MISTERI INJIL (PASSD 6-III-2023)
(The Mistery of the Gospel)
Ayat hafalan:
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita
doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam
kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun
temurun sampai selama-lamanya. Amin”. (Efesus 3:20,21).
Meski
begitu, Paulus menyadari bahwa dia berada di penjara Romawi karena keinginannya
untuk memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi (bukan karena perbuatan
jahat.)---Kita juga belajar tentang kesulitannya dalam memperluas pelayanan
itu, termasuk kesulitan saat dia didalam penjara Romawi.
Kita
di ilhami untuk bergabung dengan Paulus dalam hasratnya bagi Injil.
Minggu:PAULUS:
RASUL YG.DIPENJARAKAN BAGI ORG.BUKAN YAHUDI.
(Paul: Imprisoned Apostle
to Gentiles)
2. Baca Epesus 3:1-21.
3. Pelajaran pekan ini
menyoroti 3 tema utama:
1. Doa dan cita-cita Paulus bagi gereja/jemaat
adalah memandang gereja sebagai manusia baru, termasuk bangsa-bangsa lain/orang
bukan Yahudi.
2. Penyertaan/Dimasukkannya bangsa bukan
Yahudi merupakan misteri besar dan karunia Allah bagi umat manusia. Paulus
adalah pelayan yang rendah hati dari misteri ini.
3. Karena penyertaan/diterimanya orang bukan
Yahudi, dengan demikian seluruh umat manusia termasuk dalam rencana keselamatan,
gereja/jemaat menjadi pertunjukan hikmat, kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah,
baik di bumi maupun di seluruh alam semesta.
4. Efesus 3 dimulai
dengan Paulus mengatakan kepada orang Efesus bahwa dia adalah seorang tahanan
Yesus Kristus.
5. Menurut Anda apa yang ingin Paulus katakan
dengan menyatakan bahwa dia adalah “tahanan Yesus Kristus”?
Apakah
dia mengatakan bahwa dia dipenjarakan karena Yesus Kristus? Atau, bahwa entah
bagaimana dia ada di tangan Tuhan, dan tidak peduli apa yang Roma/Nero lakukan
padanya?
Bandingkan
Efesus 4:1 di mana dia juga disebut sebagai seorang tahanan (aku, orang yang
dipenjarakan karena Tuhan…)
BSG:
Penyebutan Paulus tentang “penderitaannya”/his suffering, dan penyebutan rantai2/belenggunya
dikemudian hari (Ef.6:20), menunjukkan bhw ia tidak berada di bawah rumah
tahanan yang relative nyaman (bandingkan Kisah 28:16) tetapi berada di penjara.
Berada di penjara pada abad pertama dan dipenjara bawah tanah Romawi sangat
menantang.
Kekaisaran Romawi tidak mengatur penjara yang terorganisir dengan baik
dengan fasilitas sanitasi dan layanan makan yang teratur. Faktanya, kekaisaran
memiliki kebutuhan yang sedikit akan penjara karena penahanan tidak digunakan
sebagai alat hukuman. Orang2 ditempatkan di penjara hanya sementara mereka
menunggu persidangan atau eksekusi. Para tahanan diharapkan untuk menafkahi
diri mereka sendiri dan bergantung pada kerabat dan teman untuk memasok makanan
dan kebutuhan lainnya.
5. Meskipun Paulus adalah seorang tahanan ketika
dia pertama kali tiba di Roma, tampaknya pada waktu itu dia memiliki kebebasan
yang relative dan diizinkan menjadi tahanan rumah.
Kisah
28:16 “Setelah kami tiba di Roma, Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah
sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.”
6. Ketika kita membaca apa yang Paulus tulis
di Efesus, sepertinya dia berada di penjara yang sangat ketat pada waktu itu.
Tapi, dia percaya bahwa dia akan segera dibebaskan dari penjara.
*Dia
bukan tawanan Roma tetapi “orang yang dipenjarakan karena Kristus
Yesus.(bandingkan Ef.4:1).
7. Bagaimana perasaan Anda jika Anda memiliki
seorang teman pribadi yang adalah seorang pendeta, teman itu dipenjara, dan dia
mengirimi Anda surat yang mengatakan bahwa dia dipenjara demi Anda?
8. Apa yang dapat memberikan harapan/hopes
kepada orang Kristen sekalipun mereka berada dalam situasi yang penuh tekanan
seperti ini? Inilah alasan untuk terus mempertahankan perspektif pertentangan
besar tentang karakter dan pemerintahan Allah dalam segala sesuatu yang
terjadi.
Kita
tahu siapa pemenang akhirnya; jadi, kita perlu menaruh kepercayaan kita
kepada-Nya.
Senin: MISTERI INJIL YANG TELAH LAMA
TERSEMBUNYI
(The Long—Hidden Mystery of the Gospel).
9. Dalam Efesus 3:1-6, Paulus telah menyebutkan
bahwa orang bukan Yahudi harus menjadi sesama ahli waris dengan orang Yahudi,
anggota dari tubuh yang sama, dan mendapat bagian dalam janji Kristus Yesus
melalui Injil.
[BSG:]
Pertama,
Paulus menulis bagian surat ini secara khusus kepada orang percaya bukan Yahudi
di gereja2 rumah di Efesus (Ef. 3:1) [dan sekitarnya].
Kedua,
Paulus mengaku sebagai penerima sesuatu yang dia beri label “pengelolaan/Penyelenggara
kasih karunia Allah,” yang diberikan kepadanya “untuk kamu,” untuk orang
percaya bukan Yahudi (Ef. 3:2, ESV).
Penatalayanan
ini, atau ministry/pelayanan kasih karunia ini, adalah cara Paulus
menggambarkan amanat/tugas yang diberikan kepadanya untuk memberitakan/mengkhotbahkan
Injil (“anugerah Allah/kasih karunia Allah”) kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi
(bandingkan Ef. 3:7, 8, ESV).
[Sungguh
satu perubahan bagi Paulus!]
10. Ingat bahwa Paulus kemudian ditangkap di
Yerusalem karena dia terlihat di jalan bergaul dengan orang bukan Yahudi; dan
kemudian, dia dituduh membawa mereka ke kuil di Yerusalem! Sayangnya, bahkan
sesama rasulnya/sesama temannya sbg.Rasul, beberapa di antaranya adalah mantan
murid Kristus, tidak membela Paulus untuk mencegah hal ini terjadi. (Lihat The
Acts of the apostles, 400-405.)
Mengapa
para pemimpin gereja begitu berprasangka buruk terhadap Paulus?
Baca: Efesus 3:7-10—
11. Paulus mengklaim bahwa itu adalah
pelayanannya untuk mengajarkan bahwa semua umat Allah, pada kenyataannya, bahwa
semua manusia seharusnya menjadi bagian dari rencana Allah untuk dipersatukan
dan hidup bersama para malaikat di surga untuk selama-lamanya. Dia tahu itu
tidak akan terjadi; tetapi, itu adalah rencana awal Tuhan./but, it was God’s
original plan.
12. Jadi, Paulus menggambarkan Kristus
sebagai meruntuhkan penghalang/barriers-- yang telah memisahkan orang Yahudi
dan bukan Yahudi.
13. Dia mungkin berpikir tentang tembok
setinggi 4 kaki di sekitar bagian tengah kuil di Yerusalem yang menampilkan
pemberitahuan dalam bahasa Yunani dan Latin di berbagai tempat di sepanjang
tembok itu yang mengatakan bahwa siapa pun yang bukan orang Yahudi akan mati
jika dia masuk/melangkah ke dalam dinding itu. /if he stepped inside
that wall.
14. Sementara Paulus mengaku sebagai utusan khusus
untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, dia percaya bahwa pekabaran Allah dimaksudkan
untuk pergi ke semua orang, bahkan dalam zaman Perjanjian Lama.
15. Dia percaya bahwa orang Yahudi dan bukan
Yahudi dapat bergabung bersama dalam kesatuan yang sempurna untuk menjadi ahli
waris bersama, berbadan bersama/co-bodied as it were, dan ikut mengambil bagian
dalam janji Injil. Komunitas baru ini tidak hanya mencakup orang Yahudi dan
bukan Yahudi, tetapi juga mencakup seluruh alam semesta.
PAULUS
menyatakan: Efesus 3:6 “bahwa orang2 bukan Yahudi, karena BERITA INJIL, turut
menjadi ahli2 waris dan anggota2 tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan
dalam Kristus Yesus”.
Kedua kelompok ini telah menjadi dasar Pembangunan komunitas baru Allah,
merek kemanusiaan-Nya yang baru, GEREJA (lihat Ef.2:14-16). Adanya PERSATUAN yang diajarkan oleh Injil.
Selasa: GEREJA: PENYINGKAP HIKMAT ALLAH (The
Church: Revealer of God’s Wisdom)
16. Apakah ada penghalang/barriers yang
memisahkan orang-orang di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di zaman kita? Apa
yang dapat kita lakukan untuk mendobrak/do to break down penghalang tersebut?
Efesus 3:7-13 –
17. Bagian ini menimbulkan beberapa pertanyaan:
(1) Mengapa Paulus mengatakan bahwa dia
adalah yang paling hina dari semua umat Allah?
(2) Siapakah penguasa dan kuasa malaikat itu?
(3) Apa yang mungkin bisa mereka pelajari
dari kita?
(4) Apakah alam semesta pernah melihat Allah
berurusan dengan orang berdosa sebelum dosa datang ke dunia kita?
Ingat,
sudah ada peperangan di surga seperti yang tercatat di Wahyu 12:7-12.
BSG
: Ada perkembangan menarik dalam pemahaman diri Paulus yang dapa dilihat
sewaktu kita menelusuri surat2 Paulus dalam urutan(susunan) penulisannya. Sejak
awal, ia mengklaim statusnya sebagai rasul yang ditetapkan secara Ilahi
(Gal.1:1).
Namun, kemudian, ia memperkenalkan dirinya sebagai “yang paling hina
dari para rasul” dan “tidak layak disebut rasul” (1 Kor.15:9.
Dalam Efesus, ia melihat dirinya sebagai “yang
paling hina dari semua orang kudus” (Efesus 3:8).
Akhirnya, ia menggambarkan dirinya sebagai “kepala” atau “yang terburuk”
dari orang2 berdosa (1 Tim.1:15).
Mungkin cara pemikiran Paulus ini dapat membantu menjelaskan kutipan
terkenal ini: “Semakin dekat engkau datang kepada Yesus, semakin banyak
kesalahanmu yang akan terlihat oleh matamu sendiri; karena pandangan kita
mejadi lebih jelas, dan ketidak sempurnaan kita akan terlihat dalam perbedaan
yang sangat kontras dengan sifat-Nya yang sempurna”.(Langkah kepada Kristus,
hlm.112 (SC. p.64.2.)
18. Mungkinkah menyatukan orang bukan Yahudi
dan Yahudi membuat mereka menjadi satu keluarga yang bersatu merupakan
peringatan bahkan bagi penguasa iblis bahwa rencana akhir Allah untuk membawa
alam semesta kembali kedalam keharmonisan sedang digenapi?
BSG:
Jika demikian, komposisi gereja, yang menyatukan orang2 Yahudi dan orang2 bukan
Yahudi sebagai bagian umat manusia yang pernah terbagi menjadi pengumuman yang
berdering bagi “kepada pemerintah2 dan penguasa2 di sorga”—ini tentang rencana
Allah untuk masa depan, “untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala
segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.”(Ef.1:10).
Mereka diberitahu bahwa rencana Allah sedang berlangsung dan malapetaka
mereka dipastikan. Sifat gereja yang Bersatu menandakan kekalahan mereka.
19. Apakah kita menganggap serius pesan
pemersatu dari Paulus ini? Apakah kita selalu sadar bahwa Allah sedang mencoba
menggunakan kita untuk menunjukkan kasih karunia-Nya, pengampunan-Nya, dan
kasih-Nya kepada orang berdosa?
Dia
melakukan ini sebagai pertunjukan, tidak
hanya untuk para malaikat yang tetap setia kepada-Nya tetapi juga untuk kita
manusia yang memberontak.
Ini
adalah bukti awal bagi mereka bahwa Allah akan berhasil menyelesaikan misi-Nya
di bumi dan mempersatukan keluarga-Nya di bumi dengan keluarga-Nya di surga!
Allah memenangkan pertikaian besar!
Rabu: KRISTUS BERDIAM DI DALAM HATIMU
(Christ, Dwelling in Your Heart)
20. Baca Efesus 1:6-19 dan Efesus 3:14-19.
Dalam
dua perikop doa ini, Paulus berbicara tentang bagaimana Allah melalui
kuasa-Nya dan Roh Kudus telah memanggil orang-orang Yahudi dan khususnya
orang-orang bukan Yahudi ke dalam berkat-berkat indah yang telah Dia janjikan
kepada umat-Nya. Mereka harus menjadi satu kesatuan.
Ketika
mereka memahami kasih Allah, itu akan mengubah mereka.
BSG
: Di balik terjemahan Bahasa Inggeris Efesus 3:14,15 itu adalah permainan
kata2 yang penting. Ketika Paulus mengatakan bahwa dia sujud di hadapan “Bapa
yang daripada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima
namanya,” dia sedang menyelidiki hubungan kesamaan bunyi antara kata Yunani
untuk Bapa, pater, dan istilah yunani untuk keluarga,
patria.
Dalam
Efesus, Paulus mengamati sifat yang luas dari rencana keselamatan Allah, yang melibatkan
segala sesuatu (Ef.1:9,10) sepanjang masa (Ef.1:21). Dan disini dia mengklaim
“semua turunan yang di dalam surga dan di atas bumi” sebagai milik “Bapa”.
Setiap keluarga (patria) mengambil namanya dari Bapa (pater). Ini adalah kabar
yang sangat bagus!.
Renungkan pemikiran ini: Keluarga Anda, terlepas dari ketidak sempurnaan
dan kegagalannya, adalah milik Allah. Keluargamu tidak berada dalam cengkeraman
takdir yang kejam, tetapi dalam tangan Tuhan yang peduli. Allah mengasihi
keluarga yang tidak sempurna. Mereka menyandang nama Ilahi. Mereka membawa
tanda kepemilikan-Nya.
21. Sebelumnya, dalam doa yang dicatat dalam
Efesus 1:15-23, Paulus mengingatkan para pendengarnya—atau para
pembacanya—bahwa ketika semuanya selesai, Kristus akan dimuliakan menjadi
Penguasa atas segala sesuatu di seluruh alam semesta. Di manakah hal itu
menempatkan kita sebagai bagian dari "bait suci" Kristen?
Efesus
1:15-23—
22. Kita adalah orang paling istimewa yang
pernah hidup di bumi ini. Kita memiliki Kitab Suci, dan kita memiliki
tulisan-tulisan Ellen White. Selain itu, kita bisa menjadi orang yang akan
melihat Yesus datang kembali ke dunia ini!
JUMAT:
The
Advent Review and Sabbath Herald,
1 Oktober 1889 :
“Bagaimanakah kita dapat menyelaraskan kondisi
Rohani kita yang kerdil dengan penyajian teks kita (Ef.3:14-19) yang
menggambarkan kepenuhan pengetahuan, yang merupakan hak istimewa kita untuk
memilikinya?. Bagaimanakah Sorga dapat memandang kita, yang telah memiliki
setiap keuntungan Rohani dan jasmani agar kita dapat tumbuh dalam kasih
karunia, Ketika kita belum meningkatkan kesempatan kita?. Rasul tidak menulis
kata2 ini untuk membuat kita menderita, untuk menipu kita, atau untuk
meningkatkan harapan kita hanya untuk membuat mereka kecewa dengan pengalaman
kita. Dia menulis kata2 ini untuk
memperlihatkan kepada kita apa yang boleh dan harus kita lakukan, bila kita mau
menjadi ahli waris Kerajaan Allah.
Bagaimanakah kita bisa menjadi pekerja2 yang bekerja Bersama dengan
Tuhan, jika kita memiliki pengalaman yang kerdil?. Kita memiliki pengetahuan
tentang hak istimewa orang Kristen, dan harus mencari pemahaman Rohani yang
mendalam mengenai hal-hal tentang Allah yang Tuhan inginkan kita miliki.”
“Apakah kita benar2 memercayai Alkitab?.
Apakah kita benar2 percaya bahwa kita dapat mencapai pengetahuan tentang Allah
yang disajikan di hadapan kita dalam ayat ini? Apakah kita percaya setiap
firman yang keluar dari mulut Allah?.
Apakah kita memercayai perkataan yang telah diucapkan oleh para nabi dan
rasul, oleh Yesus Kristus, yang adalah pencipta segala terang dan berkat, dan
yang di dalamnya berdiam segala kekayaan dan kepenuhan?. Apakah kita benar2
percaya kepada Allah, dan kepada anak-Nya?.
23. Setelah meyakinkan orang bukan Yahudi
bahwa mereka akan menjadi bagian dari umat pilihan Allah bersama dengan orang
Yahudi, Paulus meyakinkan mereka bahwa ini bukanlah gagasan baru. Ini sudah
menjadi rencana Tuhan sejak sebelum dunia diciptakan! (Efesus 3:11)
Kamis: KEMULIAAN DALAM GEREJA DAN DALAM
KRISTUS YESUS
( Glory in The Church and in Christ Jesus).
24. Dari waktu ke waktu dalam tulisannya di
kitab Efesus dan di tempat lain, Paulus menyela dirinya sendiri dan memberikan sebuah
doksologi/lagu pujian singkat, memuji Allah atas apa yang dia tulis. (Paulus
mengakhiri catatan doanya dengan doksologi, pernyataan singkat dan puitis
tentang pujian kepada Allah. Karena
apakah dia memuji Tuhan?.
Baca: Efesus 3:20-21….
Paulus telah mencatat doa2nya bagi orang percaya (Ef.3:14-19). Sekarang
dia berdoa secara langsung dan penuh kuasa.
Pujian/doxology Paulus menimbulkan 2
pertanyaan:
i.
Apakah
fasal/perikop ini secara tidak tepat meninggikan gereja, menempatkannya setara
dengan Kristus, dalam ungkapan “bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di
dalam Kristus Yesus” (Ef.3:21)?. Sementara Paulus sangat tertarik pada gereja
di Efesus, jelas bahwa Kristus adalah Juruselamat gereja sejak/karena
Kristuslah yang berdiam di dalam hati orang percaya (Ef.3:17). Dalam doxology,
Paulus memuji Allah atas keselamatan yang ditawarkan kepada gereja melalui
Kristus Yesus.
ii.
Apakah
ungkapan (phrase) “turun temurun sampai selama-lamanya” (Ef.3:21) menggambarkan
masa depan gereja yang tak berkesudahan dengan kedatangan Kristus yang
ditunda?.
Efesus menunjukkan harapan yang kuat untuk masa depan. Sebagai contoh,
Efesus 4:30 memandang kearah “hari penyelamatan”. Juga, orang percaya akan mengalami kuasa
Kristus yang tak terbatas dan berdaulat di “zaman yang akan datang” (Ef.1:21).
Doxology Paulus harus dibaca sebagai perayaan kuasa Kristus yang tak
berkesudahan yang dilakukan atas nama orang percaya.
25. Ketika membaca
bagian-bagian/perikop dari Paulus ini, salah satu tantangan bagi orang Kristen
di zaman kita adalah untuk memahami apa rencana Allah untuk hubungan
"Israel-gereja/Israel--Church"-- dulu dan sekarang. Banyak ide
berbeda telah diungkapkan. Beberapa dari gagasan itu mengikuti kutipan panjang
dari panduan belajar Alkitab para guru ini (Baca hlm.69-72).
Misteri Allah dan Dasar/Foundation
dari Para Rasul dan para Nabi.
Pembahasan tentang orang2 Yahudi dan orang2
bukan Yahudi, yang Bersatu dalam tubuh Kristus, menimbulkan issu hubungan
antara jemaat/gereja dan Israel.
Orang2 Kristen telah mengembangkan model2 yang berbeda dari hubungan
Israel-Jemaat.
Salah
satu posisi tradisional adalah bahwa Israel adalah bangsa perjanjian Allah/God’s
covenant nation, tetapi setelah Israel sebagai bangsa menolak Yesus sebagai
Mesias, Israel sebagai bangsa ditolak dan digantikan oleh jemaat/gereja.
Oleh
karena itu, setelah Kristus, Israel tidak memenuhi/not fulfil-- peran apa pun
dalam rencana keselamatan.
Bila
membaca sepintas dari surat2 Paulus dan Perjanjian baru, mengungkapkan bahwa
kedua teori ini bermasalah dan bahwa pendekatan dispensasionalis terhadap gereja—Israel
secara khusus bertentangan dengan apa yang dipikirkan oleh sang rasul.
Beberapa point utama dari pandangan Paulus
tentang hubungan Israel – Gereja dapat dibuat disini :
I.
Paulus
melihat satu kesinbambungan penting antara Israel dan gereja. Hubungan ini
harus dipahami dalam konteks prinsip penafsiran Alkitab yang menyeluruh tentang
pemenuhan janji : Kristus dan umat Allah Perjanjian Baru adalah penggenapan
janji2 Allah dalam Perjanjian Lama.
Dalam Perjanjian Lama, Allah menyelamatkan Israel dan memanggilnya untuk
mewartakan perjanjian2 dan janji2 Anugerah Allah di dunia. Melalui Israel,
panggilan Allah untuk menerima janji2 kasih karunia-Nya dan untuk bergabung
dengan perjanjian2-Nya adalah untuk menjangkau semua keluarga dan bangsa di
bumi. Misi Israel bukanlah misi membangun kekaisaran dimana Israel akan
menguasai dan memerintah semua bangsa di bumi. Sebaliknya bangsa2 diharapkan
untuk bergabung dengan perjanjian dan janji2 Allah, sebagai perlawanan untuk
bergabung dengan entitas nasional atau kekaisaran.
Oleh
karena itu, Perjanjian Lama menantikan strutur supranasional (kekuasaan) umat
Allah, dimana orang2 dari segala bangsa akan menjadi bagian dari perjanjian
yang sama dengan Allah.(Kej.12:1-3; 1 Raja2 8:41-43; Yes.56:3-7; Yes.60:3).
Struktur supranasional ini digenapi dalam umat Allah Perjanjian Baru
yang terdiri dari orang Yahudi dan bukan
Yahudi.
II.
Sebagai hasilnya, Israel dan jemaat(gereja) bukanlah
dua umat Allah/two people of God-- yang hidup berdampingan/coexist secara parallel,
masing2 dengan perjanjian, jalan menuju keselamatan, dengan misi mereka
masing2. Sebaliknya, Kristus menjelaskan bahwa misi-Nya adalah untuk “membawa” “domba2 lain yang tidak ada dalam kendang ini”
sehingga “mereka akan menjadi satu kawanan, dengan satu gembala”.(Yoh 10:16).
Gereja/Jemaat juga bukan sekadar pengganti Israel sebagai suatu bangsa, dalam
arti bahwa Israel adalah bangsa Allah sampai pada Kristus, dan sekarang setelah
Kristus menolak Israel sebagai suatu bangsa, jemaat adalah umat Allah yang
baru.
Sebaliknya, bagi Paulus, jemaat bukanlah umat Allah yang berbeda tetapi
pemenuhan janji Allah yang menakjubkan dalam Perjanjian Lama. Dia memanggil
semua umat manusia kepada kasih karunia-Nya.
Itulah
sebabnya dalam Roma 9, Paulus memandang Jemaat terdiri dari orang Yahudi dan
bukan Yahudi (Rm.9:23-26).
Benar, hanya sisa2 Israel yang bergabung dengan komunitas yang berkumpul
di sekitar Yesus (Rm.9:27-29), tetapi justru sisa-sisa inilah yang menunjukkan
bahwa Allah tidak menolak keikut sertaan Israel di dalam Jemaat (Rm.11:1).
Sisa-sisa inilah yang menjamin kesinambungan dan kesatuan antara Israel dan
Jemaat.
Untuk
alasan ini, dalam Roma 11:16-18, Paulus membandingkan jemaat dengan pohon
zaitun :
*beberapa cabang adalah anak2 Israel, dan cabang lainnya adalah orang2
bukan Yahudi, tetapi semua cabang pada akhirnya diberi makan oleh akar yang
sama, yaitu, perjanjian Allah dengan Abraham.
30. Jadi, apakah
maksud Allah bagi gereja?
[BSG:]
Dalam Efesus 3:10, Paulus menegaskan bahwa gereja adalah sarana yang melaluinya
Allah menyatakan hikmat-Nya “kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa
di sorga” (ESV).… Dalam pemahaman Anda, apakah gereja merupakan satu Wahyu dari
rencana keselamatan Allah untuk seluruh alam semesta? Bagaimana? Bagaimana
kesatuan dalam gereja di dalam Kristus, kesatuan antara orang bukan Yahudi dan
orang Yahudi, kesatuan dalam keluarga dan masyarakat merupakan bagian penting
dari wahyu penyelamatan dari kasih karunia dan kuasa Allah?
31. Apakah kita bersyukur setiap hari atas pekabaran
yang mempersatukan, yang termasuk kita, yang tidak sempurna seperti
kita? Allah ingin kita menjadi bagian dari keluarga surgawi-Nya.
Komentar
Posting Komentar