MISTERI INJIL (PASSD 6-III-2023)

 

(The Mistery of the Gospel)

Ayat hafalan:

   “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin”. (Efesus 3:20,21).

 1.   Dalam Efesus 3—Paulus memulai dengan sebuah tema yang dia telah singgung sebelumnya. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus menunjukkan bahwa dia telah ditugaskan oleh Allah untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa lain. Dia menyarankan agar orang bukan Yahudi dan Yahudi bersama-sama akan membentuk gereja terakhir Allah dan menunjukkan kepada alam semesta yang memandang bahwa adalah mungkin bagi orang-orang yang telah diasingkan dan saling bertentangan untuk bersatu dalam rencana Allah sebagai keluarga-Nya yang bersatu.

   Meski begitu, Paulus menyadari bahwa dia berada di penjara Romawi karena keinginannya untuk memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi (bukan karena perbuatan jahat.)---Kita juga belajar tentang kesulitannya dalam memperluas pelayanan itu, termasuk kesulitan saat dia didalam penjara Romawi.

  Kita di ilhami untuk bergabung dengan Paulus dalam hasratnya bagi Injil.

Minggu:PAULUS: RASUL YG.DIPENJARAKAN BAGI ORG.BUKAN YAHUDI.

(Paul: Imprisoned Apostle to Gentiles)

2.   Baca Epesus 3:1-21.

3.   Pelajaran pekan ini menyoroti 3 tema utama:

1. Doa dan cita-cita Paulus bagi gereja/jemaat adalah memandang gereja sebagai manusia baru, termasuk bangsa-bangsa lain/orang bukan Yahudi.

2. Penyertaan/Dimasukkannya bangsa bukan Yahudi merupakan misteri besar dan karunia Allah bagi umat manusia. Paulus adalah pelayan yang rendah hati dari misteri ini.

3. Karena penyertaan/diterimanya orang bukan Yahudi, dengan demikian seluruh umat manusia termasuk dalam rencana keselamatan, gereja/jemaat menjadi pertunjukan hikmat, kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah, baik di bumi maupun di seluruh alam semesta.

4. Efesus 3 dimulai dengan Paulus mengatakan kepada orang Efesus bahwa dia adalah seorang tahanan Yesus Kristus.

5. Menurut Anda apa yang ingin Paulus katakan dengan menyatakan bahwa dia adalah “tahanan Yesus Kristus”?

   Apakah dia mengatakan bahwa dia dipenjarakan karena Yesus Kristus? Atau, bahwa entah bagaimana dia ada di tangan Tuhan, dan tidak peduli apa yang Roma/Nero lakukan padanya?  

   Bandingkan Efesus 4:1 di mana dia juga disebut sebagai seorang tahanan (aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan…)

 BSG: Penyebutan Paulus tentang “penderitaannya”/his suffering, dan penyebutan rantai2/belenggunya dikemudian hari (Ef.6:20), menunjukkan bhw ia tidak berada di bawah rumah tahanan yang relative nyaman (bandingkan Kisah 28:16) tetapi berada di penjara. Berada di penjara pada abad pertama dan dipenjara bawah tanah Romawi sangat menantang.

  Kekaisaran Romawi tidak mengatur penjara yang terorganisir dengan baik dengan fasilitas sanitasi dan layanan makan yang teratur. Faktanya, kekaisaran memiliki kebutuhan yang sedikit akan penjara karena penahanan tidak digunakan sebagai alat hukuman. Orang2 ditempatkan di penjara hanya sementara mereka menunggu persidangan atau eksekusi. Para tahanan diharapkan untuk menafkahi diri mereka sendiri dan bergantung pada kerabat dan teman untuk memasok makanan dan kebutuhan lainnya.

5. Meskipun Paulus adalah seorang tahanan ketika dia pertama kali tiba di Roma, tampaknya pada waktu itu dia memiliki kebebasan yang relative dan diizinkan menjadi tahanan rumah.

  Kisah 28:16 “Setelah kami tiba di Roma, Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.”

6. Ketika kita membaca apa yang Paulus tulis di Efesus, sepertinya dia berada di penjara yang sangat ketat pada waktu itu. Tapi, dia percaya bahwa dia akan segera dibebaskan dari penjara.

  *Dia bukan tawanan Roma tetapi “orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus.(bandingkan Ef.4:1).

7. Bagaimana perasaan Anda jika Anda memiliki seorang teman pribadi yang adalah seorang pendeta, teman itu dipenjara, dan dia mengirimi Anda surat yang mengatakan bahwa dia dipenjara demi Anda?

8. Apa yang dapat memberikan harapan/hopes kepada orang Kristen sekalipun mereka berada dalam situasi yang penuh tekanan seperti ini? Inilah alasan untuk terus mempertahankan perspektif pertentangan besar tentang karakter dan pemerintahan Allah dalam segala sesuatu yang terjadi.   

   Kita tahu siapa pemenang akhirnya; jadi, kita perlu menaruh kepercayaan kita kepada-Nya.

 

Senin: MISTERI INJIL YANG TELAH LAMA TERSEMBUNYI

(The Long—Hidden Mystery of the Gospel).

9. Dalam Efesus 3:1-6, Paulus telah menyebutkan bahwa orang bukan Yahudi harus menjadi sesama ahli waris dengan orang Yahudi, anggota dari tubuh yang sama, dan mendapat bagian dalam janji Kristus Yesus melalui Injil.

  [BSG:]

   Pertama, Paulus menulis bagian surat ini secara khusus kepada orang percaya bukan Yahudi di gereja2 rumah di Efesus (Ef. 3:1) [dan sekitarnya].

   Kedua, Paulus mengaku sebagai penerima sesuatu yang dia beri label “pengelolaan/Penyelenggara kasih karunia Allah,” yang diberikan kepadanya “untuk kamu,” untuk orang percaya bukan Yahudi (Ef. 3:2, ESV).

   Penatalayanan ini, atau ministry/pelayanan kasih karunia ini, adalah cara Paulus menggambarkan amanat/tugas yang diberikan kepadanya untuk memberitakan/mengkhotbahkan Injil (“anugerah Allah/kasih karunia Allah”) kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi (bandingkan Ef. 3:7, 8, ESV).   

       [Sungguh satu perubahan bagi Paulus!]

10. Ingat bahwa Paulus kemudian ditangkap di Yerusalem karena dia terlihat di jalan bergaul dengan orang bukan Yahudi; dan kemudian, dia dituduh membawa mereka ke kuil di Yerusalem! Sayangnya, bahkan sesama rasulnya/sesama temannya sbg.Rasul, beberapa di antaranya adalah mantan murid Kristus, tidak membela Paulus untuk mencegah hal ini terjadi. (Lihat The Acts of the apostles, 400-405.)

   Mengapa para pemimpin gereja begitu berprasangka buruk terhadap Paulus?

   Baca: Efesus 3:7-10—

11. Paulus mengklaim bahwa itu adalah pelayanannya untuk mengajarkan bahwa semua umat Allah, pada kenyataannya, bahwa semua manusia seharusnya menjadi bagian dari rencana Allah untuk dipersatukan dan hidup bersama para malaikat di surga untuk selama-lamanya. Dia tahu itu tidak akan terjadi; tetapi, itu adalah rencana awal Tuhan./but, it was God’s original plan.

12. Jadi, Paulus menggambarkan Kristus sebagai meruntuhkan penghalang/barriers-- yang telah memisahkan orang Yahudi dan bukan Yahudi.

13. Dia mungkin berpikir tentang tembok setinggi 4 kaki di sekitar bagian tengah kuil di Yerusalem yang menampilkan pemberitahuan dalam bahasa Yunani dan Latin di berbagai tempat di sepanjang tembok itu yang mengatakan bahwa siapa pun yang bukan orang Yahudi akan mati jika dia masuk/melangkah ke dalam dinding itu. /if he stepped inside that wall.

14. Sementara Paulus mengaku sebagai utusan khusus untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, dia percaya bahwa pekabaran Allah dimaksudkan untuk pergi ke semua orang, bahkan dalam zaman Perjanjian Lama.

15. Dia percaya bahwa orang Yahudi dan bukan Yahudi dapat bergabung bersama dalam kesatuan yang sempurna untuk menjadi ahli waris bersama, berbadan bersama/co-bodied as it were, dan ikut mengambil bagian dalam janji Injil. Komunitas baru ini tidak hanya mencakup orang Yahudi dan bukan Yahudi, tetapi juga mencakup seluruh alam semesta.

  PAULUS menyatakan: Efesus 3:6 “bahwa orang2 bukan Yahudi, karena BERITA INJIL, turut menjadi ahli2 waris dan anggota2 tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus”.

   Kedua kelompok ini telah menjadi dasar Pembangunan komunitas baru Allah, merek kemanusiaan-Nya yang baru, GEREJA (lihat Ef.2:14-16).  Adanya PERSATUAN yang diajarkan oleh Injil.

 

Selasa: GEREJA: PENYINGKAP HIKMAT ALLAH (The Church: Revealer of God’s Wisdom)

16. Apakah ada penghalang/barriers yang memisahkan orang-orang di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di zaman kita? Apa yang dapat kita lakukan untuk mendobrak/do to break down penghalang tersebut?

  Efesus 3:7-13 –

17. Bagian ini menimbulkan beberapa pertanyaan:

(1) Mengapa Paulus mengatakan bahwa dia adalah yang paling hina dari semua umat Allah?

(2) Siapakah penguasa dan kuasa malaikat itu?

(3) Apa yang mungkin bisa mereka pelajari dari kita?

(4) Apakah alam semesta pernah melihat Allah berurusan dengan orang berdosa sebelum dosa datang ke dunia kita?   

   Ingat, sudah ada peperangan di surga seperti yang tercatat di Wahyu 12:7-12.

  BSG : Ada perkembangan menarik dalam pemahaman diri Paulus yang dapa dilihat sewaktu kita menelusuri surat2 Paulus dalam urutan(susunan) penulisannya. Sejak awal, ia mengklaim statusnya sebagai rasul yang ditetapkan secara Ilahi (Gal.1:1).

  Namun, kemudian, ia memperkenalkan dirinya sebagai “yang paling hina dari para rasul” dan “tidak layak disebut rasul” (1 Kor.15:9.

  Dalam Efesus, ia melihat dirinya sebagai “yang paling hina dari semua orang kudus” (Efesus 3:8).

  Akhirnya, ia menggambarkan dirinya sebagai “kepala” atau “yang terburuk” dari orang2 berdosa (1 Tim.1:15).

  Mungkin cara pemikiran Paulus ini dapat membantu menjelaskan kutipan terkenal ini: “Semakin dekat engkau datang kepada Yesus, semakin banyak kesalahanmu yang akan terlihat oleh matamu sendiri; karena pandangan kita mejadi lebih jelas, dan ketidak sempurnaan kita akan terlihat dalam perbedaan yang sangat kontras dengan sifat-Nya yang sempurna”.(Langkah kepada Kristus, hlm.112 (SC. p.64.2.)

18. Mungkinkah menyatukan orang bukan Yahudi dan Yahudi membuat mereka menjadi satu keluarga yang bersatu merupakan peringatan bahkan bagi penguasa iblis bahwa rencana akhir Allah untuk membawa alam semesta kembali kedalam keharmonisan sedang digenapi?

  BSG: Jika demikian, komposisi gereja, yang menyatukan orang2 Yahudi dan orang2 bukan Yahudi sebagai bagian umat manusia yang pernah terbagi menjadi pengumuman yang berdering bagi “kepada pemerintah2 dan penguasa2 di sorga”—ini tentang rencana Allah untuk masa depan, “untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.”(Ef.1:10).

  Mereka diberitahu bahwa rencana Allah sedang berlangsung dan malapetaka mereka dipastikan. Sifat gereja yang Bersatu menandakan kekalahan mereka.

19. Apakah kita menganggap serius pesan pemersatu dari Paulus ini? Apakah kita selalu sadar bahwa Allah sedang mencoba menggunakan kita untuk menunjukkan kasih karunia-Nya, pengampunan-Nya, dan kasih-Nya kepada orang berdosa?  

   Dia melakukan ini sebagai pertunjukan,  tidak hanya untuk para malaikat yang tetap setia kepada-Nya tetapi juga untuk kita manusia yang memberontak.

   Ini adalah bukti awal bagi mereka bahwa Allah akan berhasil menyelesaikan misi-Nya di bumi dan mempersatukan keluarga-Nya di bumi dengan keluarga-Nya di surga! Allah memenangkan pertikaian besar!

 

Rabu: KRISTUS BERDIAM DI DALAM HATIMU

(Christ, Dwelling in Your Heart)

20. Baca Efesus 1:6-19 dan Efesus 3:14-19.

   Dalam dua perikop doa ini, Paulus berbicara tentang bagaimana Allah melalui kuasa-Nya dan Roh Kudus telah memanggil orang-orang Yahudi dan khususnya orang-orang bukan Yahudi ke dalam berkat-berkat indah yang telah Dia janjikan kepada umat-Nya. Mereka harus menjadi satu kesatuan.

   Ketika mereka memahami kasih Allah, itu akan mengubah mereka.

   BSG : Di balik terjemahan Bahasa Inggeris Efesus 3:14,15 itu adalah permainan kata2 yang penting. Ketika Paulus mengatakan bahwa dia sujud di hadapan “Bapa yang daripada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya,” dia sedang menyelidiki hubungan kesamaan bunyi antara kata Yunani untuk Bapa, pater, dan istilah yunani untuk keluarga, patria.

  Dalam Efesus, Paulus mengamati sifat yang luas dari rencana keselamatan Allah, yang melibatkan segala sesuatu (Ef.1:9,10) sepanjang masa (Ef.1:21). Dan disini dia mengklaim “semua turunan yang di dalam surga dan di atas bumi” sebagai milik “Bapa”. Setiap keluarga (patria) mengambil namanya dari Bapa (pater). Ini adalah kabar yang sangat bagus!.

  Renungkan pemikiran ini: Keluarga Anda, terlepas dari ketidak sempurnaan dan kegagalannya, adalah milik Allah. Keluargamu tidak berada dalam cengkeraman takdir yang kejam, tetapi dalam tangan Tuhan yang peduli. Allah mengasihi keluarga yang tidak sempurna. Mereka menyandang nama Ilahi. Mereka membawa tanda kepemilikan-Nya.

21. Sebelumnya, dalam doa yang dicatat dalam Efesus 1:15-23, Paulus mengingatkan para pendengarnya—atau para pembacanya—bahwa ketika semuanya selesai, Kristus akan dimuliakan menjadi Penguasa atas segala sesuatu di seluruh alam semesta. Di manakah hal itu menempatkan kita sebagai bagian dari "bait suci" Kristen?

   Efesus 1:15-23—

22. Kita adalah orang paling istimewa yang pernah hidup di bumi ini. Kita memiliki Kitab Suci, dan kita memiliki tulisan-tulisan Ellen White. Selain itu, kita bisa menjadi orang yang akan melihat Yesus datang kembali ke dunia ini!

  JUMAT:

  The Advent Review and Sabbath Herald,

1 Oktober 1889 :

 “Bagaimanakah kita dapat menyelaraskan kondisi Rohani kita yang kerdil dengan penyajian teks kita (Ef.3:14-19) yang menggambarkan kepenuhan pengetahuan, yang merupakan hak istimewa kita untuk memilikinya?. Bagaimanakah Sorga dapat memandang kita, yang telah memiliki setiap keuntungan Rohani dan jasmani agar kita dapat tumbuh dalam kasih karunia, Ketika kita belum meningkatkan kesempatan kita?. Rasul tidak menulis kata2 ini untuk membuat kita menderita, untuk menipu kita, atau untuk meningkatkan harapan kita hanya untuk membuat mereka kecewa dengan pengalaman kita.  Dia menulis kata2 ini untuk memperlihatkan kepada kita apa yang boleh dan harus kita lakukan, bila kita mau menjadi ahli waris Kerajaan Allah.

  Bagaimanakah kita bisa menjadi pekerja2 yang bekerja Bersama dengan Tuhan, jika kita memiliki pengalaman yang kerdil?. Kita memiliki pengetahuan tentang hak istimewa orang Kristen, dan harus mencari pemahaman Rohani yang mendalam mengenai hal-hal tentang Allah yang Tuhan inginkan kita miliki.”

 “Apakah kita benar2 memercayai Alkitab?. Apakah kita benar2 percaya bahwa kita dapat mencapai pengetahuan tentang Allah yang disajikan di hadapan kita dalam ayat ini? Apakah kita percaya setiap firman yang keluar dari mulut Allah?.

  Apakah kita memercayai perkataan yang telah diucapkan oleh para nabi dan rasul, oleh Yesus Kristus, yang adalah pencipta segala terang dan berkat, dan yang di dalamnya berdiam segala kekayaan dan kepenuhan?. Apakah kita benar2 percaya kepada Allah, dan kepada anak-Nya?.

23. Setelah meyakinkan orang bukan Yahudi bahwa mereka akan menjadi bagian dari umat pilihan Allah bersama dengan orang Yahudi, Paulus meyakinkan mereka bahwa ini bukanlah gagasan baru. Ini sudah menjadi rencana Tuhan sejak sebelum dunia diciptakan! (Efesus 3:11)

 

Kamis: KEMULIAAN DALAM GEREJA DAN DALAM KRISTUS YESUS

( Glory in The Church and in Christ Jesus).

24. Dari waktu ke waktu dalam tulisannya di kitab Efesus dan di tempat lain, Paulus menyela dirinya sendiri dan memberikan sebuah doksologi/lagu pujian singkat, memuji Allah atas apa yang dia tulis. (Paulus mengakhiri catatan doanya dengan doksologi, pernyataan singkat dan puitis tentang pujian kepada Allah.  Karena apakah dia memuji Tuhan?.

   Baca: Efesus 3:20-21….

  Paulus telah mencatat doa2nya bagi orang percaya (Ef.3:14-19). Sekarang dia berdoa secara langsung dan penuh kuasa.

  Pujian/doxology Paulus menimbulkan 2 pertanyaan:

i.            Apakah fasal/perikop ini secara tidak tepat meninggikan gereja, menempatkannya setara dengan Kristus, dalam ungkapan “bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus” (Ef.3:21)?. Sementara Paulus sangat tertarik pada gereja di Efesus, jelas bahwa Kristus adalah Juruselamat gereja sejak/karena Kristuslah yang berdiam di dalam hati orang percaya (Ef.3:17). Dalam doxology, Paulus memuji Allah atas keselamatan yang ditawarkan kepada gereja melalui Kristus Yesus.

ii.           Apakah ungkapan (phrase) “turun temurun sampai selama-lamanya” (Ef.3:21) menggambarkan masa depan gereja yang tak berkesudahan dengan kedatangan Kristus yang ditunda?.

  Efesus menunjukkan harapan yang kuat untuk masa depan. Sebagai contoh, Efesus 4:30 memandang kearah “hari penyelamatan”.  Juga, orang percaya akan mengalami kuasa Kristus yang tak terbatas dan berdaulat di “zaman yang akan datang” (Ef.1:21).

  Doxology Paulus harus dibaca sebagai perayaan kuasa Kristus yang tak berkesudahan yang dilakukan atas nama orang percaya.

25. Ketika membaca bagian-bagian/perikop dari Paulus ini, salah satu tantangan bagi orang Kristen di zaman kita adalah untuk memahami apa rencana Allah untuk hubungan "Israel-gereja/Israel--Church"-- dulu dan sekarang. Banyak ide berbeda telah diungkapkan. Beberapa dari gagasan itu mengikuti kutipan panjang dari panduan belajar Alkitab para guru ini (Baca hlm.69-72).

Misteri Allah dan Dasar/Foundation

dari Para Rasul dan para Nabi.

Pembahasan tentang orang2 Yahudi dan orang2 bukan Yahudi, yang Bersatu dalam tubuh Kristus, menimbulkan issu hubungan antara jemaat/gereja dan Israel.

  Orang2 Kristen telah mengembangkan model2 yang berbeda dari hubungan Israel-Jemaat.

  Salah satu posisi tradisional adalah bahwa Israel adalah bangsa perjanjian Allah/God’s covenant nation, tetapi setelah Israel sebagai bangsa menolak Yesus sebagai Mesias, Israel sebagai bangsa ditolak dan digantikan oleh jemaat/gereja.

  Oleh karena itu, setelah Kristus, Israel tidak memenuhi/not fulfil-- peran apa pun dalam rencana keselamatan.

  Bila membaca sepintas dari surat2 Paulus dan Perjanjian baru, mengungkapkan bahwa kedua teori ini bermasalah dan bahwa pendekatan dispensasionalis terhadap gereja—Israel secara khusus bertentangan dengan apa yang dipikirkan oleh sang rasul.

  Beberapa point utama dari pandangan Paulus tentang hubungan Israel – Gereja dapat dibuat disini :

I.           Paulus melihat satu kesinbambungan penting antara Israel dan gereja. Hubungan ini harus dipahami dalam konteks prinsip penafsiran Alkitab yang menyeluruh tentang pemenuhan janji : Kristus dan umat Allah Perjanjian Baru adalah penggenapan janji2 Allah dalam Perjanjian Lama.  Dalam Perjanjian Lama, Allah menyelamatkan Israel dan memanggilnya untuk mewartakan perjanjian2 dan janji2 Anugerah Allah di dunia. Melalui Israel, panggilan Allah untuk menerima janji2 kasih karunia-Nya dan untuk bergabung dengan perjanjian2-Nya adalah untuk menjangkau semua keluarga dan bangsa di bumi. Misi Israel bukanlah misi membangun kekaisaran dimana Israel akan menguasai dan memerintah semua bangsa di bumi. Sebaliknya bangsa2 diharapkan untuk bergabung dengan perjanjian dan janji2 Allah, sebagai perlawanan untuk bergabung dengan entitas nasional atau kekaisaran.

   Oleh karena itu, Perjanjian Lama menantikan strutur supranasional (kekuasaan) umat Allah, dimana orang2 dari segala bangsa akan menjadi bagian dari perjanjian yang sama dengan Allah.(Kej.12:1-3; 1 Raja2 8:41-43; Yes.56:3-7; Yes.60:3).

  Struktur supranasional ini digenapi dalam umat Allah Perjanjian Baru yang terdiri dari orang Yahudi dan  bukan Yahudi.

II.           Sebagai hasilnya, Israel dan jemaat(gereja) bukanlah dua umat Allah/two people of God-- yang hidup berdampingan/coexist secara parallel, masing2 dengan perjanjian, jalan menuju keselamatan, dengan misi mereka masing2. Sebaliknya, Kristus menjelaskan bahwa misi-Nya adalah untuk “membawa”  “domba2 lain yang tidak ada dalam kendang ini” sehingga “mereka akan menjadi satu kawanan, dengan satu gembala”.(Yoh 10:16). Gereja/Jemaat juga bukan sekadar pengganti Israel sebagai suatu bangsa, dalam arti bahwa Israel adalah bangsa Allah sampai pada Kristus, dan sekarang setelah Kristus menolak Israel sebagai suatu bangsa, jemaat adalah umat Allah yang baru.

  Sebaliknya, bagi Paulus, jemaat bukanlah umat Allah yang berbeda tetapi pemenuhan janji Allah yang menakjubkan dalam Perjanjian Lama. Dia memanggil semua umat manusia kepada kasih karunia-Nya.

  Itulah sebabnya dalam Roma 9, Paulus memandang Jemaat terdiri dari orang Yahudi dan bukan Yahudi (Rm.9:23-26).

  Benar, hanya sisa2 Israel yang bergabung dengan komunitas yang berkumpul di sekitar Yesus (Rm.9:27-29), tetapi justru sisa-sisa inilah yang menunjukkan bahwa Allah tidak menolak keikut sertaan Israel di dalam Jemaat (Rm.11:1). Sisa-sisa inilah yang menjamin kesinambungan dan kesatuan antara Israel dan Jemaat.

  Untuk alasan ini, dalam Roma 11:16-18, Paulus membandingkan jemaat dengan pohon zaitun :

  *beberapa cabang adalah anak2 Israel, dan cabang lainnya adalah orang2 bukan Yahudi, tetapi semua cabang pada akhirnya diberi makan oleh akar yang sama, yaitu, perjanjian Allah dengan Abraham.

30. Jadi, apakah maksud Allah bagi gereja?

   [BSG:] Dalam Efesus 3:10, Paulus menegaskan bahwa gereja adalah sarana yang melaluinya Allah menyatakan hikmat-Nya “kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga” (ESV).… Dalam pemahaman Anda, apakah gereja merupakan satu Wahyu dari rencana keselamatan Allah untuk seluruh alam semesta? Bagaimana? Bagaimana kesatuan dalam gereja di dalam Kristus, kesatuan antara orang bukan Yahudi dan orang Yahudi, kesatuan dalam keluarga dan masyarakat merupakan bagian penting dari wahyu penyelamatan dari kasih karunia dan kuasa Allah?

31. Apakah kita bersyukur setiap hari atas pekabaran yang mempersatukan, yang termasuk kita, yang tidak sempurna seperti kita? Allah ingin kita menjadi bagian dari keluarga surgawi-Nya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MEMASUKI RUMAH BARU

LYRIC LAGU (2)

WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK.