berbunyi sbb: “Orang asing tidak diperbolehkan masuk melalui pembatas Bait Suci ini. Siapa yang ketahuan melanggarnya maka ia telah melakukan kesalahan bagi dirinya sendiri.

   Pada saat itu, tentu Anda merasa terkunci (shut out), terasing dan seolah-olah anda terpisah karena ada penghalang (barriers).

  Dalam Efesus 2:11-22, (“Dipersatukan di dalam Kristus”) Paulus melihat bahwa SALIB Kristus telah membuat satu perbedaan—menghancurkan penghalang dan dinding2/tembok2 seperti itu. 

   Secara Vertikal –Salib menghilangkan keterasingan (Mis: Anda Yahudi dan bukan Yahudi), mendamaikan manusia dengan Allah (reconciling humans with God).

   Secara Horizontal—itu mendamaikan orang satu sama lain (it reconciles people with each other). 

   Salib menghilangkan/removes permusuhan dan membawa perdamaian antara orang Yahudi dan bukan Yahudi, menjadikan mereka “satu manusia baru”.(Ef.2:15).

   Bersama-sama, mereka menjadi Bait suci baru, “tempat kediaman Allah, di dalam Roh”(Ef.2:22).

 

Minggu: DIBAWA DEKAT DENGAN KRISTUS

(Brought Near in Christ)

2. Fokus kita dalam pelajaran ini adalah pada bagian terakhir dari pasal kedua kitab Efesus.  (Ef.2:11-22)

   Ef.2:1-3 Gambaran Paulus tentang masa lalu orang bukan Yahudi—Mereka dahulu “tanpa Kristus”, “tidak termasuk kewargaan Israel”, “tidak mendapat bagian dalam ketentuan2 yang dijanjikan”. Mereka dahulu terjebak dengan perseteruan besar dengan orang Yahudi.  Orang2 Yahudi menyebut orang2 bukan Yahudi dengan cemoohan sebagai: “Orang2 yang tidak bersunat” dan orang2 bukan Yahudi menyebut orang2 Yahudi sebagai “orang2 bersunat” (Ef.2:11).

   Tapi dalam Ef.2:13-Menunjukkan sesuatu yang berbeda sekarang. Paulus menulis: “Tetapi sekarang di dalam Yesus Kristus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.”

  Inilah kabar baiknya: Salib Kristus dapat menyembuhkan keretakan yang lebar antara orang Yahudi dan bukan Yahudi.

  Bahwa semua permusuhan dan perpecahan kita, dapat diselesaikan.

Dalam beberapa hal, masing-masing kelompok saling membenci. Orang Yahudi membenci orang bukan Yahudi karena tidak disunat sementara orang bukan Yahudi membenci orang Yahudi karena disunat.

3. Paulus mengingatkan baik orang bukan Yahudi maupun orang Yahudi yang adalah anggota gereja dari mana mereka berasal.  

   Namun, Paulus segera melanjutkan untuk menjelaskan solusinya. Melalui Kristus, kedua kelompok dipersatukan sebagai saudara dan saudari dalam gereja.

 

Senin: REKONSILIASI: KARUNIA ALLAH DARI SALIB.

(Reconciliation: God’s Gift From The Cross)

 

[BSG:]

   Dalam konteks perikop kita minggu ini, Efesus 2:11–22, (Baca Ef.2:14-16-ayat inti)---

   Salib menghasilkan tiga aset besar bagi orang percaya:

(1) Orang-orang bukan Yahudi, yang "jauh" dari Allah dan umat-Nya, "didekatkan" (Ef. 2:13, ESV) untuk keduanya, menjadi putra dan putri Allah dan saudara dan saudari dari orang percaya Yahudi (Ef. 2:19);

(2) "permusuhan" (Yunani, echthran, "permusuhan," terkait dengan echthros, "musuh") antara orang percaya Yahudi dan bukan Yahudi itu sendiri "dimatikan/dilenyapkan" (Ef. 2:16, NASB). Salib Kristus menghilangkan apa yang tampaknya merupakan keadaan permusuhan dan perang permanen di mana orang Yahudi dan orang bukan Yahudi adalah musuh bebuyutan (Ef. 2:17);

(3) sebagai ganti permusuhan datang rekonsiliasi.

   Adalah tujuan Kristus untuk “mendamaikan mereka berdua dengan Allah dalam satu tubuh melalui salib” (Ef. 2:16, NKJV; bandingkan Kol. 1:19–22).

4. Akankah rekonsiliasi yang dibawa oleh salib memungkinkan orang-orang dari segala bangsa dan segala usia untuk hidup bersama dalam damai di dunia baru? Bagaimana mencapai kedamaian itu?

5. Apa yang di maksud dengan rekonsiliasi?

   BSG:

   Seperti apakah rekonsiliasi itu? Bagaimanakah rasanya berdamai?, Bayangkan kerenggangan yang parah antara seorang ibu dan anak perempuan, dan hal itu telah mengendap selama bertahun-tahun. Bayangkan dendam ini dihancurkan dalam gelombang Rahmat dan pengampunan serta menyebabkan penyatuan kembali (reunion) antara keduanya.

   Itulah rekonsiliasi. Rekonsiliasi dialami pada saat salah satu anggota gereja mengesampingkan masalah apapun yang memisahkan dari yang lain dan mengakui anggota gereja lain sebagai saudara atau saudari terkasih, yang menerima apa yang telah ditawarkan. Rekonsiliasi adalah istilah interpersonal yang mempertunjukkan perbaikan hubungan yang rusak.

  Karya Kristus yang penuh kuasa di kayu salib berdampak pada hubungan, tidak hanya antara individu, tetapi juga kelompok orang.  Itu menguasai hidup kita dan menghancurkan perpecahan kita, menghilangkan pertengkaran kita, dan memperbarui persekutuan kita dan memahami satu sama lain.

 

6. Penjelasan lain mungkin terdengar seperti ini: Jika kita semua menyadari bahwa kita sama sekali tidak berdaya dalam upaya untuk mendapatkan keselamatan kita, tetapi juga mengakui bahwa Allah telah menawarkan keselamatan kepada semua orang dengan persyaratan/kondisi yang sama, bukankah kita harus berterima kasih dan mau menerima orang lain?

 

Selasa: MENGHANCURKAN DINDING PEMISAH

(Breaking Down The Dividing Wall).

7. Dalam Efesus 2:14-15 (ay.14—lihat ayat inti;ay.15.”sebab dengan matinya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,”)----  Paulus berbicara tentang meruntuhkan “tembok pemisah.” Apa yang dia maksudkan tentang hal ini ?

   [BSG:] Paulus rupanya menyinggung disini pagar yang mengelilingi pelataran Israel di Bait Suci yang didirikan Herodes, dan ancaman kematiannya. Paulus membayangkan tembok ini runtuh dan orang bukan Yahudi diberikan akses penuh untuk menyembah Allah (Ef.2:18.). Tembok seperti itu, kata Paulus, disingkirkan oleh Salib.  Karena disana kita belajar bahwa kedua bangsa ini, Yahudi dan bukan Yahudi adalah satu.

   Beberapa orang percaya bahwa Ef.2:14,15 mengajarkan 10 perintah, termasuk perintah Sabat, “dihapuskan” atau “dibatalkan” oleh salib. Namun, dalam Efesus, Paulus menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap 10 perintah sebagai sumber untuk membentuk pemuridan Kristen.

   Dia mengutip perintah ke lima (Ef.6:2,3), ke 7—Ef.5:3-14,21-33); ke 8: Ef.4:28; ke 9: Ef.4:25; yang ke 10:Ef.5:5.

   Pernyataannya tentang Hukum: Rm.3:31; Rm.7:12).

   Dia membahas penyalahgunaan hukum, tetapi dia menghormati hukum itu sendiri dan mengasumsikan kesinambungannya.  Oleh karena itu, menggunakan ayat2 ini untuk menghapus 10 perintah, jelas merupakan salah tafsir akan maksud Paulus disini.

 “HUKUM”—dalam Ef.2:14,15 –bisa jadi merupakan aspek seremonial dari hukum yang memisahkan orang Yahudi dari orang bukan Yahudi.

 

Rabu: YESUS, PENGKHOTBAH PERDAMAIAN

(Jesus, Preacher of Peace).

8. Yesus berbicara banyak tentang perdamaian. Damai seperti itu bukan hanya tanpa adanya konflik, tetapi juga mencakup konsep syalom Ibrani. Ini termasuk pengalaman keutuhan dan kesejahteraan, baik dalam hubungan kita dengan Allah maupun hubungan kita dengan orang lain, khususnya sesama anggota gereja. (Lihat Roma 5:1.)---Efesus 1:2; 6:23.

9. Perbandingan Efesus 2:14-16 dan Roma 5:1 memperjelas bahwa Kristus membawa damai bagi kita. Contoh bagaimana Yesus mengkhotbahkan perdamaian ditemukan dalam:

  BSG :

  Injil berisi contoh2 dari Yesus yang adalah pengkhotbah perdamaian. Dalam pesan perpisahanNya kepada para murid, Dia berjanji kepada mereka—dan kita: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu” (Yoh.14:27). Dan Dia menyimpulkan (Yoh.16:33). Setelah kebangkitan-Nya, ketika Dia menampakkan diri kepada para murid, Dia berulang kali berkata kepada mereka (Yoh.20:19,21,26).

10. Efesus 2:17-19 memperjelas bahwa Kristus bermaksud agar damai sejahtera-Nya menjadi bagian dari pekabaran gereja Kristen untuk selamanya. Kasih adalah ajaran Kristen yang paling dasar.

11. Mengapa sunat begitu penting pada zaman Paulus di tempat-tempat seperti Efesus? Orang-orang kafir berolahraga telanjang di gimnasium. Faktanya, Olimpiade pertama semuanya dilakukan dengan telanjang! Jadi, sunat jelas bagi semua yang hadir atau bagi yang berpartisipasi!

12. Apakah kita pengkhotbah perdamaian? Atau, apakah kita membuat penghalang/barriers yang membiarkan orang lain keluar?

 

Kamis: GEREJA, BAIT KUDUS

(The Church, A Holy Temple)

13. Paulus menggunakan beberapa metafora yang berbeda untuk menggambarkan gereja Kristen.

  BSG:

  Meninjau Efesus 2, kita mengingat kembali bahwa ayat 1-10 mengajarkan supaya kita hidup dalam keakraban dengan Yesus, sedangkan ayat 11-22 mengajarkan bahwa kita hidup dalam keakraban dengan orang lain sebagai bagian dari gereja-Nya. Kematian Yesus memiliki manfaat vertical dalam membangun hubunggan kita dengan Allah (Ef.2:1-10) dan manfaat horizontal dalam mempererat hubungan kita dengan orang lain (Ef.2:11-22). Melalui Salib, Yesus menghancurkan semua yang memisahkan orang percaya bukan Yahudi dan orang Yahudi, termasuk penyalahgunaan hukum untuk memperlebar  jurang pemisah (Efesus 2:11-18).  

   Yesus juga membangun sesuatu---Sebuah Bait kudus baru yang menakjubkan yang terdiri dari orang2 percaya. Orang bukan Yahudi, yang pernah dikucilkan dari penyembahan dalam bait-bait yang kudus, sekarang bergabung dengan orang2 percaya Yahudi untuk menjadi bait kudus yang baru.

  Kita semua menjadi bagian dari gereja Allah, “bait Allah yang kudus di dalam Tuhan” (Ef.2:19-22) dan mendapat hak istimewa untuk hidup dalam keakraban dengan Yesus dan saudara-saudari kita dalam Kristus.   =0=

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.